Ummu Salamah
Bismillahirrahmanirrahim
๐ Doa memohon ilmu yg bermanfaat
ุงََُّูููู َّ ุฅِِّْูู ุฃَุณْุฃََُูู ุนِْูู ًุง َูุงِูุนًุง، َูุฑِุฒًْูุง ุทَِّูุจًุง، َูุนَู َูุงً ู ُุชََูุจَّูุงً
Allaahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’an, wa rizqon thoyyiban, wa ‘amalan mutaqobbalan.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal dan amal yang diterima.
๐ Doa Memohon ilmu yg bermanfaat
๏บ๏ป๏ป ๏ปฌُ๏ปขَّ ๏ป๏ป ِّ๏ปค๏ปจ๏บ ๏ปฃَ๏บ ๏ปณَ๏ปจْ๏ปَ๏ปُ๏ปจ๏บ ๏ปญَ๏บ๏ปงْ๏ปَ๏ปْ๏ปจ๏บ ๏บِ๏ปค๏บ ๏ปَ๏ป َّ๏ปค๏บَ๏ปจَ๏บ ๏ปญ๏บฏِ๏บฉْ๏ปงَ๏บ ๏ปِ๏ป ๏ปค๏บ
Allahumma ‘allimna ma yanfa ‘una, wa anfa ‘na bima ‘allamtana wa zidna ‘ilma.
“Ya Allah, tolong kami ajari apa yang bermanfaat bagi kami, bantu kami mendapatkan manfaat dari apa yang Engkau bantu untuk kami pelajari, dan mudahkanlah kami tuk memahaminya.”
๐ Doa berlindung dari penyakit yang berbahaya
َูุนَْู ุฃََูุณٍ – ุฑَุถَِู ุงُููู ุนَُْูู – : ุฃََّู ุงَّููุจَِّู – ุตََّูู ุงُููู ุนََِْููู َูุณََّูู َ – َูุงَู َُُْูููู : (( ุงَُّูููู َّ ุฅِِّูู ุฃَุนُูุฐُ ุจَِู ู َِู ุงูุจَุฑَุตِ ، َูุงูุฌُُِููู ، ูุงูุฌُุฐَุงู ِ ، َูุณَِّููุกِุงูุฃุณَْูุงู ِ )) . ุฑََูุงُู ุฃَุจُู ุฏَุงُูุฏَ ุจِุฅِุณَْูุงุฏٍ ุตَุญِْูุญٍ.
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan, “ALLOOHUMMA INNII ‘AUUDZU BIKA MINAL BAROSHI WAL JUNUUNI WAL JUDZAAMI WA SAYYI-IL ASQOOM"
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit kulit, gila, lepra, dan dari penyakit yang jelek lainnya).” (HR. Abu Daud, no. 1554; Ahmad, 3: 192. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaliy dalam Bahjah An-Nazhirin juga menyatakan bahwa sanad hadits ini sahih).
๐ Doa memohon diterima amalan
ุฑَุจََّูุง ุชََูุจَّْู ู َِّูุงٓ ۖ ุฅََِّูู ุฃَูุชَ ูฑูุณَّู ِูุนُ ูฑْูุนَِููู ُ َูุชُุจْ ุนَََْูููุงٓ ۖ ุฅََِّูู ุฃَูุชَ ูฑูุชََّّูุงุจُ ูฑูุฑَّุญِูู ُ
"Wahai Rabb kami terimalah amalan dari kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah tobat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang"
Alhamdulillaahil-ladzii bini'matihi tatimmush-shoolihaat kita diberikan nikmat oleh Allah, kita diberikan kesempatan untuk mempelajari kisah para Ummahatul Mukminin, semoga Allah ridhoi duduk nya kita dalam majelis ilmu, semoga kelak kita dikumpulkan Allah bersama para Ummahatul Mukminin. Aamiin Allahumma aamiin.
๐ Ummul Mukminin Ummu Salamah
Ummul Mukminin Ummu Salamah, adalah sosok yang ikut berhijrah, ia terkenal dengan paras yang cantiq, wanita yang cerdas dan keturunan bangsawan.
Namanya adalah Hind binti Abu Umayyah bin al-Mughirah bin Abdullah bin Amr bin Makhzum. Ia dari keluarga seorang Quraisy yang dikenal sangat dermawan, dan keturunan bangsawan. Ayah nya juga terkenal ketika melakukan safar Disebut Zadurrakib, karena kalau orang-orang bersafar bersamanya, mereka tak butuh membawa perbekalan. Semua sudah ditanggung oleh Abu Umayyah. Dan seperti kita ketahui untuk melihat sifat asli seseorang maka lakukan lah safar bersama nya.
๐ Nasehat, ustadzah Azizah ุญูุธูุงุงููู
pola pengasuhan kita sangat menentukan bagaimana sifat anak. Buah tidak jatuh dari pohon nya. Jika Kita ingin anak sholih maka jadikan diri kita sholih. Jangan berharap anak-anak kita menjadi anak-anak yang sholihah jika kita belum memantaskan diri untuk menjadi sholihah. Ketahuilah keshahihan orang tua akan berdampak pada ke sholihah anak.
Sebelum bersama Nabi, Ummu Salamah menikah dengan putra pamannya, yaitu Abdullah bin Abdul Asad bin Hilal bin Makhzum al-Qurasyi. Yang lebih dikenal dengan Abu Salamah. Abu Salamah adalah seorang sahabat yang mulia. Yang pertama-tama memeluk Islam dan merasakan musibah yang besar akibat keislamannya. Ia adalah putra dari bibi Rasulullah. Saat diizinkan berhijrah ke Habasyah, Ummu Salamah radhiallahu ‘anha berhijrah ke sana bersama suaminya
Ketika kami sampai di Habasyah, penduduknya memperlakukan kami dengan sangat baik. Kami aman berada di atas agama kami. Kami tidak mendapat gangguan saat beribadah kepada Allah. Saat hal ini sampai kepada Quraisy. Kemudian mereka kembali lagi ke kota mekkah, Setibanya di Mekah, keadaan belum berubah. Orang-orang Quraisy masih saja menyakiti kaum muslimin. Di sisi lain, ia mendengar kalau di Madinah sudah terdapat kaum muslimin, ia pun berencana hijrah ke sana. Dan dalam peristiwa hijrahnya ini, istrinya, Ummu Salamah.
Ummu Salamah radhiallahu ‘anha berkisah, “Saat Abu Salamah telah mantab untuk hijrah ke Madinah, ia membawakan ontanya untuk kunaiki. Dan bersamaku putraku, Salamah bin Abu Salamah. Kemudian kami berangkat. Sekelompok laki-laki dari bani al-Mughirah bin Abdullah bin Amr bin Makhzum (keluarga Ummu Salamah) mendekati kami dan berkata, ‘Tentang dirimu, kami sudah menyerah. Lalu bagaimana dengan istrimu ini? Apakah kau pikir kami akan membiarkannya pergi bersamamu ke daerah lain?” Akhirnya, Ummu Salamah dan putranya ditahan oleh keluarganya.
Ummu Salamah berkata, “Mereka melepaskan tali kekang onta dari tangan suamiku. Mereka merebutku darinya.” Akhirnya, Ummu Salamah dan putranya tertahan. Ummu Salamah melanjutkan, “Mengetahui kejadian ini, bani Abdul Asad pun murka, yakni saudara Abu Salamah. Mereka berkata, ‘Tidak, demi Allah. Kami tak akan membiarkan anak kami (karena nasab itu dari jalur ayah) berada di sisi ibunya. Karena kalian telah memisahkan ibunya dari saudara kami’. Mereka pun berebut menarik anakku Salamah, hingga mereka melepaskan tarikannya. Bani Abdul Asad pun membawanya pergi. Aku ditahan oleh keluargaku, Bani al-Mughirah. Sementara suamiku pergi ke Madinah.”
Ummu Salamah melanjutkan, “Aku terpisah dari suami dan anakku. Selama satu tahun atau hampir setahun lamanya, setiap pagi aku pergi ke ujung Kota Mekah dengan deraian air mata. Sampai akhirnya seorang laki-laki dari putra pamanku melihatku. Ia melihat keadaanku dan merasa iba. Ia berkata kepada Bani al-Mughirah, “Apakah kalian tak membiarkan saja dia pergi? Kalian telah pisahkan ia dengan suami dan anaknya.” Keluargaku (Bani al-Mughirah) berkata padaku, “Susullah suamimu jika kau menginginkannya.” Ummu Salamah berkata, “Dan saat itu Bani Saad (keluarga Abu Salamah) mengembalikan putraku ke pangkuanku.”
๐ Ketahuilah setiap masalah, pasti Allah siapkan Solusinya, tinggal bagaimana kita diri kita bersabar dengan masalah yang sedang di hadapi. Yakinlah Allah sebaik-baik Penolong dan setelah kesulitan akan ada kemudahan dari Allah.
Ummu Salamah mengatakan, Aku pacu ontaku. Kugendong anakku dan kuletakkan ia bersamaku. Kami berangkat menuju Madinah untuk berkumpul dengan suamiku. Saat itu, tak ada seorang pun yang menemaniku. Aku berkata pada diriku, Apakah aku akan bertemu dengan seseorang yang bisa mengantarkanku pada suamiku?
Saat sampai di Tan’im aku bertemu dengan Utsman bin Thalhah bin Abi Thalhah, keluarga dari Bani Abdud Dar. Ia berkata padaku, “Mau kemana hai putri Abu Umayyah?” Kujawab, “Aku hendak ke Madinah berjumpa dengan suamiku.” “Apakah ada orang yang menemanimu?” tanyanya. “Demi Allah, tidak ada. Hanyalah Allah dan putraku ini.”
Utsman bin Thalhah berkata, “Demi Allah, kau tak pantas dibiarkan sendiri.” Ia pun mengambil tali kekang ontaku, kemudian membawaku pergi. Demi Allah, aku tak pernah ditemani seorang laki-laki Arab pun yang aku pandang lebih mulia darinya. Apabila kami sampai di tempat istirahat, ia menghentikan ontaku. Kemudian ia memperhatikan keadaanku. Sampai-sampai saat aku turun dari ontaku, dia pun memperhatikan ontaku itu. Ia pergi dan mengikat tungganganku di pohon. Setelah istirahat selesai, ia datang lagi dan berkata, ‘Naiklah’. Saat aku telah naik, ia mendekat dan mengarahkan perjalanan kami sampai kami ke tempat istirahat berikutnya. Ia melakukan hal itu terus, sampai kami tiba di Madinah. Saat ia melihat kampung Bani Amr bin Auf di Quba, ia berkata, “Suamimu berada di kampung ini. Masukilah dengan berkah dari Allah.” Kemudian ia pergi kembali ke Mekah.
๐ Buah dari kesabaran, dengan kesabaran dalam menghadapi ujian, Allah menolong sesorang, Allah akan berikan solusi dan kemudahan untuk diri nya. Maka yakinlah selalu dengan pertolongan Allah.
Ketika di Madinah, Rasulullah mengajak para sahabatnya untuk berperang. inilah terjadi nya Perang badar. Abu Salamah turut serta dalam rombongan berperang. Dan Abu Salamah terlibat dalam Perang Badr. Dalam perang itu ia menderita luka. Luka itu sempat sembuh, tapi kemudian kambuh kembali. Hingga menyebabkannya wafat pada Jumadil Akhir tahun 3 H.
Ummu Salamah menceritakan, “Suatu hari, Abu Salamah menemuiku. Ia baru saja menemui Rasulullah. Ia berkata, ‘Aku mendengar dari Rasulullah sebuah perkataan yang membuatku bahagia. Beliau bersabda,
ูุง ُูุตِูุจُ ุฃَุญَุฏًุง ู َِู ุงْูู ُุณِْูู َِูู ู ُุตِูุจَุฉٌ ََููุณْุชَุฑْุฌِุนَ ุนِْูุฏَ ู ُุตِูุจَุชِِู، ุซُู َّ َُُูููู: ุงَُّูููู َّ ุฃْุฌُุฑِْูู ِูู ู ُุตِูุจَุชِู، َูุงุฎُْْูู ِูู ุฎَْูุฑًุง ู َِْููุง. ุฅِูุงَّ ُูุนَِู ุฐََِูู ุจِِู
“Tidaklah seorang muslim ditimpa suatu musibah. Kemudian ia beristirja (mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi raji’un) saat musibah tersebut terjadi. Setelah itu berdoa, ‘Ya Allah berilah aku pahala atas musibahku ini. Dan gantikanlah dengan yang lebih baik darinya’. Kecuali Allah akan mengabulkannya.”
Kata Ummu Salamah, “Aku pun menghafalkannya.”
Ketika Abu Salamah wafat, aku beristirja. Dan berdoa, “Ya Allah berilah pahala atas musibahku ini. Dan gantikanlah dengan yang lebih baik darinya.” Setelah itu, aku renungkan ucapanku dan bertanya pada diriku, “Adakah untukku yang lebih baik dari Abu Salamah?”
Abu Salamah adalah sosok suami yang luar biasa, sosok ayah yang baik bagi keluarga nya.
๐ Ketahuilah jika kita saat ini Allah anugerah suami yang sholih maka syukurilah, karena suami yang sholih akan selalu di rindu kan, akan selalu dikenang kebaikan nya.
Sungguh Allah selalu mengabulkan do'a-do'a hamba Nya. Rasulullah shallallahu alaihi melihat keadaan ummu salamah, dan kejujuran nya. Saat itu aku sedang menyamak kulit, Rasulullah shallallahu alaihi meminta izin, dan berkata ingin melamar ummu salamah. Setelah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam selesai berbicara, aku berkata, “Wahai Rasulullah, siapa aku ini untuk tidak menerimamu. Tapi aku adalah seorang wanita yang sangat pencemburu. Aku khawatir Anda melihat pada diriku sesuatu yang menyebabkan aku diadzab oleh Allah. Kemudian ummu salamah mengatakan aku adalah wanita yang sudah berusia dan memiliki anak-anak.”
Rasulullah menanggapi,
ุฃَู َّุง ู َุง ุฐََูุฑْุชِ ู َِู ุงْูุบَْูุฑَุฉِ َูุณََْูู ُูุฐِْูุจَُูุง ุงَُّููู ู ِِْูู، َูุฃَู َّุง ู َุง ุฐََูุฑْุชِ ู َِู ุงูุณِِّّู ََููุฏْ ุฃَุตَุงุจَِูู ู ِุซُْู ุงَّูุฐِู ุฃَุตَุงุจَِู، َูุฃَู َّุง ู َุง ุฐََูุฑْุชِ ู َِู ุงْูุนَِูุงِู َูุฅَِّูู َุง ุนَِูุงُِูู ุนَِูุงِูู
“Yang engkau sebut berupa kecemburuan, Allah akan menghilangkan hal itu darimu. Tentang umurmu, aku pun telah berumur sebagaimana engkau. Dan tentang anak-anakmu, anak-anakmu juga anak-anakku.”
Ummu Salamah menjawab, “Aku terima lamaran Anda, Rasulullah.”
Kemudian ia mengatakan, “Sungguh Allah telah menggantikan untuk diriku seseorang yang lebih baik dari Abu Salamah, yakni Rasulullah.”
๐ Nasehat yang bisa kita ambil yaitu Ingatlah ketika kita sedang mendapatkan ujian, maka bacalah Doa Bila Tertimpa Musibah
ุฅَِّูุง َِِّููู َูุฅَِّูุง ุฅَِِْููู ุฑَุงุฌِุนَُْูู، ุงََُّูููู َّ ุฃُุฌُุฑِْْูู ِْูู ู ُุตِْูุจَุชِْู َูุฃَุฎِْْูู ِْูู ุฎَْูุฑًุง ู َِْููุง
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji'uun, allaahumma ujurnii fii mushiibatii wa akhlif lii khoiron minhaa.
Sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNya kami akan kembali (di hari Kiamat). Ya Allah, berilah pahala kepadaku dan gantilah untukku dengan yang lebih baik (dari musibahku).
HR. Muslim 2/632
Pernikahan Nabi dengan Ummu Salamah radhiallahu ‘anha adalah pemuliaan terhadap Ummu Salamah. Setelah suaminya wafat, tak ada pasangan yang melindungi dan menjaganya. Sementara beliau adalah wanita yang telah banyak berkorban demi agamanya dan menyambut dakwah yang penuh berkah ini. Ia juga memiliki empat orang anak yatim. Rasulullah hadir sebagai suami dan seseorang yang menanggung dirinya dan anak-anaknya.
๐ Keutamaan ummu salamah.
1. Ia memiliki wajah yang cantiq, dan dari keturunan bangsawan dan dermawan.
2. Ia memiliki kedudukan di hati Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Sebagaimana dijelaskan oleh Zainab putri Ummu Salamah radhiallahu ‘anha. Rasulullah shallallahu berada di sisi Ummu Salamah radhiallahu ‘anha. Beliau meletakkan Hasan di sisi beliau dan Husein di sisi yang lain. Sementara Fatimah berada di bagian depan rumah beliau. Beliau bersabda,
ุฑَุญْู َุฉُ ุงَِّููู َูุจَุฑََูุงุชُُู ุนََُْูููู ْ ุฃََْูู ุงْูุจَْูุชِ، ุฅَُِّูู ุญَู ِูุฏٌ ู َุฌِูุฏٌ”. ูุฃูุง ูุฃู ُّ ุณูู ุฉ -ุฑุถู ุงููู ุนููุง- ุฌุงูุณุชุงู
“Semoga Allah merahmati dan memberkahi kalian wahai ahlul baitku. Sesungguhnya Dia Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”
Aku (Zainab) dan juga Ummu Salamah duduk. Kemudian ibuku, Ummu Salama, menangis. Rasulullah melihat ke arahnya dan bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?” Ummu Salamah menjawab, “Anda mengkhususkan mereka dan meninggalkan aku dan putriku.”
Nabi bersabda,
ุฃَْูุชِ َูุงุจَْูุชُِู ู ِْู ุฃَِْูู ุงْูุจَْูุชِ
“Engkau dan putrimu juga termasuk ahlul baitku.” (HR. ath-Thabrani: al-Mu’jam al-Kabir 18/19).
3. Ummu Salamah yang sangat menjaga diri nya ketika suami nya tidak ada.
๐ Diantara sifat istri sholihah yaitu menjaga diri ketika suami tidak ada di rumahnya. Hendaklah Kita meminta izin kepada suami ketika ada orang yang hendak ke rumah nya. Karena ini bentuk ia menjaga diri dari fitnah.
Wanita sholihah adalah
"Wanita-wanita yang menjaga diri-diri mereka ketika suami-suami mereka tidak ada, yaitu menjaga kemaluan dan harta suami, serta menjaga hak Allah yang diwajibkan atas mereka dalam hal tersebut maupun dalam hal lainnya.”
4. Rasulullah hendak menemui istri-istrinya, beliau memulainya dari Ummu Salamah radhiallahu ‘anha. Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, ia berkata, “Merupakan kebiasaan Rasulullah apabila usai shalat ashar beliau menemui istri-istrinya. Satu per satu. Ia mulai dari Ummu Salamah, karena ialah yang paling senior. Dan beliau tutup dengan mengunjungiku.”
5. Ummu Salamah sosok yang suka memberi hadiah.
6. Ummu Salamah dan Buah Perjanjian Hudaibiyah
Saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menandatangani perjanjian Hudaibiyah, beliau berkata kepada para sahabatnya,
ُููู ُูุง َูุงْูุญَุฑُูุง، ุซُู َّ ุงุญُِْูููุง
“Berdirilah dan semebelihlah hewan kurban kalian. Setelah itu gundulilah kepala kalian.”
Tak ada seorang pun dari mereka yang melaksanakan perintah nabi. Hingga beliau merasa perlu mengulangi perintahnya sampai tiga kali. Walaupun demikian, masih belum ada yang melakukannya. Karena mereka berat dengan putusan Perjanjian Hudaibiyah, dan mereka masih berharap Rasulullah berubah pikiran atau turun wahyu kepada beliau. Melihat keadaan itu, Nabi pun masuk ke tenda menemui istrinya, Ummu Salamah. Beliau ceritakan keadaan para sahabatnya kepada istrinya. Ummu Salamah merespon curahan hati beliau dengan mengatakan,
ูุง ูุจู ุงููู ุฃุชุญุจُّ ุฐูู؟ ุงุฎุฑุฌ ุซู ูุง ุชِّููู ุฃุญุฏًุง ู ููู ููู ุฉ ุญุชู ุชูุญุฑ ุจُุฏَْูู ูุชุฏุนู ุญุงููู ููุญููู
“Wahai Nabi Allah kalau Anda mau, keluarlah tanpa berbicara dengan seorang pun dari mereka. Kemudian sembelihlah hewan Anda. Panggil tukang cukur Anda, dan cukurlah rambut Anda.”
Nabi pun keluar tanpa berbicara sepatah kata pun kepada mereka hingga beliau melakukan apa yang dianjurkan Ummu Salamah. Beliau semebelih hewannya. Memanggil tukang cukurnya dan mencukur rambutnya. Saat melihat beliau melakukan itu, para sahabat pun berdiri dan menyembelih hewan mereka. Sebagian mereka mencukur sebagian yang lain. Mereka sibuk melakukan yang demikian.
7. Ummu Salamah termasuk yang banyak meriwayatkan Hadits. Ummu Salamah meriwayatkan sejumlah 380 hadits.
Diantara hadits tentang ia mandi junub bersama nabi dari satu wadah air. Nabi pernah tidur bersamanya dalam satu selimut. Nabi mengunjunginya saat ia sedang haid. Nabi bertanya, “Apakah engkau mengalami nifas?” Ummu Salamah, “Benar.” Beliau bersabda, “Berdirilah, bersihkanlah dirimu. Kemudian kembalilah ke sini.” Aku mengganti bajuku dan kupakai pakaian haidku. Kemudian aku kembali bersamanya di dalam selimut.”
8. Ummu salamah bertanya dan menjadi sebab turun nya ayat al Qur'an
Di antara keutamaan Ummu Salamah radhiallahu ‘anha, beliau menjadi sebab langsung turunnya beberapa ayat Alquran. Dari Mujahid, Ummu Salamah berkata,
ูุง ุฑุณูู ุงููู، ุชุบุฒู ุงูุฑุฌุงู ููุง ูุบุฒู، ูุฅูู ุง ููุง ูุตู ุงูู ูุฑุงุซ. ููุฒูุช: {َููุงَ ุชَุชَู ََّْููุง ู َุง َูุถََّู ุงَُّููู ุจِِู ุจَุนْุถَُูู ْ ุนََูู ุจَุนْุถٍ ِููุฑِّุฌَุงِู َูุตِูุจٌ ู ِู َّุง ุงْูุชَุณَุจُูุง َِِّููููุณَุงุกِ َูุตِูุจٌ ู ِู َّุง ุงْูุชَุณَุจَْู} [ุงููุณุงุก: 32]، ููุฒูุช: {ุฅَِّู ุงْูู ُุณِْูู َِูู َูุงْูู ُุณِْูู َุงุชِ َูุงْูู ُุคْู َِِููู َูุงْูู ُุคْู َِูุงุชِ…} [ุงูุฃุญุฒุงุจ: 35].
“Wahai Rasulullah, laki-laki turut serta dalam perang (jihad) sementara kami tidak. Kami disifati sebagai warisan. Kemudian Allah menurunkan firman-Nya,
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan…” [Quran An-Nisa: 32].
Kemudian turun ayat, Ummu Salamah berkata, “Wahai Rasulullah, berkaitan dengan hijrah, kami belum mendengar Allah menyebutkan sedikit pun tentang perempuan. Kemudian Allah menurunkan firman-Nya:
َูุงุณْุชَุฌَุงุจَ َُููู ْ ุฑَุจُُّูู ْ ุฃَِّูู َูุง ุฃُุถِูุนُ ุนَู ََู ุนَุงู ٍِู ู ُِّููู ู ِّู ุฐََูุฑٍ ุฃَْู ุฃُูุซَٰู ۖ ุจَุนْุถُُูู ู ِّู ุจَุนْุถٍ ۖ َูุงَّูุฐَِูู َูุงุฌَุฑُูุง َูุฃُุฎْุฑِุฌُูุง ู ِู ุฏَِูุงุฑِِูู ْ َูุฃُูุฐُูุง ِูู ุณَุจِِููู ََููุงุชَُููุง َُููุชُِููุง َูุฃَُِّููุฑََّู ุนَُْููู ْ ุณَِّูุฆَุงุชِِูู ْ ََููุฃُุฏْุฎََُِّูููู ْ ุฌََّูุงุชٍ ุชَุฌْุฑِู ู ِู ุชَุญْุชَِูุง ุงْูุฃََْููุงุฑُ ุซََูุงุจًุง ู ِّْู ุนِูุฏِ ุงَِّููู ۗ َูุงَُّููู ุนِูุฏَُู ุญُุณُْู ุงูุซََّูุงุจِ
Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik”.
[QS. Ali Imran: 195].
Setelah nabi wafat, Ummu Salamah radhiallahu ‘anha banyak ambil peranan dalam peristiwa-peristiwa di masanya. Ia pernah menemui Amirul Mukminin Utsman bin Affan dan berkata padanya,
“ู ุง ูู ุฃุฑู ุฑุนَّูุชู ุนูู ูุงูุฑูู، ูู ู ุฌูุงุญู ูุงูุฑูู، ูุง ุชُุนَِّู ุทุฑًููุง ูุงู ุฑุณูู ุงููู َูุญَุจََูุง، ููุง ุชูุชุฏุญ ุจุฒูุฏ ูุงู ุฃูุจุงู، ูุชูุฎَّ ุญูุซ ุชูุฎَّู ุตุงุญุจุงู -ุฃุจู ุจูุฑ ูุนู ุฑ- ูุฅููู ุง ุซََูู َุง ุงูุฃู ุฑ ุซَْูู ًุง ููู ูุธูู َุง، ูุฐุง ุญُّู ุฃู ูู ุชู ุฃَْูุถِูู ุฅููู، ูุฅู ุนููู ุญَّู ุงูุทุงุนุฉ. ููุงู ุนุซู ุงู: ุฃู َّุง ุจุนุฏ، ููุฏ ููุชِ ููุนูุชُ، ูุฃูุตูุชِ ููุจูุชُ
“Menurutku rakyatmu tak akan lari. Orang-orang yang ada di sisimu akan tetap bersamamu. Jangan kau padamkan jalan yang telah diterangi Rasulullah. Jangan engkau memantik kekacauan. Jalinlah persaudaraan sebagaimana dua orang sahabatmu -Abu Bakar dan Umar-. Keduanya telah menjelaskan perkara dengan sejelas-jelasnya. Mereka berdua tidak menzalimi. Inilah kebenaran… Sesungguhnya engkau berhak ditaati.”
Utsman menjawab, “Sungguh engkau telah berkata dan aku memahaminya. Engkau telah menasihati dan aku menerimanya.”
Wafat nya ummu salamah, Ummul Mukminin Ummu Salamah radhiallahu ‘anha wafat pada tahun 61 H.
Semoga kita bisa meneladani sosok ummu salalmah.
ูุงููู ุฃุนูู ُ ุจุงููุตููุงุจ
Komentar
Posting Komentar