Transkrip Materi BISA Pekan Percobaan





๐Ÿ“ Transkrip Materi BISA Pekan Percobaan
ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ Pengisi Materi :: Ustadz Abu Razin ๐ŸŽง ๐Ÿ“š Dars 01 :: Pengantar Ilmu Bahasa Arab
⌛ Durasi audio :: 14.51 menit •┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•
ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡ ِุฅ َّู† ุง ْู„ َุญ ْู…ุฏَ ِ َّู„ِู„ِّ, ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡, ุฃู…ุง ุจุนุฏ.
Alhamdulillah pada pertemuan pertama ini, Insya Allah kita kan membahas tentang pengantar Ilmu Bahasa Arab.
Perlu kita ketahui bahwasanya Ilmu Bahasa Arab, memiliki beberapa cabang ilmu, diantaranya: Ilmu Nahwu, Ilmu Sharaf, Ilmu Manthiq, Ilmu Balaghah, Ilmu ‘Arudh, dan yang lainnya.
Namun diantara sekian banyak cabang ilmu bahasa arab, ada dua ilmu yang harus dikuasai oleh pemula, yakni: Ilmu Nahwu, dan Ilmu Sharaf.
Dengan mempelajari ilmu nahwu dan ilmu sharaf, Insya Allah kita bisa membuat kalimat dalam bahasa arab, yang benar, sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa arab. Adapun ilmu-ilmu yang lainnya, seperti Ilmu Manthiq, Ilmu Balaghah, Ilmu ‘Arudh, ini sudah tidak lagi membicarakan bagaimana cara membuat kalimat yang benar dalam bahasa arab, tetapi sudah sampai pada level bagaimana membuat kalimat yang indah, baik susunannya maupun maknanya.
Jadi kita sebagai pemula wajib untuk menguasai ilmu nahwu dan ilmu sharaf.
Pada dasarnya ilmu sharaf adalah bagian dari ilmu nahwu. Lalu apa bedanya antara ilmu nahwu dan ilmu sharaf?
๐Ÿต Ilmu nahwu adalah:: ilmu yang mempelajari kedudukan kata dalam sebuah kalimat.
๐Ÿต Sedangkan ilmu sharaf adalah:: ilmu yang mempelajari perubahan kata dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya.
Secara sederhana kita bisa mengatakan bahwasannya ilmu sharaf itu menyediakan kata-katanya, sedangkan ilmu nahwu itu memberikan kita kaidah bagaimana cara menyusun kalimat yang benar, dan termasuk di dalamnya bagaimana memberi harakat yang benar. Karena di dalam bahasa arab, perbedaan harakat bisa menyebabkan perbedaan makna.
Baiklah, untuk kita bisa lebih memahami perbedaan antara ilmu nahwu dan ilmu sharaf, silahkan di buka *diktat Ilmu Sharaf Untuk Pemula* halaman 1. Disitu kita mengambil contoh kalimat:
๐ŸŽ€ َุฌู„َ َุณ َุฒْูŠุฏٌ
Yang memiliki arti, “Zaid telah duduk”
Kalau kita lihat kalimat ini, maka kita bisa melihat peran ilmu sharaf dan peran ilmu nahwu dalam menyusun kalimat ini.
. َุฌู„َ َุณ Pertama kata ๐Ÿ–
, َุฒ ْูŠุฏ dan ada pula alasan kenapa , َุฌู„َ َุณ ada alasan kenapa kata kerja yang di pilih adalah
itu memiliki harakat dhammahtain. tidak
atau
✅ َุฌู„َ َุณ َุฒْูŠุฏٌ
❌ َุฌู„َ َุณ َุฒْูŠุฏًุง
❌ َุฌู„َ َุณ َุฒْูŠٍุฏ ✏ Kemudian yang kedua, ada juga alasan di balik kenapa kata َุฌู„َ َุณ lebih di dahulukan
dari kata ٌَุฒ ْูŠุฏ . Jadi kita lihat:
๐Ÿ– َุฌู„ََุณَุฒْูŠุฏٌ َุฒْูŠุฏٌ َุฌู„َ َุณbukan
Nah yang kita bahas ini adalah ilmu nahwu, karena kita mempelajari susunan kalimat, bagaimana cara kita menempatkan suatu kata dalam suatu kalimat.
๐Ÿฎ Adapun ilmu sharaf dalam susunan kalimat ini::
َุฌู„َ َุณ َุฒْูŠุฏٌ
memberikan peran dalam memberikan kata َุฌู„َ َุณ -nya. kenapa yang di pilih adalah .itu memiliki 14 bentuk , َุฌู„َ َุณ Sedangkan kita ketahui bahwasannya kata ? َุฌู„َ َุณ
َุฌู„َ َุณ, َุฌู„َ ْุณ ُุช,
َุฌู„َ ْุณ َุช,
َุฌู„َ َุณ,
๐ŸŽ€ Kemudian contoh yang kedua, untuk kita lebih memahami perbedaan antara ilmu .ุงู„ َุญ ْู…ุฏُ ,nahwu dan ilmu sharaf, adalah misalkan kita gunakan kata yang sama
kemudian ada
yang memiliki arti "saya telah duduk", kemudian ada
yang "memiliki arti kamu telah duduk." Sedangkan
itu adalah kata kerja orang kedua tunggal laki-laki.
Nah kita mempelajari perubahan bentuk َุฌู„َ َุณ , menjadi َุฌู„َ ْุณ َุช , menjadi َุฌู„َ ْุณ ُุช , dan perubahan bentuk yang lainnya dalam ilmu sharaf. Ini contoh yang pertama.
Di dalam al Qur’an, kita kadang menjumpai kata ُุงู„ َุญ ْู…ุฏ dibaca dengan dhammah, yakni
pada al Fatihah, kita membaca:
๐Ÿ’ก ุง ู„ َ ุญ ْ ู… ุฏ ُ ِ َّ ู„ِู„ّ ِ َ ุฑ ِุจ ุง ู„ َ ุน ุง ู„ َ ِ ู… ْ ูŠ َ ู† Kita perhatikan bahwasannya ุงู„ َุญ ْู…ุฏ disini, kita baca dengan dhammah.
Namun di kesempatan yang lainnya, kita sering mendengar para khatib membuka
khutbahnya dengan membaca:
๐Ÿ’ก ِุฅ َّู† ุง ْู„ َุญ ْู… ุฏ َ ِ َّู„ِู„ّ ِ . Kita perhatikan ุงู„ َุญ ْู…ุฏ pada kalimat khutbah pembuka ini dibaca dengan harakat fathah,
bukan dhammah sebagaimana yang ada di dalam al Fatihah.
Kemudian di lain kesempatan kita melihat seorang ulama, al Imam al Baiquniy, pengarang kitab hadits, beliau memulai kitabnya dengan:
Ia membaca kata ุงู„ َุญ ْู…ุฏ dengan kasrah. Perbedaan penyebutan harakat dari
๐Ÿ’ก ุฃ َ ْุจ ุฏ َ ุฃ ُ ِุจ ุง ู„ َุญ ْู… ِุฏ , ุงู„ َุญْู…ุฏُ–ุงู„ َุญْู…ุฏَ–ุงู„ َุญْู…ِุฏ,
pada tiga contoh yang sudah saya jelaskan tadi, ini di bahas dalam ilmu nahwu. Karena dalam ilmu nahwu, harakat itu sangatlah penting, bahkan perbedaan harakat, bisa menyebabkan perbedaan makna.
Contohnya misalkan kalau kita membuat kalimat sebagai berikut: Kita gunakan kata َุถ َุฑ َุจ , yang memiliki arti memukul.
๐Ÿ’ก َุถ َ ุฑ َุจ َ ุฒ ْ ูŠ ุฏ ٌ َ ุจ ْ ูƒ ً ุฑ ุง Kalau kita membaca kalimatnya seerti ini, maka maknanya adalah:: “Zaid memukul
Bakr”.
Akan tetapi bila kita membacanya sebagai berikut:
๐Ÿ’ก َุถ َ ุฑ َุจ َ ุฒ ْ ูŠ ุฏ ً ุง َ ุจ ْ ูƒ ٌ ุฑ Kita perhatikan bahwa perbedaan harakat, bisa merubah pelaku menjadi korban/objek.
Nah ini insya Allah nantinya akan dibahas dalam ilmu nahwu. Ini adalah contoh pengaplikasian ilmu nahwu.
๐Ÿฎ Selanjutnya kita akan melihat contoh pengaplikasian ilmu sharaf.
.ุญ – ู… – ุฏ Kita masih menggunakan kata yang sama, yakni kata yang tersusun dari
Sering kita menjumpai, banyak sekali kata yang tersusun dari huruf ุญ – ู… – ุฏ. Dan semua kata ini, memiliki akar makna yang sama, yakni tidak jauh dari arti “pujian”.
Maka ini maknanya adalah, “Bakr memukul Zaid”.
Contohnya pada al Fatihah, sekali lagi, kita membaca: “segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam”
Memiliki arti, “segala puji bagi Allah” Kemudian kita juga sering mendengar istilah:
lihat ada unsur ุญ – ู… – ุฏ, pada kata tersebut.
Dan kata ini maknanya tidak jauh dari kata pujian.
. ุงู„ َุญ ْู…ุฏُ ِ َّู„ِู„ِّ adalah istilah untuk dzikir, dari
kemudian nama Rasul kita, Nabi kita yang mulia ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…, adalah
๐Ÿ’ก ُู… َุญ َّู… ุฏ . lihat ada unsur ุญ – ู… – ุฏ, pada kata tersebut, yang artinya adalah “orang yang dipuji”
Kemudian Rasulullah juga dinamai dengan
๐Ÿ’กุฃَ ْุญ َู…ุฏ, َ Lihat ada unsur ุญ – ู… – ุฏ, pada kata tersebut, dan kata ุฃ ْุญ َู…ุฏ ini maknanya adalah “orang
yang paling terpuji”.
Kemudian kita juga sering melihat nama-nama islami yang sering digunakan oleh kaum muslimin, seperti contohnya adalah
๐Ÿ’ก َุญุง ِู…ุฏ. Ini ada ุญ – ู… – ุฏ, dalam kata ini, dan maknanya adalah “orang yang memuji”.
Kemudian kita juga sering mendengar kaum muslimin yang diberi nama dengan
Artinya adalah “orang yang dipuji”.
Kita juga pernah mendengar seseorang yang dinamakan dengan
ada unsur ุญ – ู… – ุฏ, pada kata tersebut, dan maknanya adalah “pujianku”.
๐Ÿ’ก َู… ْุญ ُู… ْูˆ ุฏ . ๐Ÿ’ก َุญْู…ِุฏูŠ,
Kita bisa melihat bahwa untuk kata ุญ – ู… – ุฏ, memiliki banyak sekali variasi kata. Dan inilah yang dibahas dalam ilmu sharaf.
❗Kesimpulannya ❗
๐Ÿ’ข Ilmu nahwu adalah ilmu yang mempelajari susunan kalimat, baik harakatnya maupun letaknya.
๐Ÿ’ข Adapun ilmu sharaf adalah ilmu yang mempelajari perubahan bentuk, dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya.
๐Ÿ’ก ุง ู„ َ ุญ ْ ู… ุฏ ُ ِ َّ ู„ِู„ّ ِ َ ุฑ ِุจ ุง ู„ َ ุน ุง ู„ َ ِ ู… ْ ูŠ َ ู† ุง ู„ َุญ ْู… ุฏ ُ
๐Ÿ’ก ุช َ ْุญ ِู… ْูŠ ุฏ ,
ุช َ ْุญ ِู… ْูŠ ุฏ
Ilmu nahwu dan ilmu sharaf ini sering disebut oleh para ulama dengan istilah ilmu alat, karena memang ilmu ini adalah alat atau kunci untuk membuka cakrawala Islam. Ilmu nahwu dan ilmu sharaf adalah kunci untuk mempelajari seluruh cabang ilmu Islam.
Tidak mungkin kita bisa mempelajari tafsir dengan baik, kecuali setelah kita mempelajari sharaf.
Tidak mungkin kita mempelajari hadits Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… dengan baik, kecuali setelah kita mempelajari bahasa arab.
Tidak mungkin kita bisa memahami lautan ilmu yang luas dari para ulama, yang bisa kita jumpai pada kitab-kitab mereka, kecuali setelah kita mempelajari Bahasa Arab.
Benarlah perkataan seorang penyair yang mengatakan:
ุงู„ู†َّْุญُูˆุฃْูˆู„َู‰ุฃََّูˆًู„ًุฃَْู†ูŠُْุนู„ََู…* ِุฅِุฐุงْู„َูƒَู„ุงُู…ุฏُْูˆู†َู‡ُู„َْู†ูŠُْูَู‡َู…
“Ilmu nahwu (yang mencakup ilmu sharaf), adalah ilmu pertama yang paling utama untuk dipelajari,,
karena perkataan (baik perkataan Allah dalam al Qur’an, perkataan Rasulullah dalam haditsnya, perkataan ulama dalam kitab-kitabnya), tidak dapat dipahami kecuali setelah kita memahami ilmu nahwu dan ilmu sharaf.”
Oleh karena itu yaa ikhwah, marilah kita berdo’a kepada Allah ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ agar kita diberi kemudahan untuk mempelajari ilmu nahwu dan ilmu sharaf.
Demikian pelajaran kita yang pertama, semoga apa yang saya berikan bermanfaat.
ูˆุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ู†ุจูŠู†ุง ู…ุญู…ุฏ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ูˆุณู„ู… ุณุจุญุงู†ูƒ ุงู„ู„ู‡ู… ูˆุจุญู…ุฏูƒ، ุฃุดู‡ุฏ ุฃู† ู„ً ุฅู„ู‡ ุฅู„ً ุฃู†ุช، ุฃุณุชุบูุฑูƒ ูˆุฃุชูˆุจ ุฅู„ูŠูƒ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡
•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈• 
•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•
๐Ÿ“ Transkrip Materi BISA Pekan Percobaan
ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ Pengisi Materi :: Ustadz Abu Razin ๐ŸŽง ๐Ÿ“š Dars 02 :: Mengenal Fi’il, Isim, Huruf
⌛ Durasi audio :: 18.47 menit •┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•
ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡ ِุฅ َّู† ุง ْู„ َุญ ْู…ุฏَ ِ َّู„ِู„ِّ, ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡, ุฃู…ุง ุจุนุฏ.
Alhamdulillah pada kesempatan pelajaran yang kedua ini kita akan membahas tentang 3 (tiga) jenis kata dalam Bahasa Arab.
Bila sebelumnya pada pelajaran yang pertama kita telah mengetahui bahwasanya ilmu sharaf adalah ilmu yang mempelajari perubahan kata dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya.
Maka ada baiknya sebelum kita masuk lebih dalam ke ilmu sharaf, terlebih dahulu kita memahami pembagian kata, atau jenis-jenis kata dalam Bahasa Arab.
Dalam Bahasa Arab, semua kata itu terbagi menjadi 3 (tiga) jenis. Mungkin kalau di bahasa kita, Bahasa Indonesia, kita sering mendengar istilah: kata kerja, kata benda, kata bantu, kata tanya, kata hubung, dan penamaan kata yang lainnya. Di dalam Bahasa Arab, seluruh kata akan terbagi menjadi tiga jenis:
ูก◾ุงู„ ِู ْุน ُู„ – fi’il ูข◾ุง ِู„ً ْุณ ُู… – isim ูฃ◾ ุงู„ َุญ ْุฑ ُู – huruf
♻ Sekarang kita akan membahas satu per satu tiga jenis kata ini. 1⃣. Fi’il
Secara sederhana, kita bisa mengatakan bahwa fi’il adalah kata kerja, meskipun pada pelajaran yang lebih lanjut, nantinya kita akan mengetahui _tidak semua fi’il adalah kata kerja. Tetapi seluruh kata kerja sudah pasti fi’il._
Contohnya adalah kata :
maknanya adalah “telah baik”.
َุต ู„ ُ َุญ
Dari sisi makna saja, kita bisa mengetahui bahwa “telah baik” ini bukanlah kata kerja, tetapi lebih kepada kata sifat.
Contohnya dalam sebuah hadits, ketika Rasulullah ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… menjelaskan bahwasanya di dalam tubuh ini ada segumpal darah,segumpal daging, yang
apabila ia baik, maka baiklah seluruh jasad/tubuh.
ِุฅุฐَุง َุตู„ُ َุญ ْุช َุตู„ُ َุญ ุงู„ َุฌ َุณุฏُ ُูƒู„ُّู‡ُ
Kalau kita perhatikan bahwa kata َุตู„ُ َุญ , jelas tidak mengandung makna kata kerja. Karena memang kalau kita lihat literatur ilmu nahwu, definisi fi’il adalah:
๐Ÿ’  * َูƒ ِู„ َู…ุฉٌ ุฏَู„َّ ْุช َุนู„َู‰ َู…ุนู†ًู‰ ููŠ ู†َู ِุณ َู‡ุง َูˆุงู‚ุชَ َุฑู†َ ْุช ِุจ َุฒ َู… ٍู†* ๐Ÿ’  *fi’il adalah kata yang mengandung sebuah makna yang berkaitan dengan
waktu kejadian.*
Jadi fi’il adalah suatu kata yang mengandung sebuah makna yang berkaitan dengan waktu kejadian, jadi ada keterangan waktunya. Oleh karena itu tidak semua fi’il adalah kata kerja, tetapi semua kata kerja adalah fi’il, karena kata kerja pasti mengandung keterangan waktu.
Baik, kita tidak akan berlama-lama membahas tentang ini, karena Insya Allah ada tempatnya untuk membahas pembahasan ini.
Kita lanjutkan bahwa fi’il (kata kerja) dalam bahasa arab itu terbagi lagi menjadi 3; fi’il madhi, fi’il mudhari, dan fi’il amr.
๐Ÿ…ฐ. Fi’il madhi
Adalah kata kerja untuk masa lampau, artinya untuk perbuatan yang telah dilakukan di masa lalu. Atau kalau kita pernah belajar bahasa inggris, fi’il madhi adalah past tense, contohnya:
َุน ِู„ َู… Adalah kata kerja untuk perbuatan yang sedang terjadi atau akan terjadi, contohnya:
artinya adalah “telah mengetahui”. ๐Ÿ…ฑ. Fi’il mudhari’
َูŠ ْุนู„َ ُู… َุน ِู„ َู…
َูŠ ْุนู„َ ُู…
ุงِ ْุนู„َ ْู…
Untuk Fi’il madhi :: َุน ِู„ َู… , ada di surat Al Baqoroh 187
๐Ÿ’กَุนِู„َู…ุฃََّู„ِู„ُّุฃَู†َُّูƒْู…ُูƒْู†ุชُْู…ุชَْุญุชَุงَู†ُْูˆَู†ุฃَْู†ูَُุณُูƒْู…ูَุชَุงَุจ َุนู„َْูŠُูƒْู…َูˆَุนูَุงَุนْู†ُูƒู…
”Allah telah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu...”
َุน ِู„ َู… ini disebut dengan fi’il madhi, karena fi’il madhi maka maknanya adalah telah, "telah
mengetahui". kemudian yang kedua
kalau
“telah mengatahui”, maka
artinya adalah “sedang mengetahui” atau “akan mengetahui". ๐Ÿ†Ž. Fi’il amr
Adalah kata kerja perintah, contohnya adalah :
artinya “ketahuilah”.
Kata “lihatlah”, “tulislah”, “pukullah”, “pelajarilah”, ini semua disebut dengan fi’il amr (kata kerja perintah).
Contoh fi’il madhi, fi’il mudhori’ dan fi’il ‘amr dalam Al Qur’an untuk kata َุน ِู„ َู… bisa kita lihat:
َูŠ ْุนู„َ ُู…:: ’Fi’il mudhari
bisa kita jumpai di surat yang sama, Al Baqoroh ayat 216
“Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”
๐Ÿ’ก َูˆ ุง َّู„ِู„ّ ُ َูŠ ْุน ู„ َ ُู… َูˆ ุฃ َ ْู† ุช ُ ู… ู„ً َ ุช َ ْุน ู„ َ ُู… ْูˆ َู†
Kata َูŠ ْุนู„َ ُู… adalah fi’il mudhari’, َูˆุง َّู„ِู„ُّ َูŠ ْุนู„َ ُู… (Allah mengetahui), artinya Allah itu sekarang tahu dan akan tahu seterusnya, karena makna fi’il mudhari’ adalah berlangsung dan akan terus sampai masa mendatang.
Kemudian yang ketiga
Fi’il ‘amr ุงِ ْุนู„َ ْู… bisa kita jumpai dalam surat yang sama yaitu Al Baqoroh 260 َ َ
๐Ÿ’ก ูˆ ุง ْุน ู„ ู… ุฃ َّู† ุฃ ู„ِู„ّ ุน ุฒ ْูŠ ٌุฒ ุญ ِูƒ ْูŠ ู… ٌَََََِْ
“Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”
kata ุงِ ْุนู„َ ْู… merupakan fi’il amr dan maknanya sangat jelas, “ketahuilah”, kata kerja perintah.
Alhamdulilah kita telah belajar pembagian fi’il:: fi’il madhi, fi’il mudhari’ dan fi’il ‘amr. Kemudian, jenis kata yang ke-2 adalah Isim
2⃣. Isim
Secara sederhana kita bisa mengatakan bahwa isim adalah kata benda. Berbeda dengan fi’il yang hanya terbagi menjadi 3 jenis (fi'il madhi, mudhari’, & ’amr), isim memiliki pembagian lagi yang lebih banyak.
♨ Berdasarkan jumlah, isim bisa dibedakan menjadi : 1▫ Isim mufrad (kata tunggal)
2▫ Isim tatsniyah/isim mutsanna (kata ganda)
3▫ Isim jama’ (kat jama'/banyak atau lebih dari 2)
Ini perlu kita catat karena berbeda dengan Bahasa Indonesia yang hanya membedakan antara kata tunggal dan kata majemuk, maka di Bahasa Arab ada kata tunggal, ada kata ganda dan ada kata jama’. Jadi yang disebut dengan jama’ dalam bahasa arab adalah yg lebih dari 2, kalau 2 disebut dengan kata ganda/ isim tatsniyah/ isim mutsanna. Ini pembagian isim berdasarkan jumlah.
♨ Berdasarkan jenis, isim bisa dibagi menjadi isim mudazakkar dan isim muannats.
1▫ Isim mudzakkar itu artinya gentle/laki2
2▫ Isim muannats itu artinya feminin/perempuan
Ini adalah pembagian isim yang paling populer (berdasarkan jenis dan berdasarkan jumlah). Dan memang kedua jenis pembagian ini, wajib diketahui oleh seluruh pemula yang ingin mempelajari Bahasa Arab. Insya Allah kita akan membahas lebih lanjut tentang pembagian isim menurut jumlah dan pembagian isim menurut jenis pada kesempatan yang akan datang.
๐Ÿ”† Selain 2 jenis pembagian isim ini, ada satu jenis isim lagi yang harus kita pelajari sebagai pemula yakni isim dhamir atau kata ganti.
Kalau dalam bahasa kita, kita hanya mengenal kata ganti orang pertama seperti: saya & kami, kemudian kata ganti orang ke 2 seperti: kamu & kalian, kemudian kata ganti orang ke 3 seperti, dia & mereka.
Dan dalam bahasa kita, kita hanya membagi kata ganti orang pertama tunggal, dan kata ganti orang pertama jama’, kata ganti orang kedua tunggal, kata ganti orang kedua jama’, kata ganti orang ketiga tunggal dan kata ganti orang ketiga jama’, ini di dalam Bahasa Indonesia.
Di dalam Bahasa Arab selain ada kata ganti orang pertama tunggal dan jama’, juga ada kata ganti ganda. Jadi kata ganti tunggal, kata ganti ganda, dan kata ganti jama’. Selain itu antara laki-laki dengan wanita itu dipisahkan, sehingga kalau kita jabarkan kata ganti dalam bahasa arab itu ada 14, berbeda dengan Bahasa Indonesia yang hanya ada 6 yaitu: saya, kami, kamu, kalian, dia, dan mereka.
Tetapi dalam Bahasa Arab, ada: saya, kami, dia laki-laki tunggal, mereka laki-laki berdua, mereka laki-laki jama’, dia wanita tunggal, mereka wanita berdua, mereka wanita jama’, dst. sehingga jumlahnya menjadi 14. Insya Allah kita akan membahas lebih lanjut tentang isim dhomir ini pada pelajaran yang selanjutnya.
Kemudian jenis kata yang ke 3 dalam bahasa arab disebut dengan huruf.
3⃣. Huruf
Huruf yang dimaksud di sini bukan seluruh huruf hijaiyyah (dari alif, ba, ta, tsa, dst), tetapi huruf yang dimaksud dalam ilmu nahwu dan sharaf adalah huruf hijaiyah yang memiliki arti, baik tersusun dari 1 huruf saja atau 2 huruf atau 3 huruf. Jadi huruf hijaiyah ada yang yang memiliki arti khusus, baik yang 1 huruf, 2 huruf maupun 3 huruf.
© Contoh huruf hijaiyah yang 1 huruf namun memiliki arti adalah
,”artinya “apakah ุฃَ
,”artinya “dengan ِุจ
kita , َูˆุง َّู„ِู„ِّ bisa digunakan untuk huruf sumpah, jadi selain kita bersumpah dengan َุช
ุชَุง َّู„ِู„ِّ bisa juga bersumpah dengan
َู َุณ َูƒ ِู„ َูˆ
maknanya adalah “maka”,
artinya “akan”, , “seperti”,
“untuk”, ,“dan”.
Ini contoh 1 huruf hijaiyah yang memiliki arti.
© Selanjutnya akan kita lihat contoh 2 huruf hijaiyyah yang memiliki arti:
”artinya adalah “dari ,ู† dan ู… tersusun dari huruf , ِู… ْู† dari” juga artinya“ َุน ْู†
di , ِูู‰
artinya tidak akan ู„َ ْู†
artinyatidak/belum ู„َْู…
© Contoh 3 huruf hijaiyyah yang memiliki arti:
”artinya “ke ِุฅู„َู‰
”artinya “di atas َุนู„َู‰
Inilah pembagian kata dalam bahasa arab, yang terbagi menjadi 3 :: fi’il, isim dan huruf.
Supaya kita lebih kuat pemahamnnya, maka saya kan mengulang kembali bahwa kata dalam Bahasa Arab terbagi menjadi 3, ada: fi’il, isim dan huruf.
*Fi’il* sendiri terbagi lagi menjadi 3, yakni: fi’il madhi, fi’il mudhari’ dan fi’il ‘amr. Fi’il madhi adalah kata kerja untuk perbuatan yang telah lampau (past tense), fi’il mudhari’ adalah kata kerja untuk perbuatan yang sedang berlangsung atau akan berlangsung di masa mendatang (present continuous tense & future tense), kemudian fi’il ‘amr adalah kata kerja perintah.
Jenis yang ke-2 adalah *isim*, berbeda dengan fi’il yang hanya terbagi menjadi 3, isim banyak sekali jenisnya, namun untuk pemula yang harus diketahui, yang wajib dipahami, pembagian isim berdasarkan jumlah: ada isim mufrad (kata tunggal), ada isim tatsniyah (kata ganda), dan ada isim jama’ (kata majemuk/jama'). Kemudian isim berdasarkan jenis ada isim mudzakkar (laki-laki), ada isim muannats (perempuan) dan 1 jenis isim lagi yang wajib dipelajari adalah isim dhamir (kata ganti) dalam bahasa arab yang jumlahnya ada 14 kata ganti.
Dan terakhir *huruf*, jenis terakhir kata dalam Bahasa Arab adalah huruf, dan huruf yang dimaksud dalam ilmu nahwu dan sharaf adalah huruf-huruf hijaiyyah, baik 1, 2, ِู„ ,)dengan( ِุจ ,)apakah( ุฃَ atau 3 huruf, yang memiliki makna khusus contohnya (untuk). Yang 2 huruf contohnya: ِู… ْู† (dari), َุน ْู† (dari), kemudian yang 3 huruf contohnya: .”di atas“ , َุนู„َู‰ ke”, dan“ , ِุฅู„َู‰
Demikianlah pelajaran kita yang kedua, semoga yang saya jelaskan bermanfaat.
ูˆุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ู†ุจูŠู†ุง ู…ุญู…ุฏ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุฃุตุญุงุจู‡ ูˆู…ู† ุชุจุนู‡ ุจุฅุญุณุงู† ุฅู„ู‰ ูŠูˆู… ุงู„ุฏูŠู† ุณุจุญุงู†ูƒ ุงู„ู„ู‡ู… ูˆุจุญู…ุฏูƒ، ุฃุดู‡ุฏ ุฃู† ู„ً ุฅู„ู‡ ุฅู„ً ุฃู†ุช، ุฃุณุชุบูุฑูƒ ูˆุฃุชูˆุจ ุฅู„ูŠูƒ
•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•
•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•
๐Ÿ“ Transkrip Materi BISA Pekan Percobaan
ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ Pengisi Materi :: Ustadz Abu Razin ๐ŸŽง ๐Ÿ“š Dars 03 :: Ciri Fi’il Isim Huruf
ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡
⌛ Durasi audio :: 17.53 menit •┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•
Alhamdulillah pada kesempatan kali ini, Insya Allahu Ta’ala kita akan membahas tentang ciri-ciri isim, fi’il, dan huruf.
Pada pelajaran sebelumnya kita telah mempelajari bahwasanya unsur penyusun kalimat ada 3 (tiga):
1⃣. Kata kerja, atau fi’il,
2⃣. Kata benda, atau isim,
3⃣. Huruf, yaitu susunan dari beberapa huruf yang memiliki arti, baik satu huruf, dua huruf, maupun tiga huruf
Bagi pemula terkadang kita sulit untuk membedakan, mana yang fi’il, mana yang isim, dan mana yang huruf. Ini dikarenakan perbendaharaan kata bagi para pemula itu masih sedikit, sehingga terkadang kita masih bingung mana yang fi’il, mana yang isim, dan mana yang huruf.
Oleh karena itu ada baiknya kita mengenali beberapa ciri fi’il, isim, maupun huruf. Hal ini insya Allah akan membantu bagi para pemula untuk mengenali mana yang fi’il, mana yang isim, dan mana yang huruf. Sekalipun kita tidak mengetahui maknanya, kita insya Allah bisa membedakan mana yang fi’il, mana yang isim, dan mana yang huruf, dengan melihat ciri-ciri fi’il, ciri-ciri isim, dan ciri-ciri huruf.
Thayyib, yang pertama kita akan membahas:
๐Ÿ”ต Ciri-ciri Fi’il
Ada beberapa ciri-ciri fi’il:
1⃣. Didahului oleh huruf َู‚ ْุฏ (qad)
Yang artinya adalah “sungguh”. Tetapi selain artinya "sungguh", huruf ْู‚َุฏ artinya bisa juga bisa “terkadang”.
Kaidahnya kalau setelah huruf ْู‚َุฏ, fi’il madhi, itu artinya “sungguh”, tapi kalau setelah huruf ْู‚َุฏ, fi’il mudhari’, artinya adalah “terkadang”.
Apabila ada kata dalam bahasa arab yang didahului oleh huruf ْู‚َุฏ, maka sudah pasti kata tersebut adalah fi’il.
Saya ulangi!
Seluruh kata dalam bahasa arab yang diawali dengan huruf ْู‚َุฏ sudah pasti kata tersebut merupakan fi’il.
©Contohnya dalam lafadz iqamah:
ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡ ุงู„ุญู…ุฏ ِ َّู„ِู„ِّ, ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡, ุฃู…ุง ุจุนุฏ.
๐Ÿ’กู‚َุฏْู‚َุงَู… ِุชุงู„ َّุตَู„ุงุฉُ,ู‚َุฏْู‚َุงَู… ِุชุงู„ َّุตَู„ุงุฉُ
.ู‚َุฏْ merupakan fi’il, karena ia didahului oleh huruf ,“ู‚َุง َู… ْุช“ Maka lafadz
©Kemudian contoh yang lain: Di dalam Surat al Mu’minun:
“sungguh beruntung orang-orang yang beriman”
.ู‚َุฏْ merupakan fi’il, karena ia didahului oleh huruf , ุฃَ ْูู„َ َุญ Maka kata .ู‚َุฏْ Thayyib, ini ciri fi'il yang pertama: didahului oleh huruf
๐Ÿ’ก ู‚ َ ุฏ ْ ุฃ َ ْู ู„ َ َุญ ุง ْู„ ُู… ْุค ِู… ู† ُ ูˆ َู†
َุณDidahului oleh huruf .2⃣
Yang artinya adalah “akan”. Semua kata dalam bahasa arab yang didahului oleh huruf .makadiaadalahfi’il, َุณ
©Contohnya adalah di dalam surat an Nabaa’
๐Ÿ’ก َูƒ َّู„ุง َุณ َูŠ ْุนู„َ ُู…ูˆ َู† . َุณ َูŠ ْุนู„َ ُู…ูˆ َู† menjadi , َุณ merupakan fi’il, karena didahului oleh huruf َูŠ ْุนู„َ ُู…ูˆ َู† Maka
© Kemudian contohnya lagi dalam surat al Baqarah ayat 142, disana disebutkan:
๐Ÿ’ก َุณ َูŠ ู‚ ُ ูˆ ُู„ ุง ู„ ُّุณ ู َ َู‡ ุง ُุก ِู… َู† ุง ู„ ู† َّ ุง ِุณ “Orang-orang yang kurang akalnya di antara manusia, nanti akan berkata”
. َุณ merupakan fi’il, karena ia di dahului oleh huruf َูŠู‚ُูˆ ُู„ Maka . َุณ Thayyib, ini ciri yang kedua:: didahului oleh huruf
ุณَ ْูˆ َู Didahului oleh huruf .3⃣
Yang artinya sama dengan huruf َุณ , “akan”. Jadi baik َุณ maupun َุณ ْูˆ َู , artinya sama- sama “akan”.
Bedanya َุณ ْูˆ َู ini untuk sesuatu yang sifatnya jauh, adapun َุณ , untuk “akan” yang dekat. Mungkin perbandingannya kalau َุณ ْูˆ َู itu besok-besok/kapan-kapan, sedangkan .itu, besok َุณ
Misalkan ketika kita ditanya oleh orang: “kapan kamu ke rumah saya?”, kalau kita bilangnya: “kapan-kapan” kita menggunakan َุณ ْูˆ َู . Tapi kalau misalkan sudah pasti atau waktunya sudah ditentukan, misalkan: “Insya Allah hari sabtu saya akan ke sana”, . َุณ maka ini menggunakan
Tapi kalau waktunya belum ditetapkan, artinya belum ditentukan harinya, bisa . َุณ ْูˆ َู menggunakan
Jadi beda antara َุณ dan َุณ ْูˆ َู , kalau َุณ ini untuk waktu yang dekat ataupun ditentukan, kalau َุณ ْูˆ َู untuk sesuatu yang jauh atau tidak ditentukan.
Thayyib, jadi kalau ada kata dalam bahasa arab yang didahului oleh huruf َุณ ْูˆ َู , maka dia fi’il.
“sekali-kali tidak, kelak mereka akan mengetahui”
©Contohnya di dalam surat at Takatsur ayat 3:
. َุณ ْูˆ َู merupakan fi’il, karena di dahului oleh huruf ุชَ ْุนู„َ ُู…ูˆ َู† Maka kata
๐Ÿ’กَูƒَّู„ุง َุณْูˆ َูุชَْุนู„َُู…ูˆَู†–ุซَُّู… َูƒู„ุง َุณْูˆ َูุชَْุนู„َُู…ูˆَู† Ta’ ta’nits merupakan huruf ta’ yang berharakat sukun, yang letaknya ada di ujung
4⃣. Diakhiri oleh huruf ta’ ta’nits
suatu kata.
© Contohnya masih dalam lafadz iqamah:
๐Ÿ’ก ู‚ َ ุฏ ْ ู‚ َ ุง َู… ْุช ุง ู„ َّุต َู„ุง ุฉ ُ Maka ู‚َุง َู… ْุช, karena ada ta’ berharakat sukun di ujungnya, maka merupakan fi’il.
Mungkin akan ada yang bertanya, bukankah kalau orang yang iqamah itu bacanya:
Kasrah bukannya sukun.
ู‚َุฏْู‚َุงَู… ِุชุงู„ َّุตَู„ุงุฉُ
Ini merupakan cara bacanya, kalau tulisannya ُู‚َุฏْ ู‚َุง َู… ْุช ุงู„ َّุต َู„ุงุฉ, itu ta’-nya sukun. Akan tetapi cara bacanya kalau ingin di washal, karena ada dua sukun yang bertemu, itu
dibacanya kasrah: asalnya
Ini kalau bacanya dipisah, tapi kalau mau disambungkan:
ู‚َุฏْู‚َุงَู… ِุชุงู„ َّุตَู„ุงุฉُ ู‚ َ ุฏ ْ ู‚ َ ุง َู… ْุช ุง ู„ َّุต َู„ุง ุฉ ُ
ู‚َุฏْู‚َุงَู… ِุชุงู„ َّุตَู„ุงุฉُ
Jadi semua kata dalam bahasa arab, yang di ujungnya ada huruf ta’ yang berharakat sukun itu pasti fi’il.
Thayyib ini adalah 4 (empat) ciri fi’il.
๐Ÿ”ด Ciri-ciri Isim
1⃣. Didahului oleh huruf "al"
Semua kata yang ada “al”-nya di dalam bahasa arab, sudah pasti isim. ©Contohnya dalam lafadz basmalah:
๐Ÿ’ก ِุจ ْุณ ِู… ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ َّุฑ ْุญ َู…ุง ِู† ุงู„ َّุฑ ِุญ ْูŠ ِู… Lafadz ุงู„ َّุฑ ْุญ َู…ุง ِู† dan ุงู„ َّุฑ ِุญ ْูŠ ِู…, ada “al”-nya, maka َุฑ ْุญ َู…ุงู† dan َุฑ ِุญ ْูŠู… merupakan isim.
Dan “al”di sini berlaku untuk alif lam qamariyah, seperti: Dan juga alif lam syamsyiyah, seperti:
ุง ู„ َุญ ْู… ุฏ ُ
ุงู„ َّุฑ ْุญ َู…ุง ِู† dan ุงู„ َّุฑ ِุญ ْูŠ ِู…
Jadi semua kata dalam bahasa arab yang ada “al”-nya, sudah pasti isim. Baik “al” qamariyah maupun syamsyiyah.
2⃣. Bertanwin
Semua kata dalam bahasa arab, bila ia berharakat tanwin, baik dhammahtain (un), fathahtain (an), atau kasrahtain (in), maka ia sudah pasti isim.
© Contohnya dalam surat al Fath ayat 29:
Maka lafadz ٌُู… َุญ َّู…ุฏ , merupakan isim.
ُู… َุญ َّู… ุฏ ٌ َّุฑ ُุณ ูˆ ُู„ ุง َّู„ِู„ّ ِ
Semua kata yang bertanwin sudah pasti isim, ini ciri yang kedua. Semua kata dalam bahasa arab yang berharakat tanwin, baik un, an, in, sudah pasti isim.
3⃣. Didahului oleh huruf jar
Jadi kalau ada kata dalam bahasa arab yang di dahului oleh huruf jar, maka sudah pasti ia adalah isim.
❓Lalu apa itu huruf jar?
Secara sederhana kita bisa mengatakan bahwasanya huruf jar adalah huruf yang
membuat kata setelahnya menjadi berharakat kasrah.
Meskipun nanti kalau kita pelajari lebih lanjut, di kelas nahwu, jar ini tidak selamanya kasrah, ada yang nanti fathah dan ada juga yang nanti ya’.
Jadi ada banyak sebetulnya,huruf jar ada tiga, tapi untuk pemula yang perlu dipahami pertama, bahwa huruf jar yang menyebabkan kata setelahnya menjadi kasrah.
❓Apa saja huruf jar?
Huruf jar ada banyak ya:
artinya, dari : ِู… ْู†
artinya, ke : ุฅู„ู‰
biasanya digunakan untuk , ِู… ْู† dari, bedanya kalau , ِู… ْู† artinya sama dengan : َุน ْู†
sesuatu yang bersifat jarak, kalau َุน ْู† , biasanya digunakan untuk sesuatu yang bukan , َุน ْู† َุนุง ِุฆ َุดุฉ jarak, contohnya misalkan saya mendengar dari ‘Aisyah, maka kita katakan .ِู…ْู† َุนุงِุฆَุดุฉbukan
Kemudian misalkan kita ingin mengatakan, saya melemparkan panah dari busurnya, . َุน ْู† tapi pakai ِู… ْู† maka dari busurnya disini bukan pakai
. َุน ْู† dan ِู… ْู† Jadi itu bedanya antara
artinya di atas : َุนู„َู‰
artinya di atau di dalam : ِููŠ artinya adalah dengan : ِุจ artinya seperti : َูƒ

yang artinya untuk/bagi : ِู„
Thayyib, kita berikan contoh satu per satu untuk setiap huruf jar ini. © Contoh dalam al Qur’an::
ِู… ْู† Huruf .) 1▪
๐Ÿ’ก ِู… َู† ุง َّู„ِู„ِّ ِุฐูŠ ุง ْู„ َู… َุนุง ِุฑุฌِ Maka lafadz ِู„ِู„َّّ ุง, merupakan lafdzul jalalah, merupakan Lafadz untuk Yang Maha Agung,
. ِู… ْู† dan dia isim, karena di dahului oleh huruf
▪2). Huruf ุฅู„ู‰, yang artinya adalah ke Contohnya dalam al Qur’an:
๐Ÿ’ก َูˆ ِุฅู„َู‰ ุงู„ َّุณ َู…ุง ِุก َูƒ ْูŠ َู ُุฑ ِู َุน ْุช ุฅู„ู‰ merupakan isim, karena di dahului oleh huruf jar ,ุงู„ َّุณ َู…ุง ِุก Maka lafadz
▪3). Huruf َุน ْู† , yang artinya adalah dari Contohnya:
. َุน ْู† merupakan isim, karena ia didahului oleh , َุตู„ุง ِุฉ Maka
, َุนู„َู‰ Huruf .)4▪
Contohnya adalah dalam Surat Thaahaa
๐Ÿ’ก ุง ู„ َّ ِ ุฐ ูŠ َ ู† ُ ู‡ ْ ู… َ ุน ْ ู† َุต ู„ุง ِ ุช ِ ู‡ ْ ู… َ ุณ ุง ُ ู‡ ูˆ َ ู†
๐Ÿ’กุงู„َّุฑْุญَู…ُู† َุนู„َู‰ุงْู„َุนْุฑِุดุงْุณุชََูˆู‰ َุนู„َู‰ merupakan isim, karena ia didahului oleh huruf jar ,ุง ْู„ َุน ْุฑ ِุด Maka lafadz
▪ 5). Huruf ِููŠ , artinya adalah di atau di dalam Contohnya:
ِููŠ ُุตُุญٍูُู…َูƒَّุฑَู…ٍุฉ-َู…ْุฑูُูˆَุนٍุฉُู…َุทَّู‡َุฑٍุฉ ِููŠ merupakan isim, karena didahului oleh huruf jar ُุต ُุญ ٍู Maka kata
▪6).Hurufِุจ ,yangartinyaadalahdengan Contohnya dalam lafadz basmalah:
Maka ุงِ ْุณ ِู… adalah isim karena ia didahului oleh huruf jar.
7▪). Huruf َูƒ , yang artinya adalah seperti
Contohnya dalam syair yang terkenal yang sering kita dengarkan:
“waktu itu seperti pedang”, atau “waktu itu bagaikan pedang” Maka ุงู„ َّุณ ْูŠ ِู merupakan isim karena ada huruf َูƒ di depannya.
▪8). Huruf ِู„ artinya untuk/bagi Contohnya al Fatihah:
๐Ÿ’ก ِุจ ْุณ ِู… ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ َّุฑ ْุญ َู…ุง ِู† ุงู„ َّุฑ ِุญ ْูŠ ِู…
๐Ÿ’กุงู„َูˆْู‚ ُุช َูƒุงู„ َّุณْูŠ ِู
๐Ÿ’ก ุง ู„ َุญ ْู… ุฏ ُ ِ َّู„ِู„ّ ِ
Maka lafadz ุงู„ู„ู‡ , lafdzul Jalalah isim, karena ia di dahului ِู„ yang artinya adalah bagi.
Sebetulnya masih ada beberapa huruf jar yang lain, akan tapi untuk pemula ini cukup, karena huruf jar yang sering di temukan di dalam al Qur’an ataupun hadits adalah yang ini. Nanti ada beberapa lagi yang insya Allah akan dipelajari nanti di kelas nahwu.
⚫. Ciri-ciri Huruf
Pertanyaannya adalah: apakah huruf ini memiliki ciri❓ Jawabannya tidak. Karena
justru huruf ini menjadi ciri dari fi’il atau menjadi ciri bagi isim.
Tapi memang salah satu ciri-ciri huruf adalah biasanya ia tersusun dari satu, dua, atau tiga huruf, dan dari sisi makna ia tidak menunjukkan nama suatu benda atau bagi kegiatan. Dan dia hanya sifatnya huruf.
©Contohnya tadi ya: ِู… ْู† - dari, ini kan bukan nama, maka dia bukan isim dan bukan pula kata kerja.
Secara sederhana kita bisa mengatakan bahwasanya huruf adalah yang bukan isim atau yang bukan fi’il. *Yang bukan isim dan bukan fi’il maka dia huruf.*
Jadi secara sederhana kita bisa mengatakan yang bukan fi’il dan isim sudah pasti huruf.
Insya Allah ketika kita sudah mulai mempelajari ilmu sharaf, kita mulai akan bisa melihat mana fi’il dan mana yang isim dan mana yang huruf dari bentuk tulisannya, karena nanti ada pola-polanya. Ada pola-pola yang menunjukkan bahwa ia fi’il, ada pola-pola yang menujukkan bahwa ia isim, dan ada pola-pola yang menunjukkan bahwa ia adalah huruf.
Thayyib...
Ana rasa ini sudah cukup ya, menjelaskan ciri-ciri fi’il, kemudian ciri-ciri isim, dan ciri-ciri huruf.
Akan tetapi satu hal yang perlu dicatat adalah: *semua kata yang memiliki ciri fi’il, pasti fi’il, tapi tidak semua fi’il itu ada cirinya. Sebaliknya semua kata yang memiliki ciri isim, pasti isim, tapi tidak semua isim datang dengan ciri-cirinya*
Artinya ciri-ciri ini kalau ada, sudah pasti ia fi’il atau isim, tergantung itu ciri fi’il atau isim. Tapi tidak semua fi’il datang dengan semua cirinya, tidak semua isim datang dengan cirinya.
Di dalam al Qur’an banya sekali fi’il atau isim yang berdiri sendiri, artinya ia datang tanpa ada ciri yang mendahuluinya.
©Contohnya dalam surat al Iklash:
๐Ÿ’กู‚ُْู„ ُู‡َูˆุงَّู„ِู„ُّุฃََุญุฏٌ
Kata ู‚ُ ْู„ adalah fi’il. Tapi ia adalah kata pertama dalam al Iklas, ia tidak didahului oleh huruf apapun, tapi ia adalah fi’il.
©Kemudian contohnya lagi dalam surat an Naas ya:
๐Ÿ’กู‚ُ ْู„ ุฃَ ُุนูˆุฐُ ِุจ َุฑ ِุจ ุงู„ู†َّุง ِุณ Karena memang jangan dibalik, yang ada ciri fi’ilnya pasti fi’il, tapi tidak semua fi’il
datang dengan cirinya. Banyak sekali fi’il yang tanpa didahului atau diakhiri oleh ciri fi’il.
Ana rasa cukup untuk pelajaran kali ini. Semoga apa yang ana sampaikan bermanfaat.
Kata ู‚ُ ْู„ fi’il, ُุฃَ ُุนูˆุฐ juga fi’il. Tapi kita lihat tidak ada ciri-cirinya.
•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•
ูˆุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ู†ุจูŠู†ุง ู…ุญู…ุฏ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ูˆุณู„ู… ุณุจุญุงู†ูƒ ุงู„ู„ู‡ู… ูˆุจุญู…ุฏูƒ، ุฃุดู‡ุฏ ุฃู† ู„ً ุฅู„ู‡ ุฅู„ً ุฃู†ุช، ุฃุณุชุบูุฑูƒ ูˆุฃุชูˆุจ ุฅู„ูŠูƒ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡

Komentar

Postingan populer dari blog ini

*๐Ÿ–Š️10 Sebutan atau Laqab Huruf Hijaiyah dan Sebabnya*๐Ÿ–Š️

Desain Preparasi Pasak

Perjalanan ke Rumah Ukhti Rinda^^