Mulai Dari Sini
🔵 [ZOOM] SENIN PAGI
📎 Silsilah Parenting Islami
☀️ MULAI DARI SINI
🎙 Bersama :
👤 Usth. Azizah Ummu Yasir
| Inspirator Muslimah
| Alumnus Daar El-Hadits Yaman
⏰ SENIN, 2 Agustus 2021
🕜 Jam 05.45 - 06.30 WIB
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Ustadzah membuka majelis dengan muqodimah dan do'a-do'a
Doa bersyukur telah diberi petunjuk
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى هَدَىٰنَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِىَ لَوْلَآ أَنْ هَدَىٰنَا ٱللَّهُ
“Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (kebaikan) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk.”
Doa Memohon ilmu yg bermanfaat
ﺍﻟﻠﻬُﻢَّ ﻋﻠِّﻤﻨﺎ ﻣَﺎ ﻳَﻨْﻔَﻌُﻨﺎ ﻭَﺍﻧْﻔَﻌْﻨﺎ ﺑِﻤﺎ ﻋَﻠَّﻤﺘَﻨَﺎ ﻭﺯِﺩْﻧَﺎ ﻋِﻠﻤﺎ
Allahumma ‘allimna ma yanfa ‘una, wa anfa ‘na bima ‘allamtana wa zidna ‘ilma.
“Ya Allah, tolong kami ajari apa yang bermanfaat bagi kami, bantu kami mendapatkan manfaat dari apa yang Engkau bantu untuk kami pelajari, dan mudahkanlah kami tuk memahaminya.”
Doa agar dimudahkan berdzikir
اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
[Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir/mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu].”
Do’a dimudahkan segala urusan
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
‘Robbis rohlii rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii’
[Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku” (QS. Thoha: 25-28)
Alhamdulillaahil-ladzii bini'matihi tatimmush-shoolihaat kita diberikan Allah kesempatan untuk bisa duduk di majelis ilmu, untuk belajar bagaimana cara Mendidik anak-anak kita sesuai dengan petunjuk yang Allah Ta'ala sampaikan di dalam Al Qur'an dan petunjuk yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, karena islam adalah agama yang sempurna semua syariat telah sempurna diajarkan di semua lini kehidupan. Semoga Allah berikan kita ilmu yang bermanfaat untuk kita mendidik anak-anak kita.
Shalawat beriring salam kepada nabi kita Muhammad ﷺ, keluarga, para sahabat beliau dan kita berdoa kepada Allah semoga kelak kita dikumpulkan dengan Rasulullah di syurga Allah yang tertinggi, Aamiin Allahumma aamiin.
📚 Parenting Islami "Mulai Dari Sini"
Kitab Rujukan kajian parenting Islami yaitu "Tuhfatul Maudud Bi Ahkamil Maulud" karya Ibnu Qayyim Al Jauziyah.
Ibnu Qayyim Al Jauziyah adalah seorang ulama yang luar biasa, nasab beliau yaitu Abu Abdillah Syamsuddin Muhammad bin Abu Bakar bin Ayyub bin Sa’ad bin Hariiz bin Maki Zainuddin az-Zura’I ad-Dimasyqi al-Hanbali. Yang lebih terkenal dengan panggilan Ibnul Qayyim al-Jauziyah. Beliau mereka adalah anak nya Syaikh Qayyim Al Jauziyah. Ibnu Qayyim lahir pada tahun 7 safar 691 H.
Ia banyak belajar dari sosok ayah nya, yang merupakan seorang Syaikh yang sangat sholih. Ibnul Qayyim rahimahullah tumbuh berkembang di keluarga yang dilingkupi dengan ilmu. Keluarga yang mencintai ilmu, Beliau pernah belajar ilmu qiraith, sejak kecil ia gigih dalam mencari ilmu, dan terkenal dengan kecerdasan yang luar biasa. Imam Ibnul Qayyim pernah berkunjung ke mesir mengambil ilmu Fiqh, ilmu kedokteran, beliau pernah juga berkunjung ke baitul maqdis untuk memberikan beberapa pelajaran, dan pernah juga berkunjung ke mekkah madinnah. Beliau melakukan beberapa kali haji dan berdiam di Makkah. Penduduk Makkah senantiasa menyebutkan perihal beliau berupa kesungguhan dalam ibadah dan banyaknya thawaf yang beliau kerjakan. Dan ini menunjukkan makin banyak beribadah maka makin Dekat pula ia dengan Allah.
🔎Beliau sangat gemar mengumpulkan kitab, ia memiliki perpustakaan di rumah nya, dan ini seharusnya kita lakukan sebagai keluarga muslim, hendaklah ini ynag kita lakukan di rumah-rumah kita yaitu memiliki kitab-kitab para ulama. Banyak sekali tinta emas karangan beliau. Diantara Karya ilmiyah syaikhul islam Ibnul Qayyim sangatlah banyak dan dalam berbagai jenis Keilmuan yaitu
1. Tuhfah al-Maudud bi-Ahkaam al-mauluud.
2. Miftaah Daar as-Sa’adah
3. Madaarij as-Saalikin.
4. Iddah ash-Shabirina wa Dzakhirah asy-Syakirin.
5. A’laam al-Muwaqqi’in ‘an Rabbil ‘alamiin.
6. Ad-Daau wad-Dawaa’u.
7. Syifau al-‘alil fii Masaail al-Qadha wal-Qadar wal-Hikmah wat-Ta’liil.
8. Al-Kafiyah asy-Syafiyah fii al-Intishar lil-Firqah an-Najiyah.
9. Kitab Zaad al-Ma’ad al-hadyu ilaa Sabiil ar-Rasyaad.
10. Al-Fawaa`id
11. ‘Iddah ash-Shabirina wa Dzakhirah asy-Syakirin.
Dan masih banyak lagi karya Ibnu Qayyim Al Jauziyah.
Berdoalah kepada Allah semoga kita bisa menjadi Orang yang bermanfaat, yang memiliki Karya emas sebagaimana imam Ibnu Qayyim, semoga kita termasuk orang-orang yang gemar menuntut ilmu dan mengamalkannya.
Kitab Tuhfah al-Maudud bi-Ahkaam al-mauluud adalah ini adalah sebuah kita yang beliau hadiahkan untuk anak nya, kita tersebut adalah kado terindah dari Ibnu Qayyim Al Jauziyah kepada anak nya. Ia mengatakan, tidak memiliki harta dunia untuk diberikan kepada anak nya. Jika orang tua menitipkan harta sungguh harta tersebut akan habis, Sesungguhnya Warisan terbaik dari orang tua kepada anak yaitu ilmu. Karena ilmu kelak akan menjaga pemilik nya. Ilmu akan melahirkan sosok anak-anak yang sholih, dan ini kelak bermanfaat bagi orang tua.
Ketahuilah anak keturunan adalah ungkapan dan keinginan dari setiap pasangan suami istri. Lihatlah bagaimana kisah nabi zakariya ingin memiliki keturunan, ketabahan Nabi Zakariya ‘alaihis salam. Sampai di usia senja, Allah belum memberikan karunia anak untuk beliau. Namun, beliau tidak putus harapan. Dalam Alquran, Allah ceritakan perjuangan doa Nabi Zakariya,
ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهُ زَكَرِيَّا (2) إِذْ نَادَى رَبَّهُ نِدَاءً خَفِيًّا (3) قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا (4) وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَرَائِي وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا (5) يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا (6)
Menyebutkan penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakaria (2). Tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut (3). Ia berkata “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku (4). Sesungguhnya aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera (5), yang akan mewarisi aku dan mewarisi keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai.” (6) (QS. Maryam: 2 – 6).
Nabi zakariya sudah tua, dan istri beliau mandul, yang secara logika manusia, mustahil punya keturunan. Tapi bagi Allah lain. Dia Maha Kuasa untuk memberikan apa yang beliau harapkan. Allah mengabulkan doa Zakariya,
وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ * فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ
“Ingatlah kisah Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: “Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik. Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Aku perbaiki isterinya (sehingga dapat mengandung). Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya: 89 – 90).
Perbanyaklah doa kepada Allah, mohonlah kepada Allah, agar Allah karuniakan kita anak-anak yang sholih. Doa Nabi Zakariya pun terkabul,
يَا زَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ اسْمُهُ يَحْيَى لَمْ نَجْعَل لَّهُ مِن قَبْلُ سَمِيّاً
“Wahai Zakariya, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang bernama Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.” (QS. Maryam: 7)
Sebagaimana juga kisah istri firaun yang juga menginginkan keturunan. Walaupun Fir'aun memiliki banyak harta, ia terkenal menguasai negeri mesir. namun dalam gelimang harta kehidupan mereka merindukan kehadiran seorang anak. Disebutkan dalam kisah Fir’aun hendak membunuh seluruh anak laki-laki, ketika istri firaun menemukan bayi musa, dan firaun hendak membunuh musa kecil, maka berkata Istri firaun, disebutkan di dalam Al Qur'an Surat Al-Qashash Ayat 9
وَقَالَتِ ٱمْرَأَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِّى وَلَكَ ۖ لَا تَقْتُلُوهُ عَسَىٰٓ أَن يَنفَعَنَآ أَوْ نَتَّخِذَهُۥ وَلَدًا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
Dan berkatalah isteri Fir'aun: "(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak", sedang mereka tiada menyadari.
Anak-anak bisa menjadi penyejuk mata bagi orang tua. Anak-anak adalah permata bagi orang tua. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلاً
Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shalah adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik menjadi harapan. [QS. Al Kahfi:46].
📝 Hal penting yang hendaklah kita lakukan ketika di karuniakan anak keturunan
1. Syukurilah ketika kita diberikan keturunan oleh Allah.
2. Setelah bersyukur maka Jagalah amanah Allah yang telah diberikan Allah,
3. Kemudian belajar, duduk di majelis ilmu bekal untuk mendidik anak-anak kita.
4. Bimbing mereka sebagaimana yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Anak yang sholih adalah hadiah terbesar dari Allah. Ketahuilah manfaat memiliki anak yang sholeh, kelak di akhirat Orang tua yang terheran-heran? Terheran dari mana datangnya Kedudukannya yang tinggi ini
Padahal ia sadar di dunia Amal tidaklah banyak, Datanglah jawabannya:
“Karena Istigfar anak-anakmu”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
نَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ: أَنَّى هَذَا؟ فَيُقَالُ: بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ
“Sungguhnya seseorang benar-benar diangkat derajatnya di surga lalu dia pun bertanya, ‘Dari mana ini?’ Dijawab, ‘Karena istighfar anakmu untukmu.’”
[Sunan Ibnu Majah no. 3660, dinilai hasan oleh al-Arnauth dalam tahqiq Musnad Ahmad]
Untuk menjadikan anak-anak yang sholih maka butuh perjuangan. Perjuangan kita diantara dengan memperbanyak doa kepada Allah. Kita pantaskan diri kita untuk menjadi orang tua yang sholih. Karena anak-anak yang sholeh dimulai dari sini yaitu orang tua yang memiliki ilmu. Yang mana dengan ilmu kita bisa mendidik anak-anak menjadi anak yang sholih.
Kehadiran anak juga bisa menjadi tameng dari api neraka, disebutkan di hadist Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
مَنِ ابْتُلِيَ مِنْ هَذِهِ البَنَاتِ بِشَيْءٍ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ
Siapa yang diuji dengan kehadiran anak perempuan, maka anak itu akan menjadi tameng baginya di neraka. (HR. Ahmad 24055, Bukhari 1418, Turmudzi 1915, dan yang lainnya).
Disebutkan juga di dalam hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا، جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ» وَضَمَّ أَصَابِعَهُ
Siapa yang menanggung nafkah dua anak perempuan sampai baligh, maka pada hari kiamat, antara saya dan dia seperti ini. Beliau menggabungkan jari-jarinya. (Muslim 2631, dan Ibnu Abi Syaibah 25439).
Anak-anak akan menjadi penghalang dari api neraka, anak yang bagaimana yaitu anak-anak yang sholih. Anak-anak yang dibimbing oleh orang tua nya dengan ilmu. Ingatlah wahai Ummahat, jika kita menginginkan syurga, maka jangan mengeluh dalam mendidik anak-anak. Allah tau perjuangan orang tua yang mendidik anak-anak nya untuk menjadi anak-anak yang sholih.
Perbanyaklah mengetuk pintu langit Allah, semoga Allah karuniakan kita anak-anak yang sholih, bukan anak-anak yang bingung masalah agama.
Kita tidak akan pernah tau kapan kita meninggal dunia. Maka persiapan kan anak-anak kita semoga mereka menjadi anak yang sholih yang senantiasa mendoakan orang tua nya. Kelak jika kita telah meninggal dunia maka terputuslah semua amalan kecuali tiga perkara berikut yang disebutkan di dalam hadist berikut Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Semoga Allah anugerah kan kita anak-anak keturunan yang sholih yang senantiasa mendoakan orang tua nya. Aamiin Allahumma aamiin
والله أعلمُ بالـصـواب
Komentar
Posting Komentar