Keluasan Rizki Allah
Oleh: Ustadz Muhammad Nur Faqih, S. Ag (Alumni STDI Imam Syafi’i Jember lulus tahun 2020 Prodi Ilmu Hadis)
Assalamu’alaykum Warrahmatullah Wabarakatuh
Tidak ada yang patut kita haturkan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala pada pagi ini melainkan rasa syukur kepada Allah Azza Wa Jalla. Allah Subhanahu wa ta'ala memberikan suatu nikmat sehingga kita bisa menuntut ilmu syar’i.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, niscaya Allah akan jadikan ia faham dalam agama”
Hendaknya nikmat menuntut ilmu syar’i ini kita maksimalkan dengan rasa syukur kita sebesar-besarnya, terlebih dipandemi ini.
“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7).
Dimusim pandemi ini maksimalkan ibadah kita dengan rasa sukur, syukur adalah nikmat. Nikmat Allah Azza Wa Jalla yg kita syukuri tidak akan pernah habis. Allah Azza Wa Jalla masih memberikan nikmat kesehatan, menuntut ilmu syari, keimanan. Keimanan adalah nikmat yg paling agung.
Marilah kita shalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam.
Jika kita tidak mampu menjadi kunci kebaikan, hendaknya kita tidak menjadi kunci keburukan.
QS. Az - Zariyat : 56: Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku
Bahwa kita diciptakan dimuka bumi ini tidaklah sia-sia.
Allah Azza Wa Jalla menciptakan kita, memberikan rizki kepada kita tidak sia-sia. Bukan sekedar untuk makan. Dari zaman nabi Adam sampai sekarang tujuannya adalah untuk ibadah. Bahkan kesempurnaan ibadah kita dinilai dari bagaimana kita mengenal Allah Azza Wa Jalla.
Allah Azza Wa Jalla tidak butuh diibadahi oleh seorang hamba. Ibadah seorang hamba akan kembali ke hamba tersebut.
Tujuan penciptaan yang paling utama adalah untuk ibadah.
Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrahnya. Namun orang tuanya yang menjadikan dia yahudi, majusy, nasrani.
Satu resep dari Allah Subhanahu wa ta'ala: Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama. Barang siapa yang memeliharanya pasti akan masuk surga. Bukan sekedar menghafal.
Tau nama dan sifat Allah Subhanahu wa ta'ala, kandungan nama - nama sifat Allah. Allah maha memahami tingkah laku kita. Allah mencatat dan memelihara kita. Ketika kita berbuat kebaikan dan keburukan.
Cintailah seorang yg ada dibumi maka zat yg dilangit akan mencintai kalian.
Sebuah hadis mengatakan Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.”
Allah maha pemberi rizki: Ar Razzaq.
QS. Az-Zariyat : 58. Sungguh Allah, Dialah Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.
Al-Jumu’ah 11. Dan apabila mereka melihat perdagangan atau permainan, mereka segera menuju kepadanya dan mereka tinggalkan engkau (Muhammad) sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah, “Apa yang ada di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perdagangan,” dan Allah pemberi rezeki yang terbaik.
QS. Al-Hajj Ayat 58. Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka terbunuh atau mati, sungguh, Allah akan memberikan kepada mereka rezeki yang baik (surga). Dan sesungguhnya Allah adalah pemberi rezeki yang terbaik.
QS. Al Maidah: 114. Isa putra Maryam berdoa, 'Ya Tuhan kami, turunkan lah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; berilah kami rezeki, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.'
Dalam Hadis: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda “Sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Menentukan harga, Maha Menggenggam, Maha Membentangkan Rizki, Maha Memberi Rizki. Sungguh aku berharap saat bertemu dengan Allah kelak tidak ada seorang pun yang menuntut haknya atas kedzalimanku padanya, baik terkait darah maupun harta”.
Jika seekor buruk digenapkan rizkinya, maka burung tersebut mati.
"Sekiranya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberikan rezeki, sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada seekor burung yang keluar pada pagi dalam keadaan lapar dan kembali pada sore dalam keadaan kenyang." (HR Tirmidzi)
QS. Hud Ayat 6. Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
QS. Ar-Rad:26 Allah memberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Firman Allah, "Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkan (bagi siapa yang Dia kehendaki),".
QS. An-Nahl Ayat 72. Dan Allah menjadikan bagimu pasangan (suami atau istri) dari jenis kamu sendiri dan menjadikan anak dan cucu bagimu dari pasanganmu, serta memberimu rezeki dari yang baik.
Allah memberikan rizki berupa anak-anak dan cucu, merupakan rizki yang baik. Ayat ini menunjukan Allah memberikan keutamanan kepada hamba berupa anak, sebagai bukti Allah memberikan rizki.
QS. Al-Baqarah Ayat 21. Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.
Dari banyaknya dalil, kehendaknya kita beriman. Dialah maha pemberi rizki. Kita harus memahami konsep.
Kosep pertama: Rizki itu ada 2 macam:
1. Rizki umum
Rizki umum yaitu Allah Subhanahu wa ta'ala memberikan kepada hambaNya yang beriman dan yang kufur.
QS. Hud Ayat 6. Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
Semua makhluk dimuka bumi ini diberikan rizki, baik manusia yang beriman dan tidak, binatang, jin.
Allah Subhanahu wa ta'ala menggambarkan umat terdahulu yang kufur, dengan sombongnya mengatakan dalam QS. As Saba : 35. Dan mereka berkata, “Kami memiliki lebih banyak harta dan anak-anak (daripada kamu) dan kami tidak akan diazab.”
Mereka mengira rizki yang diberikan adalah indikator kebaikan dari Allah. Allah Subhanahu wa ta'ala bantah dengan ayatnya berikutnya:
QS. As. Saba: 36 Katakanlah, “Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasinya (bagi siapa yang Dia kehendaki), tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
Allah berfirman
QS. Al Fajr: 15. Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, “Tuhanku telah memuliakanku.”
2. Rizki khusus
Rizki khusus berupa nilai-nilai keimanan dan halal. Kita diwajibkan untuk bersyukur. Seutama rizki adalah keimanan. Rizki yg paling agung adalah keimanan. Tidak ada pembandingnya. "Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya." (HR. Muslim 725).
QS. At-Talaq Ayat 11
Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan kebajikan, niscaya Dia akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama- lamanya.
Allah memberikan rizki yg baik. Doa yang diajarkan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam selesai sholat: Allahumma ‘a’inni ‘ala dzikrika wasyukrika wa husni ‘ibadatik (Ya Allah bantulah aku dalam mengingatmu, bersyukur dan memperbaiki ibadah kepadaMu).
Konsep kedua yaitu masing-masing sudah ditentukan jalan rizkinya. Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.”
Dalam sebuah hadis: apa-apa yang Allah tentukan, tidak akan pernah meleset sedikit pun.
Bagaiamanapun rumitnya, Allah Subhanahu wa ta'ala berikan nikmatnya sehingga jangan khawatir terhadap rizki yg Allah berikan. Bagaimanapun caranya dengan cara halal atau haram.
Jika kita paham 2 konsep ini , maka kita tdk akan pernah iri dengki.
Lihatlah yg berada diabwah kalian. Niscaya akan bersyukur.
Konsep yang ketiga, Allah akan mengganti komitmen kita, jika kita berkomitmen mencari rizki yang halal.
Al baqarah 168 yg artinya: Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.
Jika kita terjerumus yang haram, segeralah bertaubat.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mengatakan Siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Dia akan ganti dengan yang lebih baik. Namun poin yang ketiga, bisa jadi diganti tidak setara. Misal meninggalkan bank, belum tentu akan diganti gaji yg setara. Allah Subhanahu wa ta'ala ganti dengan sesuatu yang tidak terlihat, bertemu dengan anak misalnya. Allah ganti tidak selalu dengan sesuatu yang terlihat yag terlihat.
Ganti tidak selalu dengan nominal.
Dosa yang paling besar adalah ketika hamba berburuk sangka kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
Pertanyaan 1
Jika segalanya sudah ditetapkan misal ditetapkan disebuah universitas A misal, apakah kita boleh tidak bersungguh-sungguh?
Jawaban:
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pernah ditanya Ya rasul, kalau kita sudah ditetapkan surga/neraka. Apa gunanya kita beramal dimuka bumi ini. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menjawab Tetaplah beramal, dan janganlah kalian berlemah-lemah. Allah Subhanahu wa ta'ala memberikan kesempatan untuk beribadah, meningkatkan ketaatan. Begitu dengan rizki. Allah memberi. Serumit apapun jalannya, tidak akan pernah meleset. Usaha tdk akan pernah mngkhianati hasil. Kalimat tersebut bisa salah dan bisa benar. Salah: meskipun usaha kita besar belum tentu mendapatkan yang lebih. Boleh jadi yang kalian benci, baik untuk kamu.
Pertanyaan 2
Seorang yg bekerja dilingkungan yang kurang baik. Apakah bisa berpengaruh kepad kita? Krna resain susah. Mohon solusi.
Jawaban:
Lingkungan buruk tidak bermasalah terhadap rizkinya. Rizkinya halal selama caranya halal. Apakah teman berpengaruh pada kita? Iya. Sesuungguhnya teman yang buruk ini lebih cepat menyambar daripada kayu bakar.
Dalam sebuah hadis Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, "Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang saleh dan orang yang buruk, bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu, engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal engkau mendapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak sedap.”
Teman yang buruk berpengaruh terhadap diri kita, yaitu teman duduk, sharing. Orang yang buruk, tidak kita benci, benci sesuai dengan kadarmya, berikan nasehat, arahan, bnci sifatnya, jangan orangnya. Mintalah perlindungan, jadikan sebatas kenalan atau tmn diskusi.
Pertanyaan 3
Apa pengaruh rizki dari pekerjaan yang haram terhadap kehidupan?
Jawaban:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah Subhanahu wa ta'ala akan memperkenankan doanya?” (HR Muslim).
Merupakan salah satu adab doa yaitu mncari rikzi yang halal. Halal secara dzatnya dan secara bagaimana mendapatkannya. Jika dikabulkan khawatir menjadi istridaj, boleh jadi ketidakpeduliaan Allah Subhanahu wa ta'ala terhadap suatu hamba.
Sebagaimana maksiat menumbuhkan noktah, rizki yg haram akan mnimbulkan noktah, mungkin hanya sehari dua hari namun kelamaan tidak merasa ada msalah , tidak ada rasa tidak tenang.
Kaya bukan indikator kemuliaan seorang hamba.
(Notulensi : Ajeng Narita Caustina)
Komentar
Posting Komentar