Allaah Maha Melihat atas Segala yang Engkau Kerjakan



🟤 BRISBANE MENGAJI & KAJIAN KHASANAH
Kajian Kitab hari Jumat
Pertemuan ke-3
٥٠ -  قاعدة قرآنية في النفس والحياة - 
50 Kaidah Al Qur'an untuk Jiwa dan Kehidupan, karya Dr. Umar bin Abdullah Al-Muqbil حفظه الله 
Bab "Allaah Maha Melihat atas Segala yang Engkau Kerjakan" 
 Ustadz Rosyid Abu Rosyidah حفظه الله  
Hari/Tanggal: Jumat, 22 Oktober 2021 - 
15 Rabiul Awwal 1443H
🇦🇺 10.10 AEST - selesai 
🇮🇩 07.10 WIB -  selesai

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم  

Ustadz membuka majelis dengan pujian kepada Allah, shalawat kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, muqodimah dan do'a.

Alhamdulillaahil-ladzii bini'matihi tatimmush-shoolihaat, bersyukur kita kepada Allah, Allah berikan kita limpahan nikmat. Allah kumpulkan kita dalam keimanan, Allah berikan kita nikmat untuk bermajelis ilmu. Semoga kita terus mensyukuri nikmat yang Allah berikan. Nikmat ketundukan hati untuk duduk dalam majelis ilmu, semoga duduk nya kita dalam majelis ilmu tercatat dalam bentuk ketaatan dan syukur kita kepada Allah dan memperberat amal timbangan kita dihari kiamat kelak.

📚 Bab "Allaah Maha Melihat atas Segala yang Engkau Kerjakan"

Firman Allah Ta’ala surah Al baqarah : 237

وَلَا تَنسَوُا۟ ٱلْفَضْلَ بَيْنَكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

".. Dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Melihat segala apa yang kamu kerjakan".

Dr. Umar bin Abdullah Al-Muqbil حفظه الله Membuka bahasan, Ayat yang ini adalah ayat yang termasuk dalam adab dan akhlak yang menunjukkan kesempurnaan agama islam, kokoh nya dasar islam dalam pijakan kehidupan.

Ayat mulia ini berbicara tentang talaq. Allah mengatakan pada ayat tersebut :

وَإِن طَلَّقْتُمُوهُنَّ مِن قَبْلِ أَن تَمَسُّوهُنَّ وَقَدْ فَرَضْتُمْ لَهُنَّ فَرِيضَةً فَنِصْفُ مَا فَرَضْتُمْ إِلَّآ أَن يَعْفُونَ أَوْ يَعْفُوَا۟ ٱلَّذِى بِيَدِهِۦ عُقْدَةُ ٱلنِّكَاحِ ۚ وَأَن تَعْفُوٓا۟ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۚ وَلَا تَنسَوُا۟ ٱلْفَضْلَ بَيْنَكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

"Jika kamu menceraikan isteri-isterimu sebelum kamu bercampur dengan mereka, padahal sesungguhnya kamu sudah menentukan maharnya, maka bayarlah seperdua dari mahar yang telah kamu tentukan itu, kecuali jika isteri-isterimu itu memaafkan atau dimaafkan oleh orang yang memegang ikatan nikah, dan pemaafan kamu itu lebih dekat kepada takwa. Dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Melihat segala apa yang kamu kerjakan".

Didalam surah al maidah, disebutkan Surat Al-Ma’idah Ayat 6

 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغْسِلُوا۟ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى ٱلْمَرَافِقِ وَٱمْسَحُوا۟ بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى ٱلْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَٱطَّهَّرُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لَٰمَسْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًا طَيِّبًا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.

Pada lafadz "menyentuh perempuan" Makna bukan sekedar menyentuh wanita namun makna nya berjima.

Begitupula pada lafadz pada ayat surah al baqarah 237. Makna menyentuh Wanita yaitu berjima. Ketika terjadi akad nikah pasti ada kebaikan dari pasangan kita.

📝 Makna kaedah secara ringkas yaitu 

▪️Allah memerintahkan semua orang yang terikat dengan hubungan yang sakral,
ketika terjadi perceraian, maka kedua belah pihak hendaknya tidak saling melupakan kebaikan masing-masing saat mereka masih terikat dalam pernikahan. Jangan perpisahan yang melahirkan kesedihan lalu menutup mata dari kebaikan yang pernah dilakukan atau kenangan indah dari apa yang dilakukan pasangan.

Ketika terjadi pertengkaran lalu dengan mudah mengeluarkan kalimat talaq bagi suami atau istri meminta khuluq lalu di iyakan oleh suami atau suami menjatuhkan talaq, kemudian suami menyuruh istri nya pulan ke rumah orang tuanya padahal ia harus melalui masa iddah, kebanyakan wanita ketika sudah keluar dari rumah ia tidak kembali lagi ke rumah nya, lalu berujung saling menyalahkan. 

Syariat mengatur hal ini, ketika suami menjatuhkan talaq, syariat mengajarkan agar istri tidak langsung keluar dari rumah karena ada masa iddah, dan dalam masa tersebut istri masih hak suami.

Inilah moment seorang istri yang ketika ia salah untuk memperbaiki dirinya, jika suami kehilangan rasa cinta terhadap dirinya maka ini moments untuk menumbuhkan cinta dan memperbaiki dari segi pelayanan, sehingga suami melihat kebaikan dari istrinya, sehingga suami mengatakan istri ku ternyata memiliki kelebihan walaupun istri memiliki kekurangan, suami merasa butuh dengan istrinya. Karena didalam masa iddah, inilah moments untuk suami istri rujuk.

Namun kebanyakan pasangan Ketika sudah jatuh talaq pertama istri disuruh keluar atau istri yang keluar dari rumah, lalu terjadi perpisahan sehingga habis masa iddah dan tidak bisa rujuk, karena terjadi permusuhan. 
Ini terjadi karena tidak menjalankan syariat, bahwa ada kebaikan dari pasangan. Padahal Allah telah mengingatkan dalam Firman Allah Ta’ala surah Al baqarah : 237

وَلَا تَنسَوُا۟ ٱلْفَضْلَ بَيْنَكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

".. Dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Melihat segala apa yang kamu kerjakan".

Jangan lupakan kebaikan diantara pasangan, sungguh kaedah ini luar biasa sehingga menjadikan kita menyadari kemanusiaan kita terhadap pasangan kita. Betapapun kita benci, misal mantan suami atau mantan istri, betapa pun ia menganggap kelemahan istri, ingatlah Bahwa dirinya pun punya kelemahan. Maka jangan bermudah-mudah melupakan kebaikan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengatakan ketika haji wada, Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyebutkan bahwa kaum wanita paling banyak menjadi penghuni neraka, beliau shallallahu alaihi wa sallam memerintah mereka untuk banyak bersedekah. Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu anhu menuturkan,

“Dalam satu hari raya, Idul Adha atau Idul Fitri, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam keluar menuju tanah lapang. Beliau melewati para wanita dan bersabda,

يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ، فَإِنِّي أُرِيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ

“Wahai sekalian kaum wanita, bersedekahlah. Sebab, diperlihatkan kepadaku mayoritas penduduk neraka adalah kalian.” (HR. al-Bukhari no. 304)

Nabi sallallahu’alaihi wa sallam ditanya tentang hal itu, lalu beliau menjelaskan dalam riwayat Abdullah bin Abbas radhiallahu’anhuma, dia berkata, Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

  َأُرِيتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ مَنْظَرًا كَالْيَوْمِ قَطُّ أَفْظَعَ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ ،  قَالُوا :  بِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ :  بِكُفْرِهِنَّ ،  قِيلَ : يَكْفُرْنَ بِاللَّهِ ، قَالَ :  يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ وَيَكْفُرْنَ الإِحْسَانَ لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ كُلَّهُ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ  (رواه البخاري، رقم 1052) .

“Saya diperlihatkan neraka. Saya tidak pernah melihat pemandangan seperti hari ini yang sangat mengerikan. Dan saya melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita. Mereka bertanya, ‘Kenapa wahai Rasulallah? Beliau bersabda, ‘Dikarenakan kekufurannya.' Lalu ada yang berkatak, 'Apakah kufur kepada Allah?' Beliau menjawab, ‘Kufur terhadap pasangannya, maksudnya adalah mengingkari kebaikannya. Jika anda berbuat baik kepada salah seorang wanita sepanjang tahun, kemudian dia melihat anda (sedikit ) kejelekan. Maka dia akan mengatakan, ‘Saya tidak melihat kebaikan sedikitpun dari anda.” (HR. Bukhari, no. 1052)

📝 Ingatlah Ummahat, kebanyakan wanita adalah penghuni neraka diantara sebab  melupakan kebaikan suami nya. Melupakan pemberian suami kepada dirinya. Ingatlah suami pernah berbuat baik, suami pernah mengajarkan dirinya sesuatu hal yang baik, ingatlah kebaikan suami yang memberi nasehat kebaikan.

Kebanyakan wanita, ketika terjadi pertengkaran maka mudah sekali ia melupakan kebaikan suami, seakan-akan tidak ada kebaikan sedikitpun dari diri suami. Dan inilah yang menjadi penyebab penghuni neraka mayoritas adalah para wanita. Dan surah al baqarah pada ayat 237 mengajarkan kepada kita agar jangan melupakan kebaikan pasangan.

Dan ini akan menimbulkan efek yang berkepanjangan, melupakan kebaikan suami, maka ini akan menimbulkan bahkan mengajak anak-anak untuk membenci pasangan. Kekeliruan yang terjadi begitu banyak, menyelisihi firman Allah Ta’ala ayat 237 dan membuka peluang anak-anak membenci ayah/ibu nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

*🖊️10 Sebutan atau Laqab Huruf Hijaiyah dan Sebabnya*🖊️

Desain Preparasi Pasak

Perjalanan ke Rumah Ukhti Rinda^^