Memahami Tabiat dan Kejiawaan Anak
By: Risa Harisah, M. Psi, Psikolog
Rasul bersabda: Setiap anak dilahirkan
di atas fitrah.
Kedua orangtuanya lah
yang menjadikannya
Yahudi, Nasrani, atau Majusi"
(HR. Bukhari: I/1292. Ibnu Majah: I/129. Al-Baihaqi: VI/11918, dan lainnya)
"
.. . Anak adalah amanah kedua orangtuanya.
Hatinya yang suci merupakan perhiasan yang
sangat berharga.
Bila ia dilatih untuk mengerjakan kebaikan, ia
akan tumbuh menjadi orang yang baik dan
bahagia di dunia dan akhirat.
Sebaliknya, bila ia dibiarkan mengerjakan
keburukan dan dibiarkan begitu saja bagaikan
hewan, ia akan hidup sengsara dan binasa. ..
"
Imam Al-Ghazali Rahimahullah
Memahami anak usia 0-2 tahun
Perkembangan Fisik:
Titik → neuron, yaitu sistem Saraf yang berfungsi menyalurkan informasi
Garis → Synaps, yang menghubungkan neuron satu dan yang lain sehingga informasi yan g dimiliki semakin terintegrasi
0-2 tahun tahap perkembangan SENSORIMOTOR (Piaget), sub tahap :
- 0-1 bulan, refleks sederhana : refex moro (ketika kaget), rooting reflex (ketika disentuh pipi), sucking reflex (menghisap benda sekitar mulut). Hilang sekitar 3-4 bulan.
-1-4 bulan : Bayi mereproduksi suatu peristiwa yang mulanya terjadi secara kebetulan, fokus utama di tubuh bayi. Contoh : jempol terhisap - sensasi tubuh - mencoba mengulangi lagi.
-4-8 bulan : Bayi mengulang-ulang tindakan karena konsekuensi dari tindakan tersebut. Fokus utama di objek di luar tubuh bayi.Contoh : mengguncang mainan - bunyi - diulang
-8-12 bulan : koordinasi mata dan tangan, penglihatan dan sentuhan.Contoh : bayi ingin ambil mainan - ambil tongkat - diarahkan supaya mainan jatuh.
-12-18 bulan : Minat bayi semakin tergugah dengan karakteristik objek dan apa yang bisa mereka lakukan dg objek tsb. Contoh : sebuah mainan, diputar, digulingkan, dijatuhkan, ditabrakan dengan benda lain, dll 18-24 bulan : Bayi menggunakan apa yang mereka lihat untuk diterapkan pada hal lain. Contoh melihat korek api terbuka dan tertutup, dia membuka dan menurup mulutnya.
TRUST versus MISTRUST (Erikson, 1968):
Bayi yang tadinya berada di kandungan ibu, ketika lahir akan membentuk:
- Rasa percaya (trust) jika diasuh secara konsisten dan hangat, dipenuhi kebutuhannya.
- Rasa tidak percaya (mistrust) jika kebutuhannya tidak dipenuhi dengan konsisten dan tidak diperlakukan dengan hangat.
Rasa percaya atau tidak percaya ini cenderung akan terus terbawa ke tahap berikutnya.
Batasi penggunaan gadget!
0-18 bulan : 0 jam, hanya video call
18-24 bulan : dikenalkan dengan pendampingan
2-5 th : maksimal 1 jam
Di atas 5 tahun : maksimal 2 jam
Kesimpulan :
Di usia 0-2 tahun, anak "belajar" dan bereksplorasi melalui indera-inderanya. Ajak anak menyentuh berbagai benda, melihat berbagai warna, merasakan berbagai tekstur, mendengarkan hal baik (biasakan mendengar lantunan ayat Al-Qur'an), berikan kesempatan anak untuk bergerak, berikan makanan yang bervariasi. Pastikan yang diberikan aman, bermanfaat, dan sesuai dengan yang disyari'atkan.
Memahami anak usia 2-7 tahun
Tahap PRAOPERASIONAL (2 - 7 tahun )
Adapun subtahap pada fase ini:
- Subtahap symbolic function (2-4 tahun) : anak paham bahwa gambar dapat menjadi representasi suatu hal, misal rumah, mainan, buku, mobil, dll. Ciri pemikiran pada tahap ini : egosentrisme & animisme - - Subtahap intuitive thought (4-7 tahun) : ingin mengetahui jawaban dari segala sesuatu, banyak tanya " mengapa " penalarannya masih primitif, masih sederhana, sulit memahami sesuatu jika ia tidak melihatnya, dan terkadang penalarannya belum rasional
Perkembangan Kepribadian
0TONOMI versus MALU dan RAGU (I8 bulan - 3 tahun)
Anak mulai BISA dan MERASA BISA melakukan segala sesuatu sendiri.
Jika diberi kesempatan untuk mandiri, maka akan berkembang keyakinan akan kemampuan dirinya sendiri.
Jika terlalu banyak intervensi dari orang dewasa, dan anak tidak memiliki kesempatan untuk mandiri, maka ia cenderung ragu akan kemampuannyadan malu/ takut untuk berpendapat.
INISIATIF versus RASA BERSALAH (3-6 tahun)
Anak mulai yakin bahwa mereka terpisah dari orangtuanya, memiliki pendapat dan preferensi sendiri, serta berani mengemukakannya.
Anak memiliki kelebihan energi, memungkinkan anak bergerak mengeksplorasi lingkungan dan bertindak tanpa ragu.
Jika anak difasilitasi untuk mengeksplorasi lingkungannya dan diberi kesempatan berpendapat, maka ia cenderung tumbuh percaya diri, inisiatif, berani berpendapat.
Jika tidak, cenderung takut salah dalam bertindak dan berpendapat.
Masa Kepekaan Anak
1. Kepekaan terhadap KETERATURAN : Anak akan lebih tenang jika ia merasa dapat memprediksi hal yang akan terjadi. Perubahan bisa menyebabkan tantrum.
2.Kepekaan terhadap LINGKUNGAN : Anak terlahir dengan fitrah yang baik, sigap membantu orang di sekitarnya, siap menjaga kerapian dan kebersihan lingkungan.
3. Kepekaan terhadap BENDA KECIL : Anak tertarik pada benda detil dan kecil.
4. Kepekaan terhadap PERGERAKAN : Anak membutuhkan kesempatan untuk bergerak mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.
5. Kepekaan terhadap BAHASA: Anak membutuhkan stimulasi terkait cara komunikasi yang melibatkan ekspresi wajah, mimik, intonasi, maupun bahasa tubuh
6. Kepekaan terhadap KELIMA INDERA : Anak peka terhadap kelima inderanya.
Kesimpulan :
Di usia 2-7 tahun, anak mulai mengeksplorasi benda di sekitarnya, ia mulai banyak bertanya mengenai apa yang ada di sekitarnya. Ia merasa bisa dan ingin melakukan berbagai hal dengan mandiri. Berikan kesempatan untuknya mengeksplorasi lingkungan dan ajarakan kemandirian.
Karakteristik anak usia 7-12 tahun
Ajarilah anak kalian shalat sejak usia tujuh tahun dan pukullah ia karena meninggalkannya saat mereka berusia sepuluh tahun. HR. Tirmidzi, Kitabush Shalat (374), Abu Dawud, Kitabus SHalat (418), dan Ad-Dharimi, Kitabush SHaat (395)
Perkembangan Fisik
Perkembangan Otak
-Volume otak stabil, namun struktur otak masih terus berkembang,terutama pada prefrontal korteks yang memungkinkan meningkatnya atensi dan penalaran,
-Juga peningkatan pada lobus frontal dan temporal yang menunjang kemampuan bahasa, yang memungkinkan anak bisa membaca.
Perkembangan Motorik
-Motorik kasar lebih terkoordinasi, otot mampu untuk menopang tubuh untuk bisa duduk tenang dlm waktu yang lama
-Motorik halus sudah lebih mantap dan menunjang untuk menulis
Perkembangan Kognitif
Tahap OPERASIONAL KONKRIT (7-11 tahun)
Kemampuan berpikir anak sudah berkembang, namun baru bisa diaplikasikan pada objek-objek yang konkrit. Ditandai dengan :
Konservasi : Fokus pada dua karakteristik yang ada pada benda. Contoh: air di gelas yang besar-pendek = yang di gelas kecil-tinggi.
Klasifikasi : mengelompokkan benda-benda ke dalam karakteristik yang sama. (misal : ukuran, bentuk, warna). Dasar kemampuan baca.
Seriation : mengurutkan benda berdasarkan karakteristik tertentu.
Transitivitas : kemampuan menggabungkan relasi - relasi untuk mendapat satu kesimpulan. Contoh A>B>C, maka A : C ? sudah mulai memahami bahwa orang lain bisa saja memiliki persepsi yg berbeda (mulai tidak egosentris)
Perkembangan Kepribadian
INDUSTRI versus INFERIORITAS
Anak - anak tertarik dengan asal mula benda dan cara kerjanya, tertarik untuk menghasilkan sesuatu. Jika anak diberkan kesempatan untuk berusaha membuat, membangun, dan menjadikan benda bekerja (misal membuat pesawat mainan, memasak makanan, memperbaiki mainan, dll), cenderung timbul optimisme, dan merasa produktif.
Jika orangtua menganggap usaha anak sebagai "kenakalan" atau membuat "kekacauan" , maka cenderung memberikan rasa inferioritas (rendah diri).
Kesimpulan :
Di usia 7-11 tahun, fisiknya sudah lebih mampu mengelola geraknya, kognitifnya pun sudah lebih berkembang. Maka, di usia ini, anak sudah lebih tertib ketika diajarkan shalat, dan sudah memiliki kemampuan dasar untuk mempelajari calistung lebih serius.
Anjuran Mendidik Anak
Gunakan ungkapan yang lembut ketika berbicara dengan anak
Panggilah anak dengan nama atau julukan yang paling bagus. Rasulullah menggunakan kalimat panggilan berikut pada anak : "anak muda, sebutlah nama Allah dan makanlah dengan tangan kananmu" "Hai anakku, mundurlah kamu ke belakang" "Mengapa aku lihat tubuh keponakanku kururs-kurus seperti anak-anak yang sakit?" "Wahai Abu Umair, apakah yang terjadi dengan Nughair itu?"
Menghargai Mainan dan Waktu Bermain Anak
Rasulullah menunjukkan pengakuan terhadap kebutuhan anak kecil terhadap mainan, hiburan, dan pemenuhan kecenderungan (bakat). Beliau menunjukkan dengan :
Membiarkan Aisyah bermain boneka
Tidak memarahi Al-Husain yang membawa anak anjing
Abu Umair tidak dilarang bermain dengan burung pipitnya, selama ia tidak menyakiti atau menyiksanya Al-Ghazali mengatakan : "...melarang anak bermain dan hanya disuruh belajar terus, akan menjenuhkan pikirannya, memadamkan kecerdasannya, dan membuat masa kecilnya kurang bahagia. Anak yang tidak boleh bermain pada akhirya akan berontak dari tekanan itu degan berbagai cara."
Rasulullah tidak pernah membubarkan atau melarang anak-anak bermain. Anas berkata, "Pada suatu hari aku melayani Rasulullah. Setelah tugasku selesai, aku berkata dalam hati, 'Rasulullah pasti sedang istirahat siang'. Akhirnya, aku keluar ke tempat anak-anak bermain. Aku menyaksikan mereka sedang bermain. Tidak lama kemudian, Rasulullah datang seraya mengucapkan salam kepada anak-anak yang sedang bermain. Beliau lalu memanggil dan menyuruhku untuk suatu keperluan. Aku pun segera pergi untuk menunaikannya, sedangkan beliau duduk di bawah sebuah naungan pohon hingga aku kembali.
Syaikh Abdussalam As-Sulayman
(Mengajarkan) adab anak boleh jadi hanya bermanfaat hanya saat mereka masih kecil Dan sudah tidak bermanfaat lagi (mengajarkan ) Adab setelahnya (yaitu setelah dewasa) Sesungguhnya, anak ranting (yang masih lunak) jika kau luruskan, maka ia dapat lurus Dan batang kayu takkan pernah melunak kembali meskipun kau berupaya melunakkannya
Referensi
Al-Maghribi. (1422 H). Beginilah Seharusnya Mndidik Anak : Panduan Mendidik Anak Sejak Masa Kandungan hingga dewasa Berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah (Terjemahan dari Kaifa Turabbi Waladan Shalihan, Pakistan). Jakarta : darul Haq.
Syaikh Jamal Abdurrahman (2022). Islamic Parenting : Pendidikan ANak Metode Nabi. Solo : Aqwam. Berk, L., E. (2008). Infant and Children sixth Edition. USA : Pearson International Edition.
Santrock, J. W., 2011. Perkembangan Masa Hidup Edisi Ketigabelas, Jilid 1. Benedictine Wisdyasinta, 2012 Penerbit Erlangga. Indonesia
Santrock, J. W., 2005. Adolescence 11th edition. New York : McGraw-Hill
Ulwan, A. N. (2017) Pendidikan Anak dalam Islam (terjemahan dari Tarbiyatul 'Aulad fil Islam). Solo : Insan Kamil.
https://rumaysho.com/12520-berawal-dari-istri-shalihah.html
https://almanhaj.or.id/1048-kewajiban-mendidik-anak.
Golden age : terbaik dalam pengasuhan krna akan berpengaruh smpai
dewasa. 700 ribu neuron terbentuk setiap detik..
Synapse pruning: info yg kuat dan diulang2 akan menetap.
2-7thn (toodler)
7-12 thn (usia sd)
Cahaya gadget membuat bayi tertarik
Egosentrisme: berpusat pada diri sendiri. Menganggap semua
sama kaya dirinya
Animism: menganggap semua bisa ngomong jadinya suka ngomong
sama benda-benda tapi perlu diingatkan
Bayi masih sulit memahami. Jadi jawab saja sesederhana
mungkin. Jawab saja yang bisa dilihat bayi/hal-hal konkrit
18 bulan-3tahun: Ajarkan pakaian sendiri
3 thn-Ajak jalan-jalan agar gerak
Keteraturan bisa dengan rutinitas: ban
Komentar
Posting Komentar