Surat Al Qiyamah ayat 22 - 29



Bismillahirrahmanirrahim
📚 Doa Memohon ilmu yg bermanfaat 

ﺍﻟﻠﻬُﻢَّ ﻋﻠِّﻤﻨﺎ ﻣَﺎ ﻳَﻨْﻔَﻌُﻨﺎ ﻭَﺍﻧْﻔَﻌْﻨﺎ ﺑِﻤﺎ ﻋَﻠَّﻤﺘَﻨَﺎ ﻭﺯِﺩْﻧَﺎ ﻋِﻠﻤﺎ


Allahumma 'allimna ma yanfa 'una, wa anfa 'na bima 'allamtana wa zidna 'ilma.

"Ya Allah, tolong kami ajari apa yang bermanfaat bagi kami, bantu kami mendapatkan manfaat dari apa yang Engkau bantu untuk kami pelajari, dan mudahkanlah kami tuk memahaminya."

📚 Doa memohon diterima amalan 

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
وَتُبْ عَلَيْنَآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ

"Wahai Rabb kami terimalah amalan dari kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah tobat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang"

📚 Do’a dimudahkan segala urusan 

 رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي  وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي  يَفْقَهُوا قَوْلِي

‘Robbis rohlii rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii’ 

[Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku” (QS. Thoha: 25-28)

📚 Lanjutan Tafsir surah al Qiyamah 

🔎 QS. Al Qiyamah Ayat 22
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ

Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri.

Orang beriman wajah mereka berseri-seri karena memandang Rabb Nya. Orang yang beriman yang didunia mereka mengatakan beriman kepada Allah, bersabar atas setiap ketetapan Allah, bersabar menjauhi apa yang Allah larang. Kelak mereka diberikan kenikmatan untuk bisa memandang wajah Allah. 

Ketika penduduk syurga menapaiki syurga, Dalam hadits yang shahih dari seorang sahabat yang mulia, Shuhaib bin Sinan radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika penghuni surga telah masuk surga, Allah Ta’ala Berfirman: “Apakah kalian (wahai penghuni surga) menginginkan sesuatu sebagai tambahan (dari kenikmatan surga)? Maka mereka menjawab: Bukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari (azab) neraka? Maka (pada waktu itu) Allah Membuka hijab (yang menutupi wajah-Nya Yang Maha Mulia), dan penghuni surga tidak pernah mendapatkan suatu (kenikmatan) yang lebih mereka sukai daripada melihat (wajah) Allah Ta’ala”

Saat ini kita di dunia kita tidak bisa melihat wajah Allah, namun kelak jika kelak Allah izinkan kita di syurga maka kelak kita bisa melihat wajah Allah. Jangan pernah bosan Kita berdoa memohon Doa Memohon agar Bisa melihat Wajah Allah

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ

ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKA
Ya Allah, Aku mohon kepada-Mu

 

لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ

LADZDZATAN NADZORI ILAA WAJHIKA
kenikmatan memandang wajah-Mu (di Surga)

 

وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ

WASY SYAUQO ILAA LIQOOIKA
rindu bertemu dengan-Mu


فِي غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ

FII GHOIRI DHORROO-A MUDHIRROTIN
tanpa penderitaan yang membahayakan


وَلَا فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ

WA LAA FITNATIN MUDHILLATIN
dan fitnah yang menyesatkan
Artinya:
“Ya Allah, Aku mohon kepada-Mu kenikmatan memandang wajah-Mu (di Surga), rindu bertemu dengan-Mu tanpa penderitaan yang membahayakan dan fitnah yang menyesatkan.”

Dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda,

إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ (وفي رواية أخرى: عِيَانًا)، كَمَا تَرَوْنَ هَذَا القَمَرَ، لاَ تُضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ، فَإِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لاَ تُغْلَبُوا عَلَى صَلاَةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا فَافْعَلُوا

“Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian -dalam riwayat lain: dengan mata telanjang-sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini. Dan kalian tidak akan saling berdesakan dalam melihat-Nya.”HR. Bukhari

Dari Jarir bin Abdillah al-Bajali radhiallahu’anhu, beliau berkata, “Kami sedang duduk bersama Rasulullah shalallahu’alaihi wa salam saat beliau melihat bulan di malam badar, beliau shalallhu’alaihi wa salam bersabda,

إِنكم سترون ربكم كما ترون هذا القمر لا تضامون في رؤْيتهِ ، فإِن استطعتم أن لا تغلبوا على صلاة قبل طلوع الشمسِ وقبل غروبها فافعلوا

“Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian seperti kalian melihat bulan ini, tidak membahayakan kalian saat melihatnya. Jika kalian mampu untuk tidak meninggalkan sholat sebelum terbit dan terbenamnya matahari maka lakukanlah” (HR. Bukhari no. 554 dan Muslim no. 632).

Barangsiapa mencintai perjumpaan dengan Allah, Allah juga mencintai perjumpaan dengannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ، وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ

“Barangsiapa mencintai perjumpaan dengan Allah, Allah juga mencintai perjumpaan dengannya. (Sebaliknya), barangsiapa yang membenci perjumpaan dengan Allah, Allah pun membenci perjumpaan dengannya.”

🔎 QS. Al Qiyamah Ayat 23
إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ 

Kepada Tuhannyalah mereka melihat.

Mereka benar-benar percaya bahwa kelak mereka akan melihat kepada Allah.

🔎 QS. Al Qiyamah Ayat 24

وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍۭ بَاسِرَةٌ 

Dan wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu muram,

Dan wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu muram,
Mereka orang-orang kafir ketakutan ketika datang nya hari kiamat. Wajah Mereka menjadi muram.

🔎 QS. Al Qiyamah Ayat 25

تَظُنُّ أَن يُفْعَلَ بِهَا فَاقِرَةٌ 

mereka yakin bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang amat dahsyat.

ketika di dunia mereka mengingkari hari pembalasan, hari kebangkitan, tidak beriman kepada Allah, akhirnya ketika datang hari kiamat, mereka meyakini akan mendapatkan adzab.

🔎 QS. Al Qiyamah Ayat 26

كَلَّآ إِذَا بَلَغَتِ ٱلتَّرَاقِىَ

Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan,

Jika seseorang banyak mengingat kematian, maka ia akan bersegera dalam mengingat Allah, bersegera untuk beramal sholih. Sebaik-baik nasehat adalah mengingat kematian, Ingatlah akan Kematian! Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِى الْمَوْتَ

“Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian.” (HR. Ahmad, Nasai, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Rasululllah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,

أَفْضَلُ الْمُؤْمِنِينَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَ أَكْيَسُهُمْ أَكْثَرُهُم لِلمَوتِ ذِكْرًا وَ أَحْسَنُهُم لَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ

“Orang mukmin yang paling utama adalah orang yang paling baik akhlaknya.  Orang yang cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik dalam mempersiapkan bekal untuk menghadapi kehidupan setelah kematian. Mereka adalah orang-orang yang berakal.” (HR. Ibnu Majah)

Ketika kita masih di dunia, maka perbanyaklah beramal sholih. Orang yang sudah meninggal keinginan mereka ingin kembali ke dunia. Allah ta’ala berfirman mengenai mereka

>حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ (٩٩)لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (١٠٠)

“Hingga apabila datang kematian kepada seorang dari mereka, dia berkata, “Ya Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku beramal shalih terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan dihadapan mereka ada barzakh sampai hari mereka dibangkitkan.” (Qs Al Mukminun: 99-100)

Maka pergunakankah kesempatan yang masih Allah berikan untuk memperbanyak dzikir, bertasbih. Angan-angan orang yang sudah meninggal, Mereka ingin berdzikir kepada Allah, bertasbih, atau bertahlil walau sekali saja. Namun mereka tidak lagi diijinkan untuk itu.

🔎 QS. Al Qiyamah Ayat 27
وَقِيلَ مَنْ ۜ رَاقٍ 

dan dikatakan (kepadanya): “Siapakah yang dapat menyembuhkan?”,

Siapa yang bisa menolong dan bisa membantu, jika ruh sudah sampai ke kerongkongan, apakah ada yang bisa menyembuhkan ? Adakah Tobib yang dapat menghalangi jika sakaratul maut sampai di kerongkongan.

🔎 QS. Al Qiyamah Ayat 28

وَظَنَّ أَنَّهُ ٱلْفِرَاقُ

dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia),

Akhirnya mereka yakin inilah saat nya perpisahan, dan  datang nya kematian.

🔎 QS. Al Qiyamah Ayat 29

وَٱلْتَفَّتِ ٱلسَّاقُ بِٱلسَّاقِ 

dan bertaut betis (kiri) dan betis (kanan),

السا ق ada 2 makna
1.Bermakna betis
2. seperti ungkapan dalam bahasa arab menunjukkan kedahsyatan kesulitan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

*🖊️10 Sebutan atau Laqab Huruf Hijaiyah dan Sebabnya*🖊️

Desain Preparasi Pasak

Perjalanan ke Rumah Ukhti Rinda^^