Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

I adore

I adore seseorang wanita yang bisa mempertahankan prinsip. Ketika melamar kerjaan yang di inginkan dan kemungkinan diterimanya sangat besar karena dari segi skill dan teori sudah tidak diragukan lagi namun ketika dalam tahap wawancara ditanya apakah ketika bekerja nanti mau membuka cadar. Dia berkata tidak. Dan ketika ditanya bagaimana ketika sudah menikah nanti jika pekerjaanmu sangat sibuk? Kemudian dia menjawab “jika benar-benar menganggu tugas saya sebagai istri kelak, saya akan resain dari pekerjaan”. Padahal jawaban-jawaban seperti itu yang membuat dia tidak diterima pekerjaan yang dia inginkan. Ya walau saya belum menggunakan cadar seperti dirinya. Namun saya menganggumi. Also i adore seseorang yang ketika dihadapkan dua pilihan antara tetap berada dikota asalnya demi merawat orang tua atau meninggalkan kota asalnya demi pekerjaan yang berpenghasilan besar. Dia memilih pilihan pertama. Apalagi jika pilihan kedua bukan demi pekerjaan namun demi lawan jenis yang dicintai. Disitu

Adab

Suatu hari, saya pernah mengenal seseorang yang akhlaknya jauh lebih baik daripada saya.... Tutur katanya yang begitu lembut dan sopan.. Kesabarannya dalam menghadapi ujian... Kebijaksanaannya dalam menghadapi keputusan... Kedermawaannya kepada yang lebih membutuhkan tanpa mengharapkan balasan....  Suatu hari, saya pernah diberi nasihat oleh nya yang sungguh membuat saya malu... Ketika itu, saya berterima kasih kepadanya dan saya memintanya untuk mendoakan agar saya menjadi lebih baik...  Kemudian beliau membalasnya,  " شكر لله على كل حال 🙏🙏🙏  Bersyukurlah ajeng... selagi ada yang mau menasehati kita, itu tanda Allah masih sayang...🙏  Siapapun itu... selagi mau menasehati kita, pasti ingin kita jadi lebih baik...   اُنْظُرْ مَا قَالَ وَلاَ تَنْظُرْ مَنْ قَالَ  Lihatlah apa yg dsampaikan...jangan lihat siapa yg menyampaikan.  Mungkin itu cara Allah untuk menjadikan kita pribadi yg jauh lebih baik lagi...  Sekarang mungkin ajeng yg l

Urusan Dunia Dibuat Ringan

"Sis, kalo kuperhatiin selama ini aku sering menangisi hal hal tentang kuliah. Berbeda dengan kamu yang sering menangisi masalah cinta..iya gak sihh?" kataku pada seorang teman sambil duduk di sofa ruang tamu. Dia hanya membalas dengan menatap wajahku. "Kamu kalo ada masalah kuliah kok gak pernah sampe nangis ..santai wae.. padahal kalo aku jadi kamu *aku menyebutkan beberapa kejadian* aku bisaa nangis kayanya.." lanjutku kepadanya. "Aku juga heran sama kamu,kok bisa gak nangis sama kejadian Agustus tahun lalu. Kayanya kamu nih bener2 cewek yang pake logika banget ya..Tentang masalah cinta jarang galaunya.. padahal kejadian yang menimpamu sungguh menyedihkan" katanya sambil duduk di sofa sampingku.  "Iyayo kalo itumah gak cuman kamu doang yg heran. tapi bner2 Alhamdulillah sih aku ga nangis, krna ituu masalah kecil bagiku" balesku padanya. Dia melamun, sepertinya dia tidak mendengar omonganku yang terakhir. "Oii!!! k

Konsekuensi dari Sebuah Pilihan

Beberapa bulan yang lalu saya bertemu dengan teman SMA saya. Sebut saja dia Ina. Kami tidak pernah sekelas tetapi kita berada di dua organisasi yang sama waktu SMA. Sehingga itulah yang membuat kita akrab.  Saya dan Ina terakhir kali ketemu mungkin waktu prom night (perpisahan SMA). Yaps lima tahun yang lalu! Saya senangg bertemu dengan dia kembali. Setelah beberapa lama saya tidak berkomunikasi dengannya baik secara langsung maupun di sosial media. Saya senang karena dia semakin menjadi sesosok yang lebih baik.  Kami bertemu di suatu wisata alam yang letaknya di kota saya menulis cerita ini. Dia kebetulan sedang ada proyek perusahaan disini beberapa bulan. Sehingga dia mengabariku untuk meet up.  Kami bernostalgia waktu jaman SMA dulu. Obrolan kami tidak jauh-jauh bahas tentang karir...sampai akhirnya... a: aku, i: ina  a: km bakal menetap kerja disitu?  i: spertinya stelah 5 tahun.. aku bakal brhenti deh..  a: kenapa? Bukannya enak yah kerjaanmu.. gaji besar, se

Hai.

Dua minggu ini, tiap sore hingga malam di kota tempatku merantau selalu diguyur hujan. Bagaimana kotamu? Apakah kamu berada disatu kota denganku? Hehe maaf itu cuman basa-basi. Malam ini aku ingin menyapamu. Assalamualaykum. Biar lebih akrab. Aku menyapa dengan...Hai! Hai aku juga ingin berpesan padamu...semoga juga jadi nasihat untukku. Hai buat kamu yang berusaha untuk jujur sedangkan lingkunganmu seakan-akan melegalkan suatu kecurangan. Hai buat kamu yang berada didalam kesendirian sedangkan teman-temanmu bersama pasangan yang belum halal. Ingatlah sejatinya kamu bersama Allah.  Hai buat kamu yang hobi dateng ke kajian islam yang dianggap sok sholih, padahal kamu hanya ingin menjadi muslim yang ingin menjadi baik.  Hai buat kamu yang dikatakan kuper karena tidak mengikuti hangout bersama teman-temanmu padahal kamu ingin menjauhi ikhtilat. Hai buat kamu yang berusaha untuk sederhana sedangkan kamu berada dilingkungan mewah.  Bertahanlah pada prinsip-prinsi

Hei kamu. Iya kamu.

Kamu terlalu baik kepada banyak lawan jenismu, kepada banyak perempuan. Membuat mereka terlalu nyaman di dekatmu dan membuat mereka merasa aman untuk membuka cerita kepadamu. Aku hanya sekedar mengingatkan, berhati-hatilah. Kamu menumbuhkan apa yang tidak mereka tanam. Perasaan aman dan nyaman itu lebih berbahaya dari perasaan cinta. Kau perlu tahu itu, teman. Bahwa aku mengenalmu sejak kecil adalah hal yang membuatku paham padamu. Kau sudah merusak masa depan dirimu dan banyak perempuan. Mereka kemudian bisa saja memiliki perasaan masa lalu yang tumbuh ketika kamu sudah bersanding dengan orang lain. Kau paham sesuatu? Aku katakan sekali lagi, jangan terlalu baik kepada banyak perempuan. Sikapmu itu seperti bom waktu, tinggal menunggu kapan meledaknya. Jagalah dirimu lebih baik. Kau tidak perlu terlalu dekat kepada mereka semua jika sekedar ingin menjadi laki-laki yang baik, bukankah demikian? Dikambil dari sebuah buku yang berjudul: Hujan Matahari

Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga

Tadi pagi saya nyetrika baju diatas kasur. Saya meniru adegan ini dari temen tp #tolong jangan tiru adegan ini hehe. Biasanya saya nyetrika baju diatas alas setrika. Tapi karena menurut saya lebih simpel diatas kasur dan kebetulan hanya sepasang saja yang disetrika. Ya jadi saya melakukan adegan itu :D Apa yang terjadi?  Saya cabut setrika dari stopkontak lalu saya susun baju di lemari. Kemudian waktu mau mengembalikan setrika pada tempatnya. Saya angkat setrika tsb. Eh rupanya saya lupa memiringkan posisi setrika. Walau sudah dicabut dari stop kontakkan tapi ttep aja masih panas..  Jadinya...   Gosong deh seprei yang digunakan untuk nyetrika tadi :(  Huuh padahal sprei paling kusuka. Tapi jadi buruk deh penampakannya apalagi malu-maluin kalau diliat sama orang lain :(  Jadi inget peribahasa karena nila setitik rusak susu sebelanga.  Dikehidupan aslipun kita pasti sering melihat kejadian seperti peribahasa tersebut. Saya punya teman waktu sekolah dulu (tebak sen

Sebuah introspeksi diri

Pergantian tahun identik dengan pertanyaan "Apa yang kamu inginkan di tahun ini?" Seperti tahun-tahun sebelumnya, saya menuliskan beberapa keinginan ditahun ini, tetapi tidak perlu disini ya. Hanya Allah dan saya saja yang tau.  Intinya, ditahun ini saya hanya ingin lebih fokus terhadap apa yang didepan saya. Memaksimalkan tugas yang saya kerjakan sekarang, menikmati hidup dengan ikhlas,  dan memperbaiki segala kelemahan dalam diri saya. #Sungguh masih banyak kelemahan pada diri saya yang masih ada pada diri saya :( Terkadang, manusia jika sudah mendapatkan apa yang diinginkan masih saja merasa kurang. Masih saja mengeluh.  Terkadang ketika diposisi kita sudah mendapatkan pencapaian-pencapaian yang kita inginkan. Jika tidak diiringi rasa syukur malah membuat boomerang untuk diri kita sendiri. Terkadang ketika berdoa, lebih banyak keinginan yang kita minta daripada bersyukur dengan yang sudah kita raih.  Padahal nikmat itu kita didapatkan bukan karena k
"my dentist once told me that letting go is like pulling a tooth. when it was pulled out, you're relieved, but how many times does your tongue run itself over the spot where the tooth once was? probably a hundred times a day. just because it wasn't hurting you does't mean you didn't notice it. it leaves a gap and sometimes you see yourself missing it terribly. it's going to take a while, but it takes time. should you have kept the tooth? no, because it was causing you so much pain. therefore, move on and let go "

Sulung, Penjaga Pintu Paling Depan

Gambar
Hari kedua di awal tahun. Saya diajak nonton film bareng mba Dila dan mba Asna. Film #nkcthi. Film yang awalnya saya pikir gak bagus. Tapi tebakanku salah, film ini banyak sekali pelajaran yang bisa diambil. Dengan alur maju mundur yang awalnya buat bingung dan tidak bisa ditebak. Eits...Kali ini, saya tidak ingin menceritakan tentang film itu. Saya hanya ingin menceritakan salah satu peran di film itu yaitu Angkasa Narendra Putra, anak pertama dari Bapak Faris Narendra dan Ibu Ajeng (ahaha aku geli ketika nama ajeng/jeng beberapa kali disebut dalam fim ini).  Kata mba Asna, ketika nonton film ini seperti masuk ke dalam filmnya. Beberapa discene film ini saya seakan-akan menjadi peran Angkasa. Peran Angkasa dicerita ini saya rasa mewakilkan semua orang yang menjadi kakak pertama (sulung). Haha. Termasuk saya, walau saya perempuan, Angkasa laki-laki.   Waktu nonton film ini saya dan mba Dila yang sama sama anak sulung, sama sama kepikiran "wah enak yah kalau puny

Lelaki cinta pertamaku

Hari ini aku ingin bercerita tentang seseorang lelaki.. Seseorang lelaki yang tidak pernah menyakitiku.. Seseorang lelaki cinta pertamaku...  Seseorang lelaki yang kata orang paling mirip denganku dari fisik maupun kepribadiannya.. Aku menyadari kata orang banyak kesamaan fisikku dengan beliau.  Aku juga menyadari beberapa perilakuku sama seperti beliau.  Aku sungguh mengagumi beliau.  Aku sangat banyak belajar dari beliau sejak dulu.  Aku ingin mencontoh beliau.. Dari kesabarannya,  Kerja kerasnya,  patuh terhadap orang tuanya,  Sayangnya terhadap pasangan dan anak-anaknya..  Mau kah kamu kuceritakan tentang seseorang yang sangat kucintai itu?  Beliau anak pertama dari tujuh bersaudara. Kini ibu beliau sakit stroke. Sehingga tidak bisa menjalankan aktifitas bahkan mandi dan makan. Padahal beliau terkenal sangat sibuk orangnya. Tetapi beliau sempat mengurus orang tuanya, memandikannya setiap pagi dan sore (ya walaupun terkadang gantian dengan anak

Hi 2020 :)

Nothing special di tahun 2019. Rencana yang dibuat tahun lalu hampir semuanya tidak sesuai rencana awal. Tapi saya bersyukur atas itu karena ternyata ada rencana lain dari Allah untuk saya. Beberapa rencana yang Allah berikan untuk saya menyadari betapa bodohnya saya, saya juga menyadari betapa banyak kelemahan dalam diri saya. Saya juga harus banyak bersyukur karena doa ditahun tahun sebelumnya banyak yang tercapai ditahun 2018. Salah satunya adalah mnjadi mahasiswi klinik. Ketika waktu preklinik dulu saya ingin sekali segera menjadi mahasiswi klinik *seperti kebanyakan mahasiswa lainnya*. Tetapi saya menyadari ketika diklinik kegiatan yang saya sukai malah banyak yang berkurang. Semenjak menjadi mahasiswi klinik saya sudah melepas semua organisasi ekstrakampus seperti ikadza, inmed smg, fuldmkg. Saya melepas semua itu karena saya ingin fokus koas. Tetapi ketika saya introspeksi ternyata tingkat kefokusan saya hanya 30%.  Semenjak menjadi mahasiswi klinik saya juga secara tida