Perjalanan ke Rumah Ukhti Rinda^^

Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Bismillaahirrahmaanirraahiim.

Ikhwah fillah rahimaakumullah.
“hari ini gagal tidak di rumah seharian bukanlah suatu masalah yang menjadi masalah adalah jika aku tidak ikut liqo dengan alasan yang tidak mendesak. Liqo adalah suatu kebutuhan tetapi mungkin sebagian dari kita mengatakan bahwa liqo itu sebuah kewajiban  sebagai kader dakwah tapi perlu kita sadari  kita sering butuh orang-orang yang bisa mengingatkan dan mengajak kita ke dalam kebaikan dan kita bisa mendapatkannya di halaqoh liqo ini. Jika kalian tidak percaya, maka cobalah dulu. Aku sangat setuju dengan pernyataan liqo bukanlah segala-galanya tapi segala-galanya berawal dari liqo.”

Liburan hari keempat,rencana untuk tidak beraktivitas di luar rumah lagi gagal karena hari ini ternyata jadwal liqo. Kelompok liqo ku ada Winarsih, Ratna, Winda, Anissa, Tya, Nisa, Diah, Rinda dan 1 tambahan orang yaitu Ula dan murobbinya Bu Endah. Kebetulan kelompok liqo ku ini mulai sekarang tempatnya di jadwalkan di mulai dari rumah akhwat yang terjauh sampai yang terdekat  dan hari ini jadwal tempat pertama kami di rumahnya  ukhti Rinda. 

Perjalanan kami ke rumah ukhti Rinda memang jauh tetapi kita bisa mengatasi itu dengan cerita-cerita yang terkadang membuat tertawa. Dari Gunung Sari ke Manggar membutuhkan 2 kali naik angkot. Pertama, kami naik angkot berwarna kuning lalu turun di pasar Bp, di pasar Bp kita sempatkan untuk membeli sekeranjang rambutan dan sebelum kita menaiki angkot yang ke 2, kami menunggu ukhti Winarsih yang ternyata dia baru tau kalau ada liqo di rumahnya ukhti Rinda. Setelah itu barulah kami menaiki angkot yang kedua yang berwarna hijau. Di dalam angkot, kita menikmati perjalanan karena barulah pertama kali ini kami pergi naik angkot bareng ke rumahnya Rinda.

Manggar itu memang jauh dari sekolah kami. Tetapi mungkin Rinda sudah terbiasa dengan perjalanan dari rumah ke sekolah.  Kagum sama Rinda yang rela jauh-jauh dari rumah untuk mencari ilmu dan juga dia dan 1 orang akhwat lagi yang bernama Fika pergi ke sekolah selalu datang pagi tidak pernah terlambat. Dan bisa dimaklumi kalau mereka sering pulang cepat.

Setelah menikmati perjalanan kami turun dari angkot yang berwarna hijau, karena kami menemukan gapura rumahnya Rinda. Kita belum tahu persis rumahnya Rinda, tapi kami yakin kalau ini lah gapura rumahnya. Kami memasuki gapura tersebut dan jalan mengikuti arah jalan. Rinda menghubungi kami kalau dia menunggu di dekat rumahnya. Kami masih terus jalan, mungkin kalau dihitung kami sudah berjalan 2 kilo lebih dari gapura dimana kami turun dari angkot tetapi kami belum bertemu sama Rinda. Terbesit sedikit dalam pikiran jangan sampai kami salah gapura. Gak Lucu kan kalau kami sampai salah gapura. Kita jalan terus..dan terus.. dan akhirnya kami bertemu dengan Rinda. Lega banget akhirnya sampai di  tujuan. Sambil menunggu shalat ashar kami memakan rambutan yang sudah di beli sambil menikmati segarnya teh yang dibuat Rinda. Setelah shalat ashar barulah liqo di mulai tetapi karena waktunya tidak cukup jadi liqo hari ini hanya pembukaan, tilawah, taujih tentang tabarruj dan ikhtilath yang dibawakan oleh ukhti Diah. Setelah itu kami pulang dan untungnya kami tidak melakukan jalan kaki sampai 2 kilo seperti berangkatnya tadi karena Rinda mau memijamkan motornya dan dia dan Ula mengantar kami bolak balik dari rumahnya sampai gapura depan. 

Sesampai di gapura depan kita cari angkot lagi yang warnanya hijau dan turun di Bp dan dilanjutkan naik angkot biru. Di angkot biru hanya aku, winda, dan winarsih karena yang lainnya berbeda jalur. Aku, Winda, dan Winarsih diam-diaman   di angkot tetapi bukan karena marahan tetapi karena sudah ngantuk. Tambah lagi angin sepoy-sepoy yang semakin rasanya tidur di kasur. Dan akhirnya pun alhamdulillah satu persatu dari kami sampai dengan di rumahnya masing-masing. 

Ada beberapa pelajaran dalam perjalanan tersebut yaitu sabar dan pantang menyerah dalam melakukan sesuatu dan yakinlah jika kita benar dalam melakukan proses untuk mendapatkan apa yang kita inginkan pasti kita dapat meraihnya. Insya Allah. Tetapi jika kita tidak berhasil, janganlah kecewa karena Allah pasti memberikan yang terbaik buat kita.  

Ikhwatifillah, jazaakallaah telah membaca. Komentar dari kalian sangat ana tunggu.
Wassalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

*🖊️10 Sebutan atau Laqab Huruf Hijaiyah dan Sebabnya*🖊️

Desain Preparasi Pasak