Mengapa Allah jarang mengabulkan doa kita?
Aku meminta pada Allah setangkai bunga segar, Ia memberiku kaktus berduri
Aku minta pada Allah binatang yang mungil dan cantik, Ia memberiku ulat berbulu
Aku sedih, aku protes, kecewa..
Betapa tidak adilnya semua ini..
Namun kemudian..
Kaktus itu berbunga indah, bahkan sangat indah
Ulat itu tumbuh berubah menjadi kupu-kupu yang sangat cantik
Lalu ingatlah kembali…
Kadangkala Allah hilangkan sekejap matahari, Kemudian Ia datangkan gemuruh dan petir
Puas kita menangis mencari dimana matahari
Sebentar kemudian, ternyata Allah hadiahkan kita sebuah pelangi..
Itulah jalan Allah..
Indah pada waktunya Allah tidak memberi apa yang kita harapkan, namun Ia memberi apa yang kita butuhkan
Jika kita meminta ikan paus, maka Allah akan memberi samudera dengan ombak yang besar
Jika kita meminta kekayaan, maka Allah uji kita dengan kemiskinan, agar kita mampu menghargai setiap peluh kerja meniti anak-anak tangga kemandirian
Jika kita meminta keberhasilan, maka Allah akan hujani kita dengan beribu masalah agar dapat kita selesaikan
Bukankah keberhasilan itu berbanding lurus dengan perjuangan?!
Lalu mengapa harus mengeluh jika ia meminta pengorbanan?
Bukankah tegak tiang kemenangan dibangun atas peluh perjuangan dan semangat pengorbanan?!
Dan bukankah pengorbanan itu berlandaskan cinta dan kejujuran?
Maka teguhlah…ikhlaslah…
Kadang kita sedih, kecewa, terluka..
Tapi jauh di atas segalanya, Allah sedang merajut sesuatu yang terbaik untuk kehidupan kita.. Yakinlah pada Allah.. dan berusaha.
Janganlah hanya berujar doa dan pinta tanpa ikhtiar nyata.
Bukankah ikhtiar itu merupakan bukti kesungguhan kita?!
Jangan mengeluh ketika usaha-usaha kita terbentur guruh.
Saat ikhtiar-ikhtiar kita meminta peluh. Maka katakanlah.. masalah itu datang untuk diselesaikan, bukan sekedar didiamkan apalagi dikeluhkan…
Lalu syukurilah apa yang kita punya. Janganlah kita menunggu bahagia baru kita bersyukur, tapi bersyukurlah maka kita akan bahagia…
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216)
Aku minta pada Allah binatang yang mungil dan cantik, Ia memberiku ulat berbulu
Aku sedih, aku protes, kecewa..
Betapa tidak adilnya semua ini..
Namun kemudian..
Kaktus itu berbunga indah, bahkan sangat indah
Ulat itu tumbuh berubah menjadi kupu-kupu yang sangat cantik
Lalu ingatlah kembali…
Kadangkala Allah hilangkan sekejap matahari, Kemudian Ia datangkan gemuruh dan petir
Puas kita menangis mencari dimana matahari
Sebentar kemudian, ternyata Allah hadiahkan kita sebuah pelangi..
Itulah jalan Allah..
Indah pada waktunya Allah tidak memberi apa yang kita harapkan, namun Ia memberi apa yang kita butuhkan
Jika kita meminta ikan paus, maka Allah akan memberi samudera dengan ombak yang besar
Jika kita meminta kekayaan, maka Allah uji kita dengan kemiskinan, agar kita mampu menghargai setiap peluh kerja meniti anak-anak tangga kemandirian
Jika kita meminta keberhasilan, maka Allah akan hujani kita dengan beribu masalah agar dapat kita selesaikan
Bukankah keberhasilan itu berbanding lurus dengan perjuangan?!
Lalu mengapa harus mengeluh jika ia meminta pengorbanan?
Bukankah tegak tiang kemenangan dibangun atas peluh perjuangan dan semangat pengorbanan?!
Dan bukankah pengorbanan itu berlandaskan cinta dan kejujuran?
Maka teguhlah…ikhlaslah…
Kadang kita sedih, kecewa, terluka..
Tapi jauh di atas segalanya, Allah sedang merajut sesuatu yang terbaik untuk kehidupan kita.. Yakinlah pada Allah.. dan berusaha.
Janganlah hanya berujar doa dan pinta tanpa ikhtiar nyata.
Bukankah ikhtiar itu merupakan bukti kesungguhan kita?!
Jangan mengeluh ketika usaha-usaha kita terbentur guruh.
Saat ikhtiar-ikhtiar kita meminta peluh. Maka katakanlah.. masalah itu datang untuk diselesaikan, bukan sekedar didiamkan apalagi dikeluhkan…
Lalu syukurilah apa yang kita punya. Janganlah kita menunggu bahagia baru kita bersyukur, tapi bersyukurlah maka kita akan bahagia…
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216)
Komentar
Posting Komentar