Urusan Dunia Dibuat Ringan

"Sis, kalo kuperhatiin selama ini aku sering menangisi hal hal tentang kuliah. Berbeda dengan kamu yang sering menangisi masalah cinta..iya gak sihh?" kataku pada seorang teman sambil duduk di sofa ruang tamu.

Dia hanya membalas dengan menatap wajahku.

"Kamu kalo ada masalah kuliah kok gak pernah sampe nangis ..santai wae.. padahal kalo aku jadi kamu *aku menyebutkan beberapa kejadian* aku bisaa nangis kayanya.." lanjutku kepadanya.

"Aku juga heran sama kamu,kok bisa gak nangis sama kejadian Agustus tahun lalu. Kayanya kamu nih bener2 cewek yang pake logika banget ya..Tentang masalah cinta jarang galaunya.. padahal kejadian yang menimpamu sungguh menyedihkan" katanya sambil duduk di sofa sampingku.

 "Iyayo kalo itumah gak cuman kamu doang yg heran. tapi bner2 Alhamdulillah sih aku ga nangis, krna ituu masalah kecil bagiku" balesku padanya.

Dia melamun, sepertinya dia tidak mendengar omonganku yang terakhir.

"Oii!!! kamu melamun mikirin dia lagi yahh, hedehh aku bosan tau dengerinnya kalo kamu nanti bahas dia dia lagi. Oii jangan melamuuun!". Aku memegang pundaknya sambil mengagetkannya 

Dia berkedip lalu menoleh kearahku dan berkata "iyaa tau aja sihh..maaf ya kalo aku sering bahas dia mulu" 

"hhhmnmm, kayanya memang yang lebih di prioritaskan dalam hidup kita nih sepertinya beda ya. Kalo aku lebih tentang kuliah jadi kalo ada masalah kuliah gampang baperan dan kalo tentang masalah cinta dgn lawan jenis walau pernah galau tapi ya males tak pikir. kalau kamu kayanya santaii banget kalo tentang kuliahh. Tapi masalah cinta, yg menurutku itu adalah masalah kecil, pstii km galauuu berkepanjangan" kataku padanya. 

Dia mendekatiku sambil berkata "sekali lagi aku minta maaf dan makasih ya udah mau dengerin aku" 

Aku tersenyum dan mengucapkan terimakasih padanya yang sering memberi semangat dan mendoakanku ketika aku sedih "Makasih juga ya.. tiap aku sedih kamu selalu menasehatiku.. dan mengingatkanku kalo hidup itu pasti ada masalah dan masalah itu yaa dihadapi ajaa.. pasti lewat".

*kemudian kami berpelukan* _________________________________________________

Esok malamnya aku melihat postingan seorang teman yang ngupoload sebuah quote yg berisi: 

"Masalah muncul ketika kita menganggap bahwa itu masalah" 

Kemudian aku men-scroll postingan instagram lagi dan menemukan kalimat yang sangaaat mengademkan hati dan pikiran: "

"ketika mobilmu tergores,
hp yang mahal jatuh kelantai,
jam tangan bermerk hilang,
sepatu berharga raib entah kemana,
maka marilah belajar untuk berkata
hanya urusan dunia, maka dibuat ringan saja" - by ustadz Oemar Mita 

Ah iya, aku masih sering menangisi hal hal yang padahal pasti lewat dan hanya dunia yang seujung kuku ini..

Ah iya, padahal yang harus jauuuh lebih ditangisi adalah ketika tidak bangun sholat tahajud, meninggalkan puasa sunnah, sholat duha dan ibadah lainnya.

Ah iya, gapapa sedih tapi ingatlah, orang beriman sedih hanya ketika melakukan dosa.

مَنْ سَرَّتْهُ حَسَنَاتُهُ وَسَاءَتْهُ سَيِّئَاتُهُ فَهُوَ الْمُؤْمِنُ
“Barangsiapa yang merasa bergembira karena amal kebaikannya dan sedih karena amal keburukannya, maka ia adalah seorang yang beriman” (HR. Tirmidzi).

Allahumma innii a'uudzubika minal hammi wal hazani
Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari gundah gulana dan rasa sedih....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

*🖊️10 Sebutan atau Laqab Huruf Hijaiyah dan Sebabnya*🖊️

Desain Preparasi Pasak

Perjalanan ke Rumah Ukhti Rinda^^