Melayani Suami dengan Cinta

MELAYANI Suami dengan Cinta🤍

↪ Sebuah judul yang langsung menggambarkan jika posisi jabatan IRT Pro adalah sebagai bawahan dan harus mengikuti bagaimana visi dan misi keluarga yang telah dibuat oleh atasan kita..

Jika proses ta'aruf bunda sebelum menikah dengan suami adalah bertukar CV/Proposal, tentu bunda pernah menuliskan visi dan misi pernikahan pada CV/Proposal tersebut..

Dimana visi adalah tulisan singkat, focus dan jelas yang merupukan tujuan utama dari sebuah keluarga..

Sedangkan Misi adalah tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk mencapai visi tersebut..

Sekarang pada saat telah menikah dengan suami, seberapa sering bunda membahas *Bagaimana Visi Misi Pernikahan tersebut?*, apakah :
➡ Masih berjalan? 
➡ Dilupakan? 
➡ Sudah diganti? atau 
➡ Visi Misi itu hanya sebuah isian agar calon suami/istri tertarik kepada kita sehingga dapat dengan mudah melangkah ke tahapan selanjutnya? 

Apapun jawaban bunda, Teh Dea berhusnuzhon jika keluarga bunda dan suami terus menjalankan visi misi yang telah bunda dan suami pernah buat sebelumnya :)

Melayani SUAMI dengan Cinta🤍

Sebuah judul materi yang ringkas dan mudah diucapkan, namun belum tentu mudah di praktekkan..

Karena yang kita hadapi adalah atasan kita, pemimpin kita, imam kita, orang yang dengan ridhanya kita bisa masuk surga, orang yang kita takuti murkanya, orang yang kita jaga agar amarahnya tidak keluar, orang yang kita nanti senyumnya, dan orang yang paling kita prioritaskan dari semua orang di dunia ini..

Melayani Suami DENGAN CINTA🤍

Sebuah judul materi yang berisikan Kalimat Cinta💕

Cinta seperti apa yang harus kita curahkan kepada suami? 
Benar, Cinta Karena Allaah Ta’ala..

Oleh karena sebab kecintaan kita kepada Allaah Ta’ala maka kita mencintai suami kita, kita tunduk dan patuh atas segala perintah kepadanya, namun jika perintah suami terhadap perkara maksiat sehingga menyebabkan rasa cinta kita kepada Allaah hilang, maka tidak berlaku lagi kepatuhan atas perkara maksiat tersebut..

Bersyukur Allaah Pilihkan Suami untuk Kita🤎

Alhamdulillah yaa Bun, Allaah telah takdirkan seorang sosok yang menemani kita, menjaga kita, rela mengorbankan hartanya untuk menanggung nafkah kita..

Tak jarang suami kita rela makan terakhir, menunggu sisa-sisa makanan, asalkan kita dan anak-anak kenyang, baru beliau memulai makan..

Bahkan disaat bunda sedang sakit, lemas, atau pusing, siapa orang pertama yang khawatir, yang menawarkan tenaganya untuk memijat, menyiapkan segala sesuatu yang kita butuhkan, yang menjaga dan merawat bunda, padahal suami bunda kadang merasa jauh lebih lemas, lebih pusing namun tak terdengar dibibirnya ucapan itu..

Alhamdulillaah kita masih berada di dalam naungan suami, disaat sebagian akhowat yang lain belum bertemu dengan kekasihnya, disaat yang lain mengalami duka atas wafat kekasih hatinya, atau disaat keputusan perceraian harus terjadi kerena alasan syar’i..

Bunda, jika kita berfikir, suami kita sebelumnya adalah orang asing, yang kita tidak mengetahuinya secara mendalam bagaimana karekter dia, akhlak dia, kebiasaan dia, dan lain lain tentang dia..

Dengan kalimat akad pada pernikahan, kini beliau menjadi  suami kita..

Jika sekarang Teh Dea bertanya apa yang menjadi alasan bunda berkenan menikah dan membangun rumah tangga dengan beliau❓

“Dua orang yang saling mencintai karena Allaah, Mereka berkumpul dan berpisah dengan sebab cinta karena Allaah.” 
(HR. Bukhari no. 660 dan Muslim no. 1031)

Telah kita ketahui bersama didalam rumah tangga itu ada banyak rasa yang kita temui, saat hubungan kita dengan suami sedang harmonis tentu saat itu kita bisa merasakan sebuah keluarga yang Sakinah Mawaddah wa Rahmah, membuat bahagia, penuh syukur, dan hal hal yang baik-baik lainnya..

Namun tatkala hubungan kita dengan suami sedang diuji, tak jarang timbul perdebatan, egois, ingin dimengerti, ingin didengar, dan banyak yang sedih sedih lainnya..

Yuk ambil pelajaran dari Istri Nuh, Luth, dan Fir'aun : ⬇

Dalam Surah At-Tahrim ayat : 10.. 

Allaah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami, lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allaah, dan dikatakan (kepada keduanya): “Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)”.

Yang dimaksud dengan dua wanita yang berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shalih adalah istri Nabi Nuh dan Nabi Luth ‘alayhimassalaam..

Kedua istri tersebut mengkhianati suaminya dalam hal agama, karena keduanya tidak mengikuti agama kedua suaminya.. 

Inilah yang dimaksud berkhianat dalam ayat ini, berkhianat yang dimaksud bukanlah berkhianat dalam hal nasab dan ranjang. Karena istri Nabi tidaklah pernah melacurkan diri sama sekali. Allah tidaklah menjadikan istri nabi itu pelacur. Lantaran kedurhakaan mereka dalam hal agama, Allah katakan, “maka suaminya (Nabi Nuh dan Luth) tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): “Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam).”

Dalam tafsir Al-Jalalain (hlm. 572) disebutkan bahwa istri Nuh itu bernama Wahilah, ia mengatakan pada kaumnya bahwa suaminya itu majnun (gila). Sedangkan isti Luth bernama Wa’ilah, ia tunjukkan pada kaumnya (yang suka pada sesama jenis) bahwa ada tamu yang datang pada malam hari, di mana Wa’ilah menunjukkannya dengan menyalakan api ketika itu. Kalau tamu itu datang pada siang hari diberi tanda dengan asap.

Karena perbuatan istri Nuh dan Luth tersebut, maka mereka akan masuk Jahannam bersama dengan kaum Nuh dan Luth yang kafir.

Dalam surah At-Tahrim ayat 11..

Dan Allah membuat isteri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam Firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.

Dalam Tafsir Al-Jalalain (hlm. 572) disebutkan Fir'aun menyiksa Asiyah dengan cara mengikat kedua tangan dan kakinya, lalu di dadanya diletakkan penggilingan yang besar, kemudian dihadapakn kepada sinar matahari yang terik. Bilamana orang yang diperintahkan oleh Fir'aun untuk menjaganya pergi, malaikat menaungi Asiyah dari sengatan sinar matahari..

Allaah sifatkan Asiyah dengan iman dan tunduk pada Rabbnya..

Asiyah pun meminta kepada Allaah dengan permintaan paling mulia yaitu untuk masuk syurga, berada di sisi Allaah, dan ia meminta kepada Allaah diselamatkan dari kezaliman Fir’aun dan perbuatannya yang jelek, juga agar diselamatkan dari setiap orang yang berbuat zalim. Allaah pun mengabulkan doanya dan ia hidup dengan keimanan yang sempurna, ia terus istiqamah, hingga diselamatkan dari berbagai kekejaman Fir’aun..

Semoga Allaah mudahkan kita untuk menjadi istri shalihah seperti Asiyah, dan Allaah jauhkan kita seperti perbuatan wahilah & wa’ilah..

Oleh karenanya kita harus terus belajar agar mengetahui bagaimana menjadi Istri yang shalihah dan mengetahui  perilaku yang harus dihindari ke suami.

Yuk, Jadi Istri Shalihah💐

Rasulullaah shallallaahu 'alayhi wa sallaam bersabda :

“ Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang sebaik-baik harta pusaka seseorang? Yaitu wanita shalihah, yang menyenangkan jika dipandang, mentaati jika diperintah suami, dan bisa menjaga (kehormatan dan harta) jika ditinggal pergi”
(HR. An-Nasa'i dan Imam Ahmad. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).

Yuk Bun kita bahas satu per satu..

Dalam pembahasan ini Teh Dea meringkas dari Buku  yang berjudul Wonderful Wife penulis Cahyadi Takariawan..

1️⃣ Menyenangkan Ketika di Pandang

Diantara yang membuat suami senang jika memandang istrinya adalah penampilan fisik, sikap dan kepribadian, kondisi emosional-spiritual..

➡ Penampilan Fisik

Bunda sudahkah ketika dirumah kita memperhatikan penampilan fisik kita?

Seperti memperhatikan kebersihan badan dan pakaian yang kita gunakan, kemudian berhias di rumah, memakai wangi wangian..

Hal sederhana ini akan mendatangkan pahala jika kita niatkan untuk membuat suami kita senang, apalagi jika ditambah dengan penampilan bunda yang menarik, serta bunda juga berusaha untuk menjaga bentuk tubuh bunda yang ideal.

Tips sederhana dalam penampilan fisik ini, bunda menjaga kebersihan tubuh bunda seperti pada saat H -7 sebelum akad nikah, kebanyakan yang bunda lakukan H-7 itu, mandinya jadi bener bener bersih, memakai masker meski pakai masker dengan tomat, timun, jagung, atau yang lainnya, bahkan ada juga yang sampai perawatan ke salon wajah dan membersihkan karang gigi..

Yuk bun kebiasaan baik itu kini pelan-pelan kita jalankan lagi, agar suami kita terpuaskan pandangannya, jadi ketika diluar rumah, suami melihat wanita lain, mata nya tidak jelalatan, hehe :)

➡ Sikap dan Kepribadian

Suami senang melihat istri yang antusias dan akrab dengannya, sikap yang mengutamakan suami dari yang lain, sikap lembut dan nurut/ta'at kepada suami, selain itu suami juga suka dengan istri yang rajin, energik dan cekatan, selain itu suami akan suka dengan istri yang mempunyai kemampuan komunikasi yang menyenangkan..

Jangan di balik yaa bun, jika kita ngobrol dengan teman begitu asik sampai ketawa-tawa, tetapi jika dengan suami begitu hemat kata dan ngobrol singkat.

➡ Kondisi Emosional dan Spiritual

Suami menyukai pemandangan jika istrinya taat dalam menjalankan ibadah, pemandangan istri saat mendidik anaknya, pemandangan saat istri patuh terhadap perintah suami, istri yang tidak mengajak debat dan menampilkan wajah ketus penuh amarah.

2️⃣ Mentaati Jika diperintah

Pola komunikasi suami istri dalam satu keluarga dengan keluarga yang lain tentu berbeda beda, sehingga berbeda juga sifat ketaatan istri kepada suaminya.

Tergantung bagaimana pola interaksi dan komunikasi yang dikembangkan dalam hubungan suami istri tersebut..

Jika kita lihat dari ketaatan istri dapat dipilah secara sederhana :

➡ Ketaatan Takut dan Terpaksa

Dimana ketaatan karena takut terhadap suami, suami memimpin istri layaknya rezim dictator, suami mengancam dengan laknat malaikat, laknat Allaah, dan sebagainya..

Padahal contoh dari Nabi Muhammad Shalallaahu 'alayhi wa sallaam dengan memuliakan dan menghargai istri-istrinya, semua istri beliau merasa nyaman, tentram, dan bahagia.

➡ Ketaatan Sadar dan Sukarela

Istri taat kepada suami berdasarkan pengetahuan dan kesadaran sehingga muncul sikap patuh yang sukarela.

Suami mampu mengarahkan dan membimbing istri dengan landasan pengetahuan, bukan dengan ancaman dan paksaan.

➡ Ketaatan Hormat dan Cinta

Istri taat kepada suami disertai dengan rasa hormat dan cinta yang tulus suci dari dasar hati.

Tidak sekedar sadar dan sukarela, namun bahkan patuh dengan segelap kehadiran jiwa.

Ketaatan seperti ini muncul dari sikap suami yang mampu menghormati dan membahagiakan istri dengan pola kepemimpinan yang penuh cinta dan kasih sayang.

3️⃣ Bisa Menjaga (Harta dan Kehormatan) Jika di Tinggal Pergi

➡ Menjaga Harta Suami

Menjaga harta suami agar tidak hilang, dengan mengalokasikan hanya untuk kebaikan, dengan bijak dan benar (secara detail sudah dibahas pada materi keuangan).

Menjaga harta bisa juga dengan menjaga anak anak, mendidiknya dengan terprogram dan memberi suritauladan yang baik.

Menjaga harta berupa rumah tidak menggadaikan sertifikat, menjual tanpa sepengetahuan suami, menjaga rumah juga bisa berarti menciptakan kebersihan dan kerapihan dalam rumah (detail sudah dibahas pada materi sebelumnya)

➡ Menjaga Kehormatan Diri

Saat suami pergi, istri tidak boleh bebas atau leluasa dengan sembarangan mengizinkan laki-laki lain masuk kedalam rumahnya.

Menjaga kehormatan juga berarti tidak boleh mengumbar aib suami, menceritakan kejelekan suami.

Hati hati yaa bunda, jangan sembarangan curhat, curhatlah kepada suami, orang yang berkompetensi (ustadzah, psikolog, teman yang amanah, dll), dan curhatkan semua keluh kesah bunda ke Allaah Ta'ala.

Berikut Tips Agar Hubungan Suami Istri Tidak Biasa-biasa Saja : ⬇

1️⃣. Bersyukur atas kebaikan suami

2️⃣. Belajar ilmu tentang rumah tangga Rasullullaah shalallaahu alayhi wasallaam

3️⃣. Lakukan ibadah yang jarang bunda lakukan berdua dengan suami, misalnya : 
Pergi Haji dan Umroh bersama
Mendengarkan kajian ke masjid ataupun online
➡ Mandi berdua dalam satu bak
➡ Menyisir rambut suami
Balapan lari dengan suami saat olahraga bersama

4️⃣. Jaga komunikasi agar tetap harmonis

5️⃣. Saling memberi hadiah

6️⃣. Pergi ke tempat yang indah seolah mengulang bulan madu dengan pasangan

7️⃣. Jaga keintiman di ranjang

8️⃣. dll

Hindari perilaku ini ke Suami : ⬇

1️⃣. Durhaka/Nusyuz, dimana istri tidak lagi menjalankan kewajiban-kewajibannya.

2️⃣. Bermuka masam dihadapan suami, berkata kasar, enggan jika diajak ke ranjang.

3️⃣. Keluar rumah tanpa izin suami.

4️⃣. Meminta Cerai tanpa alasan syar’i.

5️⃣. Tidak menjaga penampilan diri.

6️⃣. Menuntut suami diluar kesanggupannya.

7️⃣. Membicarakan aib suami

8️⃣. Dll

*Bersama Suami Kita Bisa Menjadi IRT Pro*🤎

Bun, tugas yang kita jalankan sebagai Ibu Rumah Tangga ini begitu menantang dan tidak akan selesai sampai ajal menjemput kita..

Kita perlu membangun komunikasi yang hangat dengan suami untuk ikut terlibat dalam urusan kebersihan, mengatur keuangan, memasak, dan mendidik anak meskipun tidak banyak, In syaa Allaah jika komunikasi terbangun, suami akan mengerti dan akan membantu bunda..

Namun kita juga harus mengerti yaa Bun, tatkala suami sudah capek kerja mencari nafkah, jangan sampai ketika suami pulang ke rumah kita hadirkan kondisi rumah yang :

↪ Berantakan
↪ Cucian yang numpuk 
↪ Makanan yang tak terhidang
↪ Anak yang tak terurus 
↪ Muka masam tanpa senyuman dan badan kucel
↪ Belum lagi masih bunda tambahkan dengan keluhan tagihan hutang, ingin beli ini beli itu
↪ Membanding- bandingkan suami dengan tetangga/suami orang
↪ dll

Ada beberapa suami yang tidak marah menghadapi kondisi seperti itu, tapi apakah kita bisa membaca hati dan batin suami kita, bagaimana jika suami kita mengadukannya kepada Allaah Ta’ala❓

Bagaimana jika kita menyadarinya setelah ada di hari pembalasan kelak❓

Menyadari isi hati dan batin suami, jika selama ini suami menahan marah, menyimpan luka, hanya agar keluarga kita tetap utuh dan anak-anak tidak menjadi korban..

Untuk itu bunda, kita perlu peka, sadarilah jika semua suami suka dilayani dan dituruti keinginannya, karena beliau adalah seorang pemimpin..

Jangan menunggu diminta jika hanya untuk menyajikan minuman saja, jangan menunggu suami komplen untuk sekedar berhias dan memakai wewangian, jangan menunggu dirayu untuk memenuhi kebutuhan sexsual suami..

Untuk itu bunda harus tahu, hal apa saja yang menjadi prioritas keinginan suami..

Bunda tanyakan, bunda catat baik-baik dan bunda lakukan tanpa menunggu komando dari suami..

Akhir materi hari ini, sambil beberes/sambil membersamai anak/sambil rebahan boleh banget sambil dengerin kajian ini yaa bun..

https://youtu.be/XTSpR1lawGs

Semoga bermanfaat, Baarokallaahu Fiikum🤎

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Endo

Kebersihan Menyeluruh

Desain Preparasi Pasak