Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Bisa!

Setelah penantian panjang. Cielah. Haha. Gak terasa tahun ini akhirnya mendapat gelar S.KG. S.KG? Iya. Sarjana Kebanyakan Gadis itulo. Sebagai mahasiswa kedokteran gigi, gakbisa cukup puas dengan hanya lulus sarjana. Lulus sarjana kedokteran gigi mah belum bisa ngelamar kerja apa-apa. Coba cari lowongan kerja apa yang buka untuk sarjana kedokteran gigi ini. Hmm... Tapi aku sangat bersyukur bisa melewati fase ini. Kuingin berterimakasih kepada semua yang telah membantu selama kuliah empat tahun ini. Mulai dari hal-hal kecil seperti ngasih semangat ketika aku gak di acc-acc saat skill lab, nemenin nungguin dosen pebimbing, minjemin alat saat skill lab, dan masih banyaak lagi kalau disebutkan. InsyaAllah aku ingat semua kebaikan kalian dan maaaf mungkin hanya doa untuk bisa membalas kebaikan-kebaikan kalian. Gak terasa juga umur dah mau 22thn. Dan sekarang kumerasakan fase temen-temen seumuran dah mulai nyari kerja, banyak juga yang ngundang acara nikahan. Bahkan ada yang udah ngundang

mager

Pernah gak dalam satu hari dalam satu periode tertentu,.. kamu mengalami hari dimana kamu gak mau beraktivitas apapun? hmm akusih pernah. Sering lebih tepatnya. Aku hafal, Aku punya sebuah kebiasaan dimana terdapat satu hari dimana aku sangat ingin beristirahat dan tidak ingin melakukan aktivitas apapun. Bangun subuh, ngecek hape, tidur lagi, dhuha, ngecek hape, tidur lagi, dzuhur, ngecek hape, tidur lagi, ashar, ngecek hape, tidur lagi, maghrib nunggu isya, ngecek hape, tidur lagi, tau-tau sudah hari berikutnya. Gak makan nasi. Paling hanya memakan persediaan makanan yang ada, roti misalnya. Minum juga seperlunya. Aktivitasku selama satu hari itu, yaitu tidur, solat, sedikit makan dan minum, serta mengecek hape yang ternyata gaada yang ngabarin aku wkwk. Kualitas dan produktivitasku pada hari itu sangat menurun drastis. Biasanya juga sehari setelah aku mengalami hibernasi panjang tersebut, aku merasa cukup mampu untuk membangun kehidupan lagi. Aku bisa mengatur kegiatan selanjutnya

-Kembali Pada Titik Semula Tanpa Rasa-

Ada yang diam-diam mengagumimu, Menjagamu lewat doanya, Menaruh rasa padamu, Berharap bersama nantinya. Namun ia merenungi, Sepertinya ada yang salah di hati, Dia bertanya dalam diri, “Dimana ilmu menjaga hati yang dulu di pelajari?” “Dimana ilmu menjaga hati yang dulu di pelajari?” “Dimana ilmu itu?” “Kenapa mudah menaruh hati, padahal sudah tau itu adalah rasa tak pasti?”. Kembali ia merenung, Berusaha menolak rindu, Mengubah rasa yang sempat ada, Menjadi tawar sebab bukanlah haknya. Sebenarnya, Ia kadang merasa malu, Sebab sempat pula berkeinginan jauh, Berandai-andai, Andai dia menjadi milikku, Andai aku bersamanya saat ini, Andai kelak aku bersama dengannya, Andai. Andai.. Dan berakhir lalai.. Dengan rasa malunya, Ia tunduk dalam doa. Bukan meminta didekatkan pada yang di cinta. Ia meminta agar hati yang sempat lalai, Kembali terjaga. Tertatih ia merindukan, Tertatih pula mengiba pada-Nya untuk dikuatkan. Ia be