Mengajarkan Anak Etika Mengucapkan Salam & Meminta Izin
๐ Notulensi Silsilah Parenting Islami
☀️ Membiasakan Salam & Meminta Izin Kepada Anak
๐ Ustadzah Imroatul Azizah ุญูุธูุงุงููู
ุจِุณْู ِ ุงَِّููู ุงูุฑَّุญْู َِู ุงูุฑَّุญِูู
Ustadzah membuka majelis dengan pujian kepada Allah, shalawat kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, muqodimah dan do'a-do'a.
๐ Doa bersyukur telah diberi petunjuk
ูฑْูุญَู ْุฏُ َِِّููู ูฑَّูุฐِู َูุฏََٰููุง َِٰููุฐَุง َูู َุง َُّููุง َِْูููุชَุฏَِู ََْูููุงٓ ุฃَْู َูุฏََٰููุง ูฑَُّููู
“Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (kebaikan) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk.”
๐ Doa memohon ilmu yg bermanfaat
ุงََُّูููู َّ ุฅِِّْูู ุฃَุณْุฃََُูู ุนِْูู ًุง َูุงِูุนًุง، َูุฑِุฒًْูุง ุทَِّูุจًุง، َูุนَู َูุงً ู ُุชََูุจَّูุงً
Allaahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’an, wa rizqon thoyyiban, wa ‘amalan mutaqobbalan.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal dan amal yang diterima.
๐ Do’a dimudahkan segala urusan
ุฑَุจِّ ุงุดْุฑَุญْ ِูู ุตَุฏْุฑِู ََููุณِّุฑْ ِูู ุฃَู ْุฑِู َูุงุญُْْูู ุนُْูุฏَุฉً ู ِْู ِูุณَุงِูู ََُْูููููุง َِْูููู
‘Robbis rohlii rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii’
[Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku” (QS. Thoha: 25-28)
Alhamdulillaahil-ladzii bini'matihi tatimmush-shoolihaat, pada kesempatan pagi ini kita diberikan Allah nikmat sehat, nikmat iman, nikmat Islam, dimudahkan segala urusan kita, hidayah yang Allah berikan, semoga kita termasuk hamba yang pandai bersyukur dan kelak Allah kumpulkan di syurga Allah. Aamiin Allahumma aamiin
๐ Membiasakan Salam & Meminta Izin Kepada Anak
Sesungguhnya kita adalah yang bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak kita. Jika pohon sudah besar maka akan sulit mengarahkan nya. Namun pohon yang masih kecil lebih mudah kita luruskan. Begitupun dengan mendidik anak-anak dimasa kecil anak-anak akan lebih mudah kita didik dan kita arahkan dan menanamkan adab, kebaikan dalam diri nya.
๐ "Membiasakan anak untuk meminta izin"
Semua kemaslahatan sudah di ajarkan oleh islam, termasuk perkara meminta izin. kenapa penting ini diajarkan kepada anak-anak untuk meminta izin, karena ini adalah adab agar ia tidak masuk kedalam rumah sebelum meminta izin, dan tidak masuk ketika berkunjung kerumah orang lain sebelum izin terlebih dahulu. Dalam Meminta izin telah Allah sebutkan didalam Al Quran Surat An-Nur Ayat 58
َٰูุٓฃََُّููุง ูฑَّูุฐَِูู ุกَุงู َُููุง۟ َِููุณْุชَْูุٔฐُِููู ُ ูฑَّูุฐَِูู ู َََููุชْ ุฃَْูู َُُٰููู ْ َููฑَّูุฐَِูู َูู ْ َูุจُْูุบُูุง۟ ูฑْูุญُُูู َ ู ُِููู ْ ุซََٰูุซَ ู َุฑَّٰุชٍ ۚ ู ِّู َูุจِْู ุตََٰููุฉِ ูฑَْููุฌْุฑِ َูุญَِูู ุชَุถَุนَُูู ุซَِูุงุจَُูู ู َِّู ูฑูุธَِّููุฑَุฉِ َูู ِูۢ ุจَุนْุฏِ ุตََٰููุฉِ ูฑْูุนِุดَุงุٓกِ ۚ ุซََٰูุซُ ุนَْูุฑَٰุชٍ َُّููู ْ ۚ َْููุณَ ุนََُْูููู ْ ََููุง ุนََِْูููู ْ ุฌَُูุงุญٌۢ ุจَุนْุฏََُّูู ۚ ุทَََُّٰูููู ุนََُْูููู ุจَุนْุถُُูู ْ ุนََٰูู ุจَุนْุถٍ ۚ َูุฐََِٰูู ُูุจَُِّูู ูฑَُّููู َُููู ُ ูฑْูุกَุงَٰูุชِ ۗ َููฑَُّููู ุนَِููู ٌ ุญَِููู ٌ
Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sholat subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sholat Isya'. (Itulah) tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Penting untuk Mengajarkan kepada anak-anak untuk meminta izin, pada waktu yang disebutkan didalam ayat diatas
-sebelum sholat subuh,
-ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan
-sesudah sholat Isya'. Karena tiga waktu (Itulah) tiga aurat bagi kamu.
Jika tidak kita tanamkan, maka anak akan terbiasa dan jauh dari adab. Penting juga menanamkan kepada anak ketika mengunjungi rumah tetangga ingatkan ia adab dalam bertamu ke rumah orang lain yaitu
1️⃣. Meminta izin dan mengucapkan salam terlebih dahulu. Setelah mengucapkan salam tunggu sampai dibolehkan masuk.
Allah Ta’ala sebutkan didalam Surah An-Nuur Ayat 27-29
َูุง ุฃََُّููุง ุงَّูุฐَِูู ุขَู َُููุง َูุง ุชَุฏْุฎُُููุง ุจُُููุชًุง ุบَْูุฑَ ุจُُููุชُِูู ْ ุญَุชَّู ุชَุณْุชَุฃِْูุณُูุง َูุชُุณَِّูู ُูุง ุนََูู ุฃََِْูููุง ุฐَُِููู ْ ุฎَْูุฑٌ َُููู ْ َูุนََُّููู ْ ุชَุฐََّูุฑَُูู (27) َูุฅِْู َูู ْ ุชَุฌِุฏُูุง َِูููุง ุฃَุญَุฏًุง ََููุง ุชَุฏْุฎَُُูููุง ุญَุชَّู ُูุคْุฐََู َُููู ْ َูุฅِْู َِููู َُููู ُ ุงุฑْุฌِุนُูุง َูุงุฑْุฌِุนُูุง َُูู ุฃَุฒَْูู َُููู ْ َูุงَُّููู ุจِู َุง ุชَุนْู ََُููู ุนَِููู ٌ (28) َْููุณَ ุนََُْูููู ْ ุฌَُูุงุญٌ ุฃَْู ุชَุฏْุฎُُููุง ุจُُููุชًุง ุบَْูุฑَ ู َุณَُْูููุฉٍ َِูููุง ู َุชَุงุนٌ َُููู ْ َูุงَُّููู َูุนَْูู ُ ู َุง ุชُุจْุฏَُูู َูู َุง ุชَْูุชُู َُูู (29)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. Jika kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu: “Kembali (saja)lah, maka hendaklah kamu kembali. Itu bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak disediakan untuk didiami, yang di dalamnya ada keperluanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.” (QS. An-Nuur: 27-29)
๐ Ajak anak-anak untuk mentaddaburi surah an nur karena didalam surah tersebut banyak faedah ilmu, dalam mendidik anak. Ajarkan anak-anak adab ketika bertamu, dengan meminta izin, mengucapkan salam, dan jangan masuk jika belum di berikan izin. Jika tidak kita ajarkan, maka anak-anak tidak mendahulukan adab ketika bertamu.
2️⃣. Jangan berdiri di depan pintu.
Posisi Berdiri Tidak Menghadap Pintu Masuk Hendaknya posisi berdiri tamu tidak di depan pintu dan menghadap ke dalam ruangan. Poin ini juga berkaitan hak sang pemilik rumah untuk mempersiapkan dirinya dan rumahnya dalam menerima tamu. Sehingga dalam posisi demikian, apa yang ada di dalam rumah tidak langsung terlihat oleh tamu sebelum diizinkan oleh pemilik rumah. Sebagaimana amalan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Abdullah bin Bisyr ia berkata,
ูุงู ุฑุณูู ุงููู ุฅุฐุง ุฃุชู ุจุงุจ ููู ูู ูุณุชูุจู ุงูุจุงุจ ู ู ุชููุงุก ู ุฌูู ู ููู ุฑูููุง ุงูุฃูู ู ุฃู ุงูุฃูุณุฑ ู ูููู ุงูุณูุงู ุนูููู ุงูุณูุงู ุนูููู
“Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila mendatangi pintu suatu kaum, beliau tidak menghadapkan wajahnya di depan pintu, tetapi berada di sebelah kanan atau kirinya dan mengucapkan assalamu’alaikum… assalamu’alaikum…” (HR. Abu Dawud, shohih – lihat majalah Al-Furqon)
3️⃣. Ketukan Yang Tidak Mengganggu
Sering kali ketukan yang diberikan seorang tamu berlebihan sehingga mengganggu pemilik rumah. Baik karena kerasnya atau cara mengetuknya. Maka, hendaknya ketukan itu adalah ketukan yang sekedarnya dan bukan ketukan yang mengganggu seperti ketukan keras yang mungkin mengagetkan atau sengaja ditujukan untuk membangunkan pemilik rumah. Sebagaimana diceritakan oleh Anas bin Malik radhiallahu’anhu,
ุฅู ุฃุจูุงุจ ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ูุงูุช ุชูุฑุน ุจุงูุฃุธุงููุฑ
“Kami di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengetuk pintu dengan kuku-kuku.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod bab Mengetuk Pintu)
4️⃣. Jika sudah mengetuk pintu namun yang di kunjungi tidak ada maka pulang lah. Atau tamu tidak mengizinkan maka pulang lah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
َูุฅِْู َูู ْ ุชَุฌِุฏُูุง َِูููุง ุฃَุญَุฏًุง ََููุง ุชَุฏْุฎَُُูููุง ุญَุชَّู ُูุคْุฐََู َُููู ْ َูุฅِْู َِููู َُููู ُ ุงุฑْุฌِุนُูุง َูุงุฑْุฌِุนُูุง َُูู ุฃَุฒَْูู َُููู ْ َูุงَُّููู ุจِู َุง ุชَุนْู ََُููู ุนَِููู ٌ
“Jika kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu: Kembali (saja)lah, maka hendaklah kamu kembali. Itu bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nuur [24]: 28)
๐ "Mengajarkan anak mengucapkan salam"
Jadilah suri Teladan bagi anak, anak-anak akan mudah meniru akhlaq kita dibandingkan apa yang kita ucapkan. Anak-anak akan meniru bagaimana adab orang tua nya. Diantara adab yang perlu kita tanamkan kepada anak-anak dalam mengucapkan salam yaitu :
1️⃣. Mengucapkan salam dan dianjurkan untuk mengucapkan salam secara sempurna, yaitu dengan mengucapkan, “Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wa barakaatuhu.” Hal ini berdasarkan hadits ‘Imran bin Hushain Radhiyallahu anhu, ia berkata:
ุฌَุงุกَ ุฑَุฌٌُู ุฅَِูู ุงَّููุจِِّู ุตََّูู ุงُููู ุนََِْููู َูุณََّูู َ ََููุงَู: ุงَูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ، َูุฑَุฏَّ ุนََِْููู ุซُู َّ ุฌََูุณَ ََููุงَู ุงَّููุจُِّู ุตََّูู ุงُููู ุนََِْููู َูุณََّูู َ : ุนَุดْุฑٌ، ุซُู َّ ุฌَุงุกَ ุขุฎَุฑُ ََููุงَู: ุงَูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ َูุฑَุญْู َุฉُ ุงِููู، َูุฑَุฏَّ ุนََِْููู َูุฌََูุณَ ََููุงَู: ุนِุดْุฑَُْูู، ุซُู َّ ุฌَุงุกَ ุขุฎَุฑُ ََููุงَู: ุงَูุณَّูุงَู ُ ุนََُْูููู ْ َูุฑَุญْู َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُُู، َูุฑَุฏَّ ุนََِْููู َูุฌََูุณَ ََููุงَู ุซَูุงَุซَُْูู .
“Seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengucapkan, ‘Assalaamu‘alaikum.’ Maka dijawab oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian ia duduk, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sepuluh.’ Kemudian datang pula orang lain (yang kedua) memberi salam, ‘Assalaamu ‘alaikum warahmatullaah.’ Setelah dijawab oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ia pun duduk, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Dua puluh.’ Kemudian datang orang yang lain lagi (ketiga) dan mengucapkan salam: ‘Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh.’ Maka, dijawab oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian ia pun duduk dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Tiga puluh.’” [HR. Al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 986, Abu Dawud no. 5195 dan at-Tirmidzi no. 2689 dan beliau menghasankannya]
2️⃣. Jangan ikuti kebiasaan orang yahudi, yang ketika bertemu ia hanya melambaikan tangan. Tidak dibenarkan mencukupkan salam hanya dengan isyarat (lambaian tangan) semata tanpa menyertainya dengan lafazh as-salaamu ‘alaikum, hal ini berdasarkan hadits dari Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ูุงَ ุชُุณَِّูู ُْูุง ุชَุณِْْููู َ ุงَُْْููููุฏِ، َูุฅَِّู ุชَุณِْْููู َُูู ْ ุจِุงูุฑُّุคُْูุณِ َูุงْูุฃَِْูู َูุงْูุฅِุดَุงุฑَุฉِ.
“Janganlah kalian memberikan salam sebagaimana salamnya orang-orang Yahudi, karena sesungguhnya cara Yahudi memberi salam adalah dengan (anggukan) kepala dan lambaian tangan atau dengan isyarat (tertentu).”[HR. At-Tirmidzi no. 2695, dengan sanad hasan. Lihat Silsilah al-Ahaadits ash-Shahiihah no. 2194]
3️⃣. Ketika bertemu ajarkan ia mengucapkan salam, kebiasaan ini sebagaimana yang diajarkan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam ketika bertemu anak-anak kecil Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengucapkan salam. Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,
ุฃََُّูู ู َุฑَّ ุนََูู ุตِุจَْูุงٍู َูุณََّูู َ ุนََِْูููู ْ ََููุงَู: َูุงَู ุงَّููุจُِّู ุตََّูู ุงُููู ุนََِْููู َูุณََّูู َ َْููุนَُُูู
“Sesungguhnya Anas bin Malik berjalan melewati anak kecil, kemudian beliau mengucapkan salam kepada mereka.” Anas berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dulu biasa melakukannya.” (HR. Bukhari no. 6247 dan Muslim no. 2168)
4️⃣. Ketika bertemu suatu kelompok maka ucapkanlah salam. Disebutkan didalam Hadits
َูุนَْู ุนٍَِّูู – ุฑุถู ุงููู ุนูู – َูุงَู: َูุงَู ุฑَุณُُูู ุงََِّููู – ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู – – ُูุฌْุฒِุฆُ ุนَْู ุงَْูุฌَู َุงุนَุฉِ ุฅِุฐَุง ู َุฑُّูุง ุฃَْู ُูุณَِّูู َ ุฃَุญَุฏُُูู ْ, َُููุฌْุฒِุฆُ ุนَْู ุงَْูุฌَู َุงุนَุฉِ ุฃَْู َูุฑُุฏَّ ุฃَุญَุฏُُูู ْ – ุฑََูุงُู ุฃَุญْู َุฏُ, َูุงْูุจََُِّْูููู
Dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Cukup jika berjamaah (berada dalam kelompok) jika lewat, maka salah seorang dari mereka mengucapkan salam. Cukup jika berjamaah (berada dalam kelompok) jika ada yang mengucapkan salam, maka salah seorang dari jamaah tersebut yang membalas salamnya.” (HR. Ahmad dan Al-Baihaqi) [HR. Abu Daud, no. 5210 dan Al-Baihaqi, 9:49]
5️⃣. Ajarkan anak-anak menyebarkan salam menyebarkan salam bisa memasukkan kedalam syurga. Menyebarkan salam itu akan menumbuhkan rasa cinta diantara manusia. Rasรปlullรขh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
َูุง ุชَุฏْุฎَُُْููู ุงْูุฌََّูุฉَ ุญَุชَّู ุชُุคْู ُِْููุง ، ََููุง ุชُุคْู ُِْููุง ุญَุชَّู ุชَุญَุงุจُّْูุง ، ุฃَََููุง ุฃَุฏُُُّููู ْ ุนََูู ุดَْูุกٍ ุฅِุฐَุง َูุนَْูุชُู ُُْูู ุชَุญَุงุจَุจْุชُู ْ ؟ ุฃَْูุดُْูุง ุงูุณََّูุงู َ ุจََُْูููู ْ
"Tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian kerjakan maka kalian akan saling mencintai ? Sebarkanlah salam di antara kalian."
6️⃣. Ketika masuk rumah maka ajarkan anak-anak adab untuk mengucapkan salam.
firman Allah Ta’ala,
َูุฅِุฐَุง ุฏَุฎَْูุชُู ْ ุจُُููุชًุง َูุณَِّูู ُูุง ุนََูู ุฃَُْููุณُِูู ْ ุชَุญَِّูุฉً ู ِْู ุนِْูุฏِ ุงَِّููู ู ُุจَุงุฑََูุฉً ุทَِّูุจَุฉً َูุฐََِูู ُูุจَُِّูู ุงَُّููู َُููู ُ ุงْูุขَูุงุชِ َูุนََُّููู ْ ุชَุนَُِْูููู
“Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat (Nya) bagimu, agar kamu memahaminya.” (QS. An-Nur [24] : 61)
7️⃣. Ketika naik kendaraan maka ucapkan salam. Disebutkan didalam Hadits Dalam riwayat Muslim disebutkan, “Dan orang yang berkendaraan memberi salam kepada yang berjalan.”
َูุนَْู ุฃَุจِู ُูุฑَْูุฑَุฉَ ุฑุถู ุงููู ุนูู َูุงَู: [َูุงَู] ุฑَุณُُูู ุงََِّููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ُِููุณَِّูู ْ ุงَูุตَّุบِูุฑُ ุนََูู ุงََْููุจِูุฑِ, َูุงْูู َุงุฑُّ ุนََูู ุงََْููุงุนِุฏِ, َูุงَُِْููููู ุนََูู ุงََْููุซِูุฑِ ู ُุชٌََّูู ุนََِْููู. َِููู ุฑَِูุงَูุฉٍ ِูู ُุณِْูู ٍ: – َูุงูุฑَّุงِูุจُ ุนََูู ุงَْูู َุงุดِู
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hendaklah yang kecil memberi salam pada yang lebih tua, hendaklah yang berjalan memberi salam pada yang sedang duduk, hendaklah yang sedikit memberi salam pada yang banyak.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 3231, 3234, dari jalur ‘Atha’ bin Yasar; no. 6232; Muslim, no. 2160 dari jalur Tsabit bin Al-Ahnaf, bekas bukda ‘Abdurrahman bin Zaid, ketiga jalur ini dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam]
8️⃣. Mengucapkan salam dalam suatu majelis dan ucapkan salam sebelum meninggalkan majelis. Tidak selayaknya meninggalkan ucapan salam ketika selesai dari suatu majelis. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
ุฅِุฐَุง ุงْูุชََูู ุฃَุญَุฏُُูู ْ ุฅَِูู ุงْูู َุฌِْูุณِ َُْูููุณَِّูู ْ، َูุฅِْู ุจَุฏَุง َُูู ุฃَْู َูุฌِْูุณَ ََْูููุฌِْูุณْ، ุซُู َّ ุฅِุฐَุง َูุงู َ َูุงَْْูููู ُ ุฌُُْููุณٌ َُْูููุณَِّูู ْ، ََْูููุณَุชِ ุงْูุฃَُْููู ุจِุฃَุญََّู ู َِู ุงْูุขุฎِุฑَุฉِ.
“Apabila salah seorang di antara kalian sampai pada suatu majelis maka hendaklah ia mengucapkan salam, jika setelah itu hendak duduk maka silakan duduk, lalu apabila ia hendak berdiri meninggalkan majelis sedangkan orang lain masih duduk hendaklah mengucapkan salam, karena saat kedatangan tidak lebih berhak untuk diucapkan salam di dalamnya dari saat kepergian.” [HR. Ahmad dan lainnya, shahih]
9️⃣. Anak-anak diajarkan ketika ia hendak keluar rumah biasakan mereka untuk meminta izin. Ajarkan anak-anak tidak lupa meminta izin kepada orang tua, dan memberitahukan tujuan dan hendak kemana ia pergi.
๐ Jika anak-anak kita belum sholih maka perbanyaklah doa kepada Allah, ketuklah pintu langit Allah, mintalah kepada Allah agar hati-hati anak-anak kita di lembutkan oleh Allah, karena sesungguhnya yang memegang hati anak-anak kita adalah Allah. Maka perbanyaklah doa meminta kepada Allah.
ูุงููู ุฃุนูู ُ ๏บ๏บ ๏ป๏บผ๏ปฎ๏บ๏บ
๐ Wellin Zarlin
Komentar
Posting Komentar