Penilai Terbaik

Tiga tahun terakhir ini kegiatan bersocial media saya sudah sangat berkurang, terutama menampilkan diri entah itu aktifitas, foto diri, atau bahkan sekedar tulisan. 

 Tidak seperti tiga, lima, apalagi sepuluh tahun yang lalu dulu, tiada hari tanpa update di socmed. 

Sepertinya saya mengalami perubahan prinsip hidup. Saya mengenal social media sejak kelas enam esde. Kira2 12 tahun yang lalu. Teman-teman saya semuanya memiliki socmed, dulu yang paling terkenal adalah friendster. Pola pikir saya dulu adalah dunia socmed itu keren, karena teman2 saya hampir semuanya punya socmed. Sehingga sayapun mendaftarkan diri di semua social media yang sedang booming, sebutkan saja socmed pada zaman dulu, pasti saya punya :D. 

Lingkungan pertemanan benar-benar yang membentuk prinsip-prinsip hidup saya. Prinsip hidup saya ketika SD berbeda dengan SMP, prinsip hidup waktu SMP berbeda dengan SMA, tapi prinsip hidup waktu SMA ya tidak terlalu jauh berbeda dengan kuliah saat ini. Sungguh, lingkungan benar2 mempengaruhi pola hidup saya, semoga saya dan kalian selalu berada dilingkungan yang baik. 

Untuk saat ini saya berprinsip memilih tidak ikut terhanyut dalam gemerlapnya dunia media sosial, karena bagi saya, tidak semua hal dalam hidupnya harus disebar ke banyak orang, dan saya tidak mau mengikuti orang lain yang menggangap media sosial itu sebagai tempat membangun citra.

Namun, saya masih sering membuka media sosial yang membuat buang waktu sia-sia. Ya walau setahun ini waktu bersocmed saya  sudah semakin berkurang dengan sendirinya. Saya lebih fokus dengan orang2 terdekat saya seperti suami, ortu, sodara, sahabat2. Ya walau berkomunikasi dengan mereka saat ini saya masih lewat call, karena berbeda tempat dengan mereka.

Alhamdulillah Ala Kulli Hal, Allah memilihkan pasangan hidup yang mendukung pola pikir saya saat ini. 

I slowly realized bahwa memiliki sifat malu itu perlu apalagi seorang wanita (ya walau saya terkdang msih gatau malu, hehe, semoga be better). Namun bukan malu karena minder yang saya maksud, melainkan malu jika terlihat di dunia socmed sangat keren, tetapi didunia nyata memalukan. Apalagi semakin menyadari bahwa penilai terbaik bukan orang2 yang melihat kita didunia maya atau pun dunia nyata, namun penilai terbaik adalah Allah.

Semoga kita selalu istiqomah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

*🖊️10 Sebutan atau Laqab Huruf Hijaiyah dan Sebabnya*🖊️

Desain Preparasi Pasak

Perjalanan ke Rumah Ukhti Rinda^^