Biologi Oral
Berdasarkan Schroeder
1. Acellular afibrilar: ada di bagian korona
2. Acellular extrinsic: 1/3 servikal akar
3. Cellular mixed stratified: 1/3 apikal dan furkasi
Periodic Acid-Schiff: deteksi polisakarida dan mucosubstance; Verhoeff-Van Gieson: identifikasi serabut elastin; Mallory-Azan: deteksi serabut otot, serabut glia, kolagen, stroma glomerulus, dan eritrosit; H&E: deteksi asam nukleat di nukleus; Impregnasi Ag: deteksi Leptospira; mucicarmine/KOH: pewarnaan jamur
nyeri alih: nyeri menyebar dari sumber nyeri ke tempat yg agak jauh
nyeri nosiseptif: nyeri akibat kerusakan jaringan dan proses inflamasi
nyeri neurogenik: nyeri akibat kerusakan struktur saraf
nyeri neuropatik: nyeri akibat gangguan pengantaran impuls
nyeri somatik: nyeri dapat dilokalisasi, ada kerusakan organ
nyeri visceral: nyeri tidak dapat dilokalisasi, ada kerusakan organ
jadi warna yg dimaksud Socransky itu bukan warna bakterinya ya. itu cuma kode aja biar tau mana bakteri baik mana bakteri nggak baik. kalo dari bakteri secara general sendiri dikelompokkannya ada yg berdasarkan bentuk, kebutuhan akan oksigen, atau struktur yang ada di bakteri. kalo Socransky mengkategorikan ini berdasarkan beberapa kriteria. 1. kaitan terhadap penyakit
2. jumlah bakteri dalam merespon perawatan
3. patogenisitas di hewan model
4. kemampuan menginduksi respon host
5. faktor virulensi yang dimiliki bakteri tersebut
nah dari semua bakteri yg ditemukan dikelompokin berdasarkan 5 point utama itu dan dikodekan berdasarkan warna. ungu, kuning, hijau itu dianggap baik untuk perio. kalo yg orange sama merah ditenggarai sebagai patogen periodontal
yg paling pertama itu early colonizer. yg termasuk kelompok ini ada:
purple complex: Actinomyces
green complex: E. corrodens, C. gingivalis, sama C. sputigena
yellow complex: S. gordonii, S. intermedius, S.mitis, S. oralis, sama S. sanguinis
mereka berkolonisasi saat terbentuk pelikel, masing-masing dari bakteri tersebut akan berinteraksi (ini interaksinya banyak banget tergantung dari bakterinya dan sitokin yang terlibat) sehingga terbentuk middle colonizer, yang termasuk middle colonizer itu orange complex: C.grasilis, C.rectus, C.showae, E.nodatum, F.nucleatum, F.vincentii, P.intermedia, P.micros, P.nighticens, sama S.constellatus
mereka bakal bikin biofilm bareng bareng dan membentuk plak. plaknya lama kelamaan yang tadinya cuma ada di supragingiva terbentuk sampai subgingiva dan terjadi kolonisasi lanjutan oleh red complex: P.gingivalis, T.forsythia, dan T. denticola. bakteri-bakteri pada middle dan late colonizer inilah yang dominan pada patogenesis penyakit periodontal
jadi sebagai contoh interaksi antar bakterinya Actinomyces dateng berkolonisasi di pelikel. terus dia menghasilkan laktat. laktat ini memicu kolonisasi Veillonella. selain laktat, Actinomyces juga menghasilkan Menadione dan H2 yang „mengundang“ Campylobacter, P. gingivalis, dan P. intermedia buat dateng berkolonisasi.
Campylobacter menghasilkan Protheme yang juga „mengundang“ P.gingivalis dan P.intermedia untuk berkolonisasi sampai akhirnya plak jadi matur
itu contoh salah satu interaksi metabolik antara bakteri-bakteri plak. mereka bermetabolisme dan menghasilkan asam (buat yang sifatnya anaerobic) yang akan berdampak pada demineralisasi gigi. sedangkan beberapa bakteri patogen lain punya faktor-faktor virulensi lain yang bisa merusak integritas jaringan periodontal sehingga terbentuklah reaksi imun baik non spesifik maupun spesifik.
gitu kira-kira penjelasan singkatnya
_____
nekrosis gangrenosa: kalo kata Robbins jenis nekrosis ini nggak kayak nekrosis yg lain punya ciri khas sendiri tapi masi dipake pada kenyataannya, Robbins bilang semacam superimposisi nekrosis koagulasi yang dimodifikasi oleh proses likuefaksi contohnya kayak di diabetic foot
____
nekrosis likuefaksi: biasanya di nekrosis jenis ini ada keterlibatan mikroorganisme. si mikroorganisme ini menstimulasi akumulasi sel-sel inflamasi dan enzim yang dikeluarkan leukosit akan mencerna sel-sel tersebut jadi karena dicerna terjadi proses likuefaksi (jadi encer jaringannya) beda ya sama si koagulasi tadi nggak terjadi proses likuefaksi karena enzimnya terdenaturasi kalo di koagulasi
—-
nekrosis lemak ini namanya aja lemak berarti yang mengalami nekrosis itu lemaknya karena pelepasan lipase yang teraktivasi dari pankreas ke rongga peritoneal biasanya terjadi di pankreatitis akut
____
nekrosis kaseosa anak fk biasanya nyebut ini nekrosis perkijuan (kayak keju bentuknya) khas banget di infeksinya tuberkulosis karena tampilan klinisnya literally kayak keju ada bagian putih kekuningan rapuh gitu. kalo di mikroskop ada tampilan fragmented cells yang warnanya pink kalo diwarnain pake H&E biasanya daerah yang mengalami nekrosis jenis ini dibatasi daerah inflamasi dan ada 3 zona granulasi amorf
___
nekrosis koagulasi: injury yang terjadi akan mendenaturasi bukan hanya protein struktural tetapi juga enzim-enzim yang ada jadi kalo sel nya mati kan biasanya terjadi proteolisis tapi karena enzimnya ini terdenaturasi sel-sel anukleat sama eosinofil bakal tetep ada selama beberapa hari atau minggu. nanti sel-sel yang mati bakal dimakan sama fagosit. Biasanya ditemukan pada daerah yang mengalami infark (iskemik nekrosis) kalo di pulpa biasanya karena trauma terus nekrosis nah jenisnya nekrosis koagulasi
___
kalo yang nekrosis fibrinoid namanya fibrinoid, fibrin=benang-benang fibrin, -oid=menyerupai berarti tampilan jaringan yang mengalami nekrosisnya pas dicek dibawah mikroskop keliatan kayak benang fibrin biasanya warna pink terang mirip kaseosa tapi kalo kaseosa kan bentuknya kayak keju, biasanya disebabkan oleh reaksi kompleks imun yang terdeposit di dinding arteri. Nah si kompleks imun ini beraksi sama fibrin yang keluar dari pembuluh darah makanya keliayannya kayak benang-benang fibrin. Biasanya jenis nekrosis ini ditemukan di penyakit polyarteritis nodosa
___
kalo Frankle Appliances ini ya indikasinya
Frankle 1: Kelas I Skeletal yg cenderung kelas II, Kelas II Divisi I
Frankle 2: Kelas II Skeletal Divisi I dan Divisi II
Frankle 3: Kelas III Skeletal
Frankle 4: Wajah hiperdivergen dan anterior open bite
——
Space Analysis
Nance
available space: ukur lengkung dengan brass wire dari mesial M1 ke mesial M1
required space: ukur jumlah mesio-distal gigi dengan jangka
kebutuhan ruang=available-required
Huckaba
rumus: (lebar gigi asli yg sudah erupsi/lebar gigi radiograf yg sudah erupsi)=(lebar gigi asli yg belum erupsi/lebar gigi radiograf yang belum erupsi)
Moyers
available: ukur jarak distal I2 ke mesial M1
required: 4 gigi insisif tetap bawah, cari di tabel prediksi
kebutuhan ruang=available-required
Pont
available: measured value, ukur jarak P1-P1 (titik terdistal mesial fossa), M1-M1 (titik tengah central fossa)
required: menggunakan 4 gigi atas permanen
lalu dimasukkan ke rumus
rahang dikatakan kontraksi jika:
MPV<CPV
(artinya lengkung premolar lebih kecil dari seharusnya, dapat dilakukan ekspansi)
atau
MMV<CMV
(artinya lengkung molar lebih kecil dari seharusnya, dapat dilakukan ekspansi)
rahang dikatakan distraksi jika
MPV>CPV
(artinya lengkung premolar lebih besar dari seharusnya, tidak perlu dilakukan ekspansi)
atau
MMV<CMV
(artinya lengkung molar lebih besar dari seharusnya, tidak perlu dilakukan ekspansi)
Korkhaus
tentukan tinggi lengkung ideal lewat tabel Korkhaus
ukur tinggi lengkung dengan
1. horizontal di titik P1-P1 Pont, penunjuk basal rahang didekatkan sampai menempel pada tepi terdepan basis alveolar setinggi apeks gigi insisivus sentral (titik A Steiner) untuk dapat tinggi basal, tarik sampe menyentuk permukaan labial insisif untuk dapat tinggi lengkung
2. Diskrepansi tinggi lengkung gigi: bandingkan pengukuran dengan data tabel (Indeks Korkhaus)
3. Lengkung gigi pasien kearah anterior :
4. normal: Indeks Korkhaus=pengukuran
5. protruded: Indeks Korkhaus < pengukuran
6. retrudes: Indeks Korkhaus > pengukuran
Howes
mengetahui lebar lengkung gigi dan lengkung basal dengan prediktor jumlah lebar mesiodistal gigi-gigi dari M1 – M1
1. Ukur lebar mesiodistal gigi-gigi dari M1 – M1
2. Ukur lebar lengkung gigi: ukur jarak inter P1 pada titik bagian dalam cusp bukal gigi P1 kanan kiri
3. Hitung indeks Premolar: (lebar inter P1/ jumlah lebar mesiodistal M1- M1) x 100
4. Ukur lebar lengkung basal: ukur jarak interfossa canina (titik pada basis alveolar setinggi apeks gigi P1 kanan dan kiri)
5. Hitung indeks fossa canina pasien: (lebar inter fossa canina/jumlah lebar mesiodistal M1- M1) x 100
Interpretasi:
Indeks Premolar >43% (normal)
Indeks Fossa Canina >44% (normal)
Indeks Fossa Canina
<37%: ekstraksi
37-44%: borderline
>44%: ekspansi
Thomson Brodie
untuk mengetahui penyebab deepbite
1. Wax dilunakkan letakkan wax di atas permukaan oklusal P dan M salah satu rahang atau kanan dan kiri
2. Pasien disuruh gigit wax sampe kedudukan profil muka penderita pada keseimbangan: Nasion-Spina Nasalis Anterior= 43% Nasion-Menton
3. Setelah wax keras dilihat regio anteriornya
Interpretasi
Jika deepbite hilang, wax masih tebal: infraklusi gigi-gigi P & M
Jika deepbite masih ada, wax kegigit habis: supraklisi gigi-gigi anterior
Kesling
Elemen gigi satu sisi rahang I1-P2 di gergaji, susun sesuai susunan gigi yang diharapkan
Interpretasi
Jika P2 nya bisa masuk berarti nggak ada kekurangan ruang
Jika P2 nya nggak bisa masuk, selisih ruang dan ukuran mesio-distal P2 adalah kebutuhan ruangnya
____
Gaya Orthodontik
gaya mekanik itu gaya yang dihasilkan meskipun mulut tidak bergerak/berfungsi contohnya alat lepasan/cekat
gaya fungsional itu gaya yang dihasilkan hanya ketika mulut itu berfungsi contohnya inclined bite plane dll
gaya ortopedik itu salah satu bagian dari gaya fungsional sekitar 300-500gm untuk mengubah arah pertumbuhan tulang
gaya dissipating dan interrupted itu ada pada alat ortho yang dilepas tapi bedanya di dissipating alat tidak pernah dipasang lagi sehingga tidak ada lagi gaya yang bekerja, sedangan interrupted dipasang tapi tidak sesuai dengan instruksi dan periode yg benar
gaya intermitten itu gaya yang secara berangsur berkurang tapi nggak sampe nol, alat diaktivasi jadi naik lagi gayanya ada di pasien kooperatif
___
Klasifikasi Akerley
Akerley I
Insisif bawah kena ke gingiva palatal
Akerley II
Insisif bawah ke mukosa servikopalatal insisif maksila
Akerley III
Stripping insisal bawah di gingiva palatal maksila
Akerley IV
Faset bagian palatal insisif maksila karena parafunctional habit
klasifikasi insisif menurut British Standard Institute Classification
Kelas I: Edge insisivus rahang bawah beroklusi dengan bagian bawah cingulum insisivus rahang atas
Kelas II: Edge insisivus rahang bawah beroklusi di bagian posterior cingulum insisivus rahang atas
Ini ada 2 subdivisi untuk kategori kelas II:
- divisi 1: insisivus 1 rahang atas proklinasi atau inklinasi normal dan overjet meningkat
- divisi 2: insisivus 1 rahang atas retroklinasi, overjet biasanya minimal atau dapat meningkat
Kelas III: Edge insisivus rahang atas berada pada anterior cingulum insisivus rahang bawah; overjet berkurang
___
Analisis Bolton:
[Jumlah 12 gigi mandibula (M1-M1)/Jumlah 12 gigi maksila (M1-M1)]x100%
Patokannya 91,3% standar deviasinya 1,91
kalo kurang dari nilai tersebut berarti kelebihan materinya (mesio-distal) di maksila
kalo lebih dari nilai tersebut berarti kelebihan materinya (mesio-distal) di mandibula
Komentar
Posting Komentar