Menumbuhkan Cinta Rasulullah


📝 Notulensi Kajian Senin Pagi

📎 Silsilah Parenting Islami 

☀️ MENUMBUHKAN CINTA KEPADA RASULULLAH

👤 Ustadzah Azizah Ummu Yasir حفظهاالله

| Inspirator Muslimah

| Alumnus Daar El-Hadits Yaman

| Pimpinan Sekolah Alam Tahfizh Unggulan

http://bit.ly/satuofficial


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم 


Ustadzah membuka majelis dengan muqodimah dan do'a-do'a


📚 Doa agar dimudahkan berdzikir 


  اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ 


[Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir/mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu].”


📚 Do’a Meminta Ketakwaan dan Sifat Qona’ah


  اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى


“Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina.”   


Artinya: Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat ‘afaf dan ghina.


📚 Doa Memohon ilmu yg bermanfaat   


ﺍﻟﻠﻬُﻢَّ ﻋﻠِّﻤﻨﺎ ﻣَﺎ ﻳَﻨْﻔَﻌُﻨﺎ ﻭَﺍﻧْﻔَﻌْﻨﺎ ﺑِﻤﺎ ﻋَﻠَّﻤﺘَﻨَﺎ ﻭﺯِﺩْﻧَﺎ ﻋِﻠﻤﺎ  


Allahumma 'allimna ma yanfa 'una, wa anfa 'na bima 'allamtana wa zidna 'ilma.  

"Ya Allah, tolong kami ajari apa yang bermanfaat bagi kami, bantu kami mendapatkan manfaat dari apa yang Engkau bantu untuk kami pelajari, dan mudahkanlah kami tuk memahaminya."


📚 Do’a dimudahkan segala urusan


 رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي  وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي  يَفْقَهُوا قَوْلِي 


‘Robbis rohlii rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii’   


[Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku” (QS. Thoha: 25-28)


Alhamdulillaahil-ladzii bini'matihi tatimmush-shoolihaat kita diberikan kembali oleh Allah untuk duduk di majelis ilmu. Ini merupakan nikmat dari Allah, Untuk belajar bagaimana mendidik anak-anak sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mendidik anak-anak beliau. Kita Pantaskan diri Kita untuk menjadi orang tua yang Allah ridhoi, orang tua yang sholihah. 


Shalawat beriring salam untuk Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan juga keluarga, istri-istri beliau, para sahabat, dan pengikut beliau yang senantiasa istiqomah menjalankan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. 


📚 MENUMBUHKAN CINTA KEPADA RASULULLAH


Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah bagian yang tidak terpisah kan dari kaum muslimin. Beliau adalah panutan dan pembawa risalah terakhir yaitu Al Qur'an. Dan kewajiban kita untuk mencintai Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,  kenapa kita harus mencintai Rasulullah shallallahu alaihi wasallam :


1. karena mencintai Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah perintah Allah. Allah Ta’ala berfirman Quran Surat Ali ‘Imran Ayat 31 


قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ


Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


2. Setelah kecintaan kepada Allah maka Kecintaan kita kepada Rasulullah. Dan kecintaan kita kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam diatas kecintaan kepada anak-anak, harta kita. Allah Ta’ala ingatkan di dalam AlQuran Surat At-Taubah Ayat 24 


قُلْ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَٰنُكُمْ وَأَزْوَٰجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَٰلٌ ٱقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَٰرَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٍ فِى سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُوا۟ حَتَّىٰ يَأْتِىَ ٱللَّهُ بِأَمْرِهِۦ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْفَٰسِقِينَ 


Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.


Jika kita lebih mendahulukan kecintaan kepada anak-anak, kepada harta di atas kecintaan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam maka Allah akan datangkan keputusan, para ulama mengatakan makna "keputusan" yaitu adzab (hukuman). 


Hukuman seseorang yang lebih mendahulukan kecintaan kepada selain Allah dan Rasul-Nya maka ia tidak akan merasakan kelezatan iman. Sungguh ia dalam kerugian. Ia akan di lalaikan oleh urusan dunia.


3. mencintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah wajib dan harus didahulukan dari pada kecintaan kepada segala sesuatu selain kecintaan kepada Allah, sebab mencintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah mengikuti sekaligus keharusan dalam mencintai Allah.


عَنْ أَنَسٍ رضي الله عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ النَّبِيُّﷺ : لَا يُؤمِنْ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ ، وَوَلَدِهِ ) ، وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ . وفي حديث عَبْدِاللهِ بْنِ هِشَامٍ قَالَ : كُنَّا مَعَ النَّبِيَّ ﷺ وَهُوَ آخِذٌ بِيَدِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رضي الله عَنْهُمَا ، فَقَالَ لَهُ عُمَرُ : يَا رَسُولَ اللهِ! لأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ كُلَّ شَيْءٍ إِلَّا مِنْ نَفْسِي . فَقَالَ النَّبِيﷺ : لا وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ! حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْكَ مِنْ نَفْسِكَ . فَقَالَ لَهُ عُمَرَ : فَإِنَّهُ الآنَ وَاللهِ لأَنْتَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِن نَفْسِي . فقال النبي : الآنَ يَا عُمَرُ ) .


“Dari Anas ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Tidaklah salah seorang dari kalian beriman hingga aku lebih dia cintai daripada anaknya, orang tuanya dan manusia semuanya.’”


“Dan didalam hadits Abdullah bin Hisyam, ia berkata, “Kami pernah bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau memegang tangan Umar Bin Khattab. Maka Umar berkata, ‘Wahai Rasulullah, engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali dari diriku.’ Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Tidak! Demi Dzat yang diriku berada ditanganNya sampai aku lebih engkau cintai dari dirimu sendiri’ Lalu Umar berkata, ‘Sesungguhnya sekarang Ya Rasulallah demi Allah engkau lebih aku cintai dari diriku sendiri.’ Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, ‘Sekarang imanmu sempurna hai Umar.‘


Ketaatan kita kepada Allah di iringi ketaatan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Disebutkan didalam firman Allah Ta’ala Quran Surat An-Nisa Ayat 80


 مَّن يُطِعِ ٱلرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ ٱللَّهَ ۖ وَمَن تَوَلَّىٰ فَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا 


Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.


Perintah mencintai Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah perintah Allah. Maka wajib kita untuk mentaati Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Banyak orang yang mengakui mencintai nabi muhammad shallallahu alaihi wasallam namun ibadah yang ia kerjakan jauh dari apa yang Rasulullah shalallahu alaihi wasallam ajarkan. Maka ikutilah apa yang nabi ajarkan kepada kita semua. 

 

Termasuk kasih sayang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kepada umatnya adalah bahwa beliau mengkhususkan orang yang beriman kepadanya dan mengikutinya padahal belum pernah bertemu dengannya sebagai tambahan keutamaan dan kebaikan. 

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberi kabar gembira kepada kaum mukminin sesudahnya yaitu mereka yang tidak berjumpa dengannya bahwa beliau menunggu mereka di telaga. 


Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pergi menuju kuburan lalu (ketika tiba di kuburan) mengucapkan,


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ ، وَدِدْتُ أَنِّي قَدْ رَأَيْتُ إِخْوَانَنَا . قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ! أَلَسْنَا إِخْوَانَكَ ؟ قَالَ : بَلْ أَنْتُمْ أَصْحَابِي ، وَإِخْوَانِي الَّذِينَ لَمْ يَأْتُوا بَعْدُ ، وَأَنَا فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ! كَيْفَ تَعْرِفُ مَنْ يَأْتِي بَعْدَكَ مِنْ أُمَّتِكَ ؟ قَالَ : أَرَأَيْتَ لَوْ كَانَ لِرَجُلٍ خَيْلٌ غُرٌّ مُحَجَّلَةٌ فِي خَيْلٍ بُهْمٍ دُهْمٍ أَلَا يَعْرِفُ خَيْلَهُ ؟ قَالُوا : بَلَى .


قَالَ : فَإِنَّهُمْ يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ الْوُضُوءِ ، وَأَنَا فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ


“Salam atas kalian wahai penghuni (kuburan) tempat orang-orang beriman. Aku insya Allah akan menyusul kalian. Aku ingin sekali berjumpa saudara-saudaraku.’ Mereka (para sahabat) berkata, ‘Wahai Rasulullah, bukankah kami saudaramu?’ Beliau bersabda, ‘Kalau kalian adalah para sahabatku. Saudara-saudaraku adalah mereka (orang-orang beriman) yang belum ada sekarang ini dan aku akan mendahului mereka di telaga.’ Mereka berkata, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana engkau mengenali orang-orang (beriman) yang datang setelah engkau dari kalangan umatmu?’ Beliau bersabda, ‘Bukankah jika seseorang punya kuda yang sebagian kecil bulunya putih akan mengenali kudanya di tengah kuda-kuda yang hitam legam?’ Mereka menjawab, ‘Ya’ Beliau berkata, ‘Sesungguhnya mereka akan datang pada hari kiamat dengan cahaya putih karena wudhu. Dan aku akan menunggu mereka di telaga.” (HR. Muslim, no. 249, Nasai, no. 150. Lihat Silsilah Ash-Shahihah, no. 2888) 


4. Nabi menunda syafaat, untuk umat nya kelak dihari kiamat.


Nabi ﷺ akan meminta izin kepada Allah untuk memberikan syafa’at dan beliau diizinkan. Maka Allah akan meng ILHAM kan kepada beliau pujian-pujian yang sebelumnya tidak pernah diajarkan kepada beliau di dunia. Dan beliau bersujud, maka dikatakan kepada beliau, Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Berkatalah, maka engkau akan didengar perkataanmu. Mintalah, maka kamu akan diberi. Dan berikanlah syafa’at, maka akan diterima syafa’atmu.


Beliau ﷺ berkata, Wahai Rabb-ku, umatku… umatku….


Dikatakan kepada beliau, Pergilah kamu dan keluarkanlah dari neraka orang yang ada di dalam hatinya ada iman sebesar biji gandum. Maka beliau pergi dan melakukannya.


Kemudian beliau kembali lagi dan kembali memuji Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan sujud kepada-Nya, maka dikatakan kepada beliau, Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Berkatalah, maka engkau akan didengar perkataanmu. Mintalah, maka kamu akan diberi. Dan berikanlah syafa’at, maka akan diterima syafa’atmu.


Beliau ﷺ berkata, Wahai Rabb-ku, umatku… umatku….


Dikatakan kepada beliau, Pergilah kamu dan keluarkanlah dari neraka orang yang di dalam hatinya ada iman sebesar dzarrah atau qardalah yaitu biji sawi. Maka beliau pergi dan melakukannya.


Kemudian beliau kembali lagi dan kembali memuji Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى sujud kepada-Nya, maka dikatakan kepada beliau, Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Berkatalah, maka engkau akan didengar perkataanmu. Mintalah, maka kamu akan diberi. Dan berikanlah syafa’at, maka akan diterima syafa’atmu.


Beliau ﷺ berkata, Wahai Rabb-ku, umatku… umatku….


Dikatakan kepada beliau, Pergilah kamu dan keluarkanlah dari neraka orang yang di dalam hatinya ada iman yang lebih kecil dan lebih kecil dari sebuah biji sawi. Maka beliau pergi dan melakukannya.


Kemudian ke-4 kalinya beliau datang dan kembali memuji dan sujud kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى maka dikatakan kepada beliau, Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Berkatalah, maka engkau akan didengar perkataanmu. Mintalah, maka kamu akan diberi. Dan berikanlah syafa’at, nisacaya akan diterima syafa’atmu.


Beliau ﷺ berkata, Wahai Rabb-ku, izinkan aku untuk memberikan syafaat kepada setiap orang yang mengatakan لآإِلَهَ إِلاَّ الله


💭 Ada kelak golongan yang terusir dari telaga Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ، وَلَيُرْفَعَنَّ لِي رِجَالٌ مِنْكُمْ، ثُمَّ لَيُخْتَلَجُنَّ دُونِي، فَأَقُولُ: يَا رَبِّ، أَصْحَابِي، فَيُقَالُ لِي: إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ


Aku menunggu kalian di telaga. Sungguh ditampakkan kepadaku beberapa orang diantara kalian, kemudian dia disimpangkan dariku. Lalu aku mengatakan, “Ya Rabbi, itu umatku.” Kemudian disampaikan kepadaku, “Kamu tidak tahu apa yang mereka perbuat setelah kamu meninggal.” (HR. Ahmad 4180 dan Bukhari 6576)


Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa minum di telaga Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kelak di telaga beliau. 


Penting bagi kita sebagai orang tua, Bagaimana menanamkan kecintaan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pada anak-anak keturunan kita. Tanamkanlah kecintaan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, jika mereka sudah mencintai Rasulullah maka yang menjadi idola nya yaitu nabi muhammad shallallahu alaihi wasallam.


Banyak anak-anak sekarang yang menjadi idoalnya, Spiderman, spongbob dan ini adalah kelalaian kita sebagai orang tua. Kelak kita akan ditanya perkara ini, maka saat nya kita kenal kan siapa sosok Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Jika kita tidak mengajarkan mereka, bagaimana mereka mengenal sosok Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, maka ini tugas kita sebagai orang tua. 


📌 Bagaimana cara nya mengenalkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yaitu.


1. Perbanyaklah berkisah mengenai Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Diantara nasehat Syaikh, sebelum makan berkisahlah kepada anak-anak walaupun hanya 5 menit. Dan tidak akan kita memberikan ilmu kalau tidak memiliki ilmu nya. Bagaimana kita berkisah tentang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kalau kita tidak tau kisah nabi kita. Maka penting untuk belajar kembali, Siroh Nabawiyah.


▪️Katakan kepada anak-anak, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi sangat mencintai anak-anak. Terdapat riwayat yang shahih tentang hal ini:


أن الحسن ركب على ظهر النبي صلى الله عليه وسلم وهو ساجد، وتأخر النبي صلى الله عليه وسلم في السجود وقال: كرهت أن أقوم من السجود حتى يقضي نهمه من الركوب


“Al Hasan dan Al Husain memanjat punggung Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ketika beliau sedang sujud. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam pun memperlama sujudnya. Beliau berkata (setelah shalat) : ‘Aku enggan bangun dari sujud, sampai mereka puas menaiki punggungku’”


▪️Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, mengajarkan untuk mencium anak-anak. 


قَبَّلَ النَّبِىّ صلى الله عليه وسلم الْحَسَنَ بْنَ عَلِىٍّ ، وَعِنْدَهُ الأقْرَعُ بْنُ حَابِسٍ التَّمِيمِىُّ جَالِسًا ، فَقَالَ الأقْرَعُ : إِنَّ لِى عَشَرَةً مِنَ الْوَلَدِ مَا قَبَّلْتُ مِنْهُمْ أَحَدًا ، فَنَظَرَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم، ثُمَّ قَالَ : مَنْ لا يَرْحَمُ لا يُرْحَمُ


“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mencium Al-Hasan bin ‘Ali, dan di sisi Nabi ada Al-Aqro’ bin Haabis At-Tamimiy yang sedang duduk. Maka Al-Aqro’ berkata, ‘Aku punya 10 orang anak, tidak seorangpun dari mereka yang pernah kucium.’ Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun melihat kepada Al-‘Aqro’ lalu beliau bersabda, ‘Barangsiapa yang tidak menyayangi maka ia tidak akan dirahmati’” (HR Al-Bukhari no 5997 dan Muslim no 2318).


2. Mengenalkan bagaimana muamalah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan contoh bagi kita umat Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Begitu juga teladan dalam bergaul, bercanda dan bermain dengan anak-anak kita yang masih kecil. Dalam kisah seorang anak kecil Abu ‘Umair dengan burung kecilnya bernama Nughair, kita bisa melihat bagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bercanda dan menghibur anak kecil dan bertanya kepadanya tentang burung yang dijadikan sebagai mainannya.


Shahabat yang sangat dekat beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan,


كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْسَنَ النَّاسِ خُلُقًا وَكَانَ لِى أَخٌ  يُقَالُ لَهُ أَبُو عُمَيْرٍ  قَالَ أَحْسِبُهُ قَالَ – كَانَ فَطِيمًا – قَالَ – فَكَانَ إِذَا جَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَآهُ قَالَ: أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ. قَالَ نُغَرٌ كَانَ يَلْعَبُ بِهِ.


“Rasulullah adalah orang yang paling bagus akhlaknya. Aku (Anas) mempunyai seorang saudara laki-laki yang dikenal dengan kunyah Abu ‘Umair. Pada saat itu aku mengira dia masih dalam usia menyusui (kurang dari 2 tahun). Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang, biasanya beliau melihatnya.


Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Wahai Abu ‘Umair ada apa dengan nughair?”Anas berkata, “(Nughair) adalah burung kecil yang dia (Abu ‘Umair) biasa bermain dengannya.” (HR. Bukhari no. 6129, 6203 dan Muslim no. 2150)


dalam riwayat Imam Ahmad dan dari Anas radhiyallahu ‘anhu juga namun dalam redaksi lainnya disebutkan,


أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَدْخُلُ عَلَى أُمِّ سُلَيْمٍ وَلَهَا ابْنٌ مِنْ أَبِي طَلْحَةَ يُكْنَى أَبَا عُمَيْرٍ وَكَانَ يُمَازِحُهُ فَدَخَلَ عَلَيْهِ فَرَآهُ حَزِينًا فَقَالَ مَالِي أَرَى أَبَا عُمَيْرٍ حَزِينًا فَقَالُوا مَاتَ نُغَرُهُ الَّذِي كَانَ يَلْعَبُ بِهِ قَالَ فَجَعَلَ يَقُولُ أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ


“Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu pernah datang ke rumah Ummu Sulaim. Dia memiliki seorang anak dari Abu Thalhah yang dikenal dengan kunyah Abu ‘Umair. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa bercanda dengannya. Beliau mendatanginya dan melihatnya sedang sedih. Lalu beliau bertanya, “Ada apa dengan Abu ‘Umair, aku melihatnya sedang sedih?” Lalu para shahabat menjawab, “Burung kecilnya yang dia biasa bermain dengannya telah mati.” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bertanya kepadanya, “Wahai Abu ‘Umair, ada apa dengan si Nughair?” (HR. Ahmad no. 12980. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan, “Sanadnya sahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim). 


▪️ Katakan kepada anak-anak kita, sosok Rasulullah shallallahu alaihi senang mencium anak-anak kecil, kemudian mengusap kepala anak-anak. 


▪️ Rasulullah shallallahu alaihi wasallam senang memberi hadiah. Terdapat kisah seseorang yang gemar memberi hadiah, sehingga ketika keberadaan nya tidak ada dirindu kan. Maka tanyakan pada diri kita, apakah jika kita Tidak ada, keberadaan kita di rindukan atau malah disenangi kita tidak ada lagi. 


3. Meneladankan akhlaq Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Kita teladankan akhlak Rasulullah shallallahu alaihi  kepada mereka. Anak-anak itu sungguh mudah meniru perbuatan kita dari pada ucapan kita. Maka berikanlah contoh anak-anak dengan akhlak yang baik, kenal kan dengan akhlak Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. 


▪️Rasulullah shallallahu alaihi wasallam gemar bersedekah. Sehingga kelak anak-anak tertanam untuk gemar bersedekah pula. 


▪️Rasulullah shallallahu alaihi wasallam orang yang pemaaf. Katakan kepada anak-anak, kita maafkan orang yang berbuat tidak baik pada kita, karena kita diajarkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk memaafkan orang lain.


4. Perbanyaklah bershalawat kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Karena ini akan membawa banyak kebaikan.

Ajarkan kepada anak-anak untuk perbanyak bershalawat kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.


Semoga kita dimudahkan untuk terus mendidik anak-anak keturunan kita, mengenal mereka dengan sosok nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Semoga Allah memberikan Taufik dan pertolongan. Aamiin Allahumma aamiin. 


Jazakillahu khairan ya ustadzaty Azizah Ummu Yasir حفظهاالله atas ilmunya. Barokallahu fiik.


والله أعلمُ بالـصـواب


📝 Wellin Zarlin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

*🖊️10 Sebutan atau Laqab Huruf Hijaiyah dan Sebabnya*🖊️

Desain Preparasi Pasak

Perjalanan ke Rumah Ukhti Rinda^^