SPICES SEBAGAI STRATEGI PENDIDIKAN KEDOKTERAN UNTUK TERCAPAINYA INDONESIA SEHAT
Kekayaan tanpa kesehatan tidaklah berarti. Sehingga kesehatan
menjadi suatu kunci penting menuju kebahagiaan. Tidak hanya itu, kesehatan
menjadi impian semua penduduk di muka bumi ini,
tak terkecuali Indonesia. Permasalahan kesehatan bukan hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah, namun mahasiswa khususnya mahasiswa kedokteran yang juga ikut berperan untuk mengambil peran dalam berkontribusi
dalam mewujudkan Indonesia sehat. Peran mahasiswa kedokteran adalah sebagai agent of health. Artinya, mahasiswa dapat
membuat masyarakat menjadi lebih peduli dengan kesehatan dan faham bahwa
kesehatan adalah suatu investasi bukan konsumsi.
Peran
mahasiswa kesehatan tidak terlepas dari pengontrolan permasalahan kesehatan, pengkritikan
kebijakan pemerintah di bidang kesehatan dan tentu saja pemberian solusi dan
rekomendasi bagi pemerintah yang tujuannya adalah untuk perbaikan kesehatan
rakyat Indonesia. Permasalahan kesehatan maupun dampaknya menjadi
tantangan bagi institusi pendidikan kedokteran dalam menyelenggarakan proses
pendidikannya. Diharapkan lulusan yang dihasilkan mempunyai kemampuan dalam
mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut sesuai kewenangannya. Dalam hal
tersebut, mahasiswa perlu didikung suatu strategi pembelajaran yang terencana yang didapat melalui
strategi SPICES.
SPICES merupakan akronim dari Student-centred, Problem-based, Integrated, Community-based, Elective,
dan Systematic. Student-centred:
Pusat pembelajaran ada pada mahasiswa. Sehingga mahasiswa diberi kesempatan
untuk aktif dalam proses pembelajaran. Problem-based:
Mahasiswa diberi kesempatan untuk berlatih memecahkan kasus sendiri. Integrated: Proses pembelajaran berbagai
disiplin ilmu secara terintegrasi digunakan dalam memecahkan kasus yang
diberikan pada mahasiswa. Community-based:
Kasus – kasus pada strategi SPICES yang diberikan pada mahasiswa adalah kasus
yang sering terjadi pada masyarakat.
SPICES menekankan pembelajaran
berdasarkan masalah yang berbasis komunitas, bukan berbasis rumah sakit. Jadi
model ini sesuai dengan area kompetensi yang dinyatakan dalam Standar
Kompetensi Dokter (KKI, 2006b), bahwa seorang dokter harus mampu mengelola
masalah kesehatan pasien sebagai individu secara utuh, sebagai bagian dari
keluarga dan masyarakat. Elective: Mahasiswa
dikenalkan pada kasus – kasus klinik seawal mungkin. Systematic: Pembelajaran
yang tersistematik yang merupakan pembelajaran yang
terencana. Seluruh mahasiswa akan mendapatkan pengalaman belajar
yang penting sebagai kompetensinya. Pengalaman belajar yang didapatkan tiap
mahasiswa adalah sama, hanya berbeda pada hasil akhir. Pengalaman belajar di
luar kompetensi mahasiswa merupakan tambahan yang bersifat pribadi dan bukan
merupakan bagian dari penilaian. Pendekatan sistematik ini tercermin
pada sistem penilaian yang menguji keluasan dan kedalaman pengetahuan
mahasiswa. Penilaian ini juga harus lebih banyak menggunakan sistem
penilaian acuan patokan. Dengan begitu, hasil yang didapatkan lebih menunjukkan
gambaran kemampuan asli mahasiswa setelah melalui pengalaman belajar yang sama.
Dengan
adanya penerapan strategi SPICES pada institusi pendidikan kedokteran,
diharapkan terlaksananya program Indonesia sehat yang terdiri dari paradigma
sehat yang menyasar pada tenaga kesehatan yang mengupayakan agar orang sehat
tetap sehat atau tidak menjadi sakit dan institusi kesehatan yang diharapkan
penerapan standar mutu dan standar tarif dalam pelayanan kepada masyarakat.
Selain itu terlaksananya program penguatan pelayanan kesehatan primer dan yang jaminan
kesehatan nasional juga termasuk program Indonesia sehat.
Referensi :
1.
Harden RM, Sowden S, Dunn WR. 2009.
Educational strategies in curriculum development: the SPICES model. ASME.
2.
Harden RM. 2009. Curriculum planning and development. In: Dent JA, Harden RM. A practical guide
for medical teachers. 3rd Ed. Churchill Livingstone.
3.
Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. 2015. Program indonesia sehat untuk Atasi Masalah
Kesehatan. http://www.depkes.go.id (29/04/16)
4.
World Federation of
Medical Education. 2003. WFME: Global Standards for Quality Improvement.
Copenhagen
Komentar
Posting Komentar