Menumbuhkan Rasa Islam


Para nabi dan Rasul sejak Dini menanamkan nilai agama kepada anak-anak beliau sejak Dini, seperti nabi Ibrahim disebutkan Quran Surat Al-Baqarah Ayat 132

 وَوَصَّىٰ بِهَآ إِبْرَٰهِۦمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَٰبَنِىَّ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصْطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".

Mengenai cara mendidik anak, Ibnu Qayyim memberikan nasihat bagi para orangtua:

“Mayoritas anak menjadi rusak dengan sebab yang bersumber dari orang tua, dan tidak adanya perhatian mereka terhadap si anak, tidak adanya pendidikan tentang berbagai kewajiban agama dan sunnah-sunnahnya. Orang tua telah menyia-nyiakan anak selagi mereka masih kecil, sehingga anak tidak bisa memberi manfaat untuk dirinya sendiri dan orang tuanya ketika sudah lanjut usia. Ketika sebagian orang tua mencela anak karena kedurhakaannya, si anak menjawab, ‘Wahai ayah, engkau dahulu telah durhaka kepadaku saat aku kecil, maka aku sekarang mendurhakaimu ketika engkau telah lanjut usia. Engkau dahulu telah menyia-nyiakanku sebagai anak, maka sekarang aku pun menyia-nyiakanmu ketika engkau telah berusia lanjut’.” (Tuhfatul Maudud hal. 337)

📝 Ketika kita lihat anak-anak berbakti kepada orang tua saat mereka sudah lanjut usia, ini adalah Buah dari orang tua yang berbuat baik kepada anaknya. Ingatlah 

Al jazaa min jinsil ‘amal 
(balasan sejenis dengan perbuatan)

Kita orang tua adalah guru yang paling terdekat bagi anak. Ksholihan orang tua anak menurun kepada anak. Anak-anak akan melihat bagaimana orang tua menyikapi setiap taqdir. Anak-anak mudah sekali meniru apa yang ia lihat, terlebih apa kebiasaan orangtua nya.

📝 Nasehat Ustadzah Azizah حفظهاالله
Berikanlah anak-anak tausyiah, nasehat-nasehat untuk mereka. Ajarkan apa yang Allah perintahkan kepada kita, apa saja yang Allah larang. 

Lihat bagaimana Luqman menasehatkan kepada anaknya, disebutkan didalam Al Qur'an Allah Ta’ala berfirman,

وَلَقَدْ آَتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. (QS. Lukman: 12)

Di antara yang dinasehatkan Lukman Al Hakim adalah mengenai adab berbicara, yaitu janganlah berbicara keras seperti keledai. Allah Ta’ala berfirman,

وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ

“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (QS. Lukman: 19).

📚 MENUMBUHKAN CINTA ISLAM PADA ANAK 

1. Menanamkan Aqeedah kepada anak.
Ini adalah pondasi dasar dalam menumbuhkan keimanan.
(disebutkan pada point diatas)

2. Hubungan masyarakat, Pengaruh lingkungan sekitar. Kelak anak-anak akan berinteraksi dengan dunia luar. Ketika kita memilih tepat tinggal, jangan hanya liat mewahnya tempat tinggal, namun perhatikan Bagaimana lingkungan sekitar, tetangga dll. Karena pengaruh lingkungan akan menumbuhkan kecintaan islam pada diri anak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

*🖊️10 Sebutan atau Laqab Huruf Hijaiyah dan Sebabnya*🖊️

Desain Preparasi Pasak

Perjalanan ke Rumah Ukhti Rinda^^