*Metode Menghafal Anak Berdasarkan Usia :*πŸ’

Kunci menghafal itu hanya satu, yaitu dengan istiqomah murojaah/mengulang-ulang ayat yang sudah di hafal..

Gaya menghafal ada 3 yaitu :

↪Visual
↪Auditory
↪Kinesthetic

1. Gaya Menghafal Visual 

Gaya menghafal dominan visual lebih menyukai menghafal menggunakan indra penglihatan..

Ciri ciri gaya menghafal dominan visual, diantaranya : ⬇

Menghafal dengan cara melihat, membayangkan huruf-huruf perkata pada mushaf
Kemampuan menuliskan ayat dengan tepat sesuai dengan bentuk asllinya dan mampu membaca cepat (hadr) tanpa melewatkan huruf
Lebih mengandalkan mushaf dari pada mendengarkan murottal
↪ Terbantu menghafal dengan mushaf yang terdapat warna warna hukum tajwid atau warna pembagian ayat 
Menyukai hafalan Al-Qur’an digambar pada peta konsep
↪ Mengetahui posisi ayat di sebelah atas, tengah, bawah, dihalaman ganjil atau genap
Pencahayaan ruangan yang nyaman dalam membaca/menghafal Al-Qur’an sangat diperlukan

2. Gaya Menghafal Auditory

Gaya menghafal dominan pada indra pendengaran..

Ciri ciri gaya menghafal auditory, diantaranya : ⬇

Lebih menyukai menirukan nada bacaan guru atau syeikh tertentu atau belajar Al-Qur’an dengan cara mendengarkan bacaan guru kemudian mengikuti bacaan sesuai dengan intonasi yang dicontohkan
Lebih menyukai menghafal dengan mendengarkan murottal mp3
↪ Lebih cepat hafal ayat Al-Qur’an dengan bacaan suara nyaring
Mampu membaca dengan mulut bergumam namun berteriak dalam hati ketika menghafal Al-Qur’an atau pun saat aktivitas muraja’ah
Menyukai hafalan Al-Qur’an dengan bantuan voice recorder, tanya jawab, sambung ayat
↪ Menyukai tempat sepi ketika menghafal Al-Qur’an dan sebaliknya mampu konsentrasi pada suara sendiri walaupun saat di keramaian
Senang mempresentasikan atau menyimakkan hafalan pada beberapa orang agar hafalan lancar
↪ Tempo bacaan, kecepatan bacaan cenderung sedang (tadwir)

3. Gaya Menghafal Kinesthetic

Gaya menghafal dominan dengan melibatkan gerak tubuh, kepala, tangan, dan kaki..

Ciri ciri gaya menghafal kinesthetic, diantaranya : ⬇

Lebih menyukai dan lebih nyaman menghafal Al-Qur’an sambil aktivitas fisik dengan berjalan kaki maupun menggerak-gerakkan tangan
Merasa lebih mudah menghafal dengan menggerakkan ekspresi dari suatu ayat yang sedang dihafal
↪ Melibatkan seluruh perasaan dan emosi tertentu ketika menghafal Al-Qur’an disertai tadabur terjemah
↪ Lebih mudah merasa tersentuh dengan alur makna ayat Al-Qur’an
↪ Lebih mengingat gerakan fisik di mulut, lidah, hidung pada saat pengucapan makharijul huruf
Menyukai penulisan huruf-huruf Al-Qur’an di udara atau pun pada kertas dengan tujuan mengingat gerakan penulisan hurufnya
↪ Membaca Al-Qur’an cenderung menggunakan pernafasan perut
Tempo bacaan Al-Quran biasanya lambat (tahqiiq)

Jika bunda mengetahui anak lebih dominan dengan gaya menghafal Visual, Auditory, atau Kinesthetic, bunda bisa sesuaikan pola menghafal yang bunda berikan kepada anak..

Bunda juga bisa mengkombinasikan ke-3 gaya menghafal tersebut agar lebih optimal dan anak tidak merasa bosan dalam menghafal..

Karena Bunda, meskipun bunda telah mencarikan Guru Ngaji atau TPQ untuk anak, peran orang tualah yang paling menentukan Keberhasilan anak dalam menghafal Al-Qur'an..

Prinsip Prinsip Mendidik Anak dalam Menghafal Al-Qur’an : ⬇

➡ Luruskan niat ingin mengajari anak menghafal Al-Qur’an murni karena Allaah Ta’ala, jangan niatkan hanya untuk kepentingan dunia misalnya agar juara lomba tahfidz, agar disombongkan ke teman pengajian dan lain lain..

Kuatkan tekad karena ini tugas IRT dalam mendidik anak dan membangun investasi akhirat..

➡ Bantu dan dampingi anak bunda, agar terus semangat untuk perbanyak membaca Al-Qur’an dan murojaah/ mengulang-ulang ayat yang sudah dihafal..

➡ Sampaikan kepada anak untuk Lebih mementingkan bacaan Al-Qur’an dengan tajwid yang benar, maqamat bersifat penyempurna..

➡ Jika bunda perlu mencarikan Tempat Pendidikan Al-Qur’an atau Guru Ngaji untuk anak bunda,  carilah guru yang memang ahli di bidang Al-Qur'an, agar ilmu yang didapat anak lebih luas, bacaannya benar, hafalan tidak mudah lupa dan anak tidak mudah putus asa..

Selain itu anak bunda akan bertemu dengan teman-teman seusianya yang dapat memacu/menguatkan mereka untuk terus menghafal..

Bunda, dalam menghafal Al-Qur’an perlu bertahap dan tidak terburu-buru, jangan bebankan kepada anak untuk dapat segera menyelesaikan target hafalannya dalam waktu singkat dan terburu buru..

Dalam membuat planning harus terukur dan masuk akal sesuai kemampuan anak, bukan ambisi orang tua..

Sehingga faktor kedekatan dengan anak perlu dijaga..

Melancarkan surat atau ayat yang sudah anak hafal lebih utama dari pada menambah hafalan baru, lantas melupakan hafalan yang lalu..

Bunda bisa menyediakan fasilitas yang mendukung untuk menghafal anak, seperti belikan mushaf yang disukai anak misalnya ukuran mushaf sedang tidak berat, huruf jelas, terdapat warna tajwid, dll..

Sediakan murottal Mp3, memberi makanan bergizi yang dapat menguatkan daya ingatnya, bunda juga bisa sediakan perpustakaan yang nyaman di pojok rumah bunda, yang dapat anak gunakan untuk menghafal, sehingga tidak terganggu dengan suara berisik..

➡ Terakhir, Teh Dea pesankan kepada bunda adalah : 
Jangan bosan untuk berdoa kepada Allaah, mintalah kepada Allaah agar anak bunda dapat  membaca, menghafal dan mengamalkan Al-Qur'an..

*Metode Menghafal Anak Berdasarkan Usia :*πŸ’

Sesuai yang Teh Dea sampaikan kemarin, hari ini Teh Dea akan membahas metode menghafal Al-Qur’an berdasarkan usia (tapi ini berlaku umum yaa bun, disesuaikan dengan kondisi anak, karena ada anak yang berkebutuhan khusus, ada pula anak yang jenius, ada anak yang lebih lambat berbicara, ada juga yang lebih cepat berbicara..

Teh Dea juga tambahkan nasehat untuk bunda lakukan diusia anak tersebut..

Yuk bun langsung saja kita bahas satu persatu : ⬇

1️⃣. Usia dalam Kandungan

Metode :

✅ Orang tua senantiasa membaca dan menghafal Al-Qur’an dengan bersuara, agar janin didalam perut bisa mendengarkan dan merasa nyaman dan tenang.
✅ Daripada mendengarkan musik, lebih baik bunda mendengarkan murottal Al Qur’an.
✅ Belai atau usap-usap perut bunda sambil mengajak berbicara janin dan ceritakan keutamaan menghafal Al-Qur’an dan jangan lupa di do'akan.
Gaya menghafal Auditory

Hal yang disarankan pada usia ini :

Bunda perbanyak sujud, rukuk, dan berdoa kepada Allaah
✅ Jaga pola makan bergizi, istirahat, serta olang raga yang cukup
Persiapkan keuangan untuk membeli baju, peralatan yang dibutuhkan dede bayi dan hindari mengeluarkan anggaran untuk kegiatan yang tidak disyariatkan, lebih baik simpan uang bunda untuk membeli domba terbaik saat acara aqiqah
✅ Lakukan konsultasi kepada dokter, bidan, tabib, terkait perkembangan usia kehamillan

2️⃣. Usia 0–3 Tahun

Metode : 

Orang tua senantiasa membaca Al-Qur’an dan mendengarkan Murrottal pada anak.
Buat kurikulum belajarnya, ketika anak mulai bisa berbicara, ajari ucapkan bismillah, kalimat tauhid, al-fatihah, dan lain sebagainya.
✅ Lakukan talaqqi surat, pengenalan huruf hijaiyah, atau sesuai kurikulum dengan cara yang menyenangkan sambil bermain atau saat jalan bersama, hindari menekan anak apalagi memarahinya.
✅ Gaya menghafal Auditory

Hal yang disarankan pada usia ini :

Melakukan Aqiqah dan mengkhitan pada usia 7 hari, untuk khitan maksimal sebelum baligh.
✅ Mempercepat sholat ketika mendengar tangisan anak.
Mengajarkan kalimat tauhid.
✅ Tersenyum dan mencium anak-anak.

3️⃣. Usia 4–10 Tahun

Metode :

Orang tua senantiasa membaca Al-Qur’an, mendengarkan Murrottal pada anak, mulai latih menghafal mandiri dengan gaya menghafal visual atau kinesthetic.
✅ Menasehati dan menyetorkan hafalan saat berjalan bersama anak.
✅ Jika dibutuhkan, carilah guru ngaji dan tempat pendidikan Al-Qur’an untuk anak bunda.
Sampaikan ke anak jika bunda memberi hadiah atau jajanan kesukaan anak karena anak berhasil menghafal 1 ayat atau 1 surat.
Berikan tontonan yang memotivasi anak untuk menjadi penghafal Al-Qur’an.

Hal yang disarankan pada usia ini :

Larang anak-anak bermain saat waktu syetan berkeliaran (terbenamnya matahari)
✅ Jangan biarkan anak berlama lama dengan gadget apalagi tanpa ada batasan waktunya.
Perintahkan anak segera tidur setelah isya.
Bunda targetkan di usia ini anak sudah dapat membaca Al-Qur’an meski masih terbata bata.
Ajarkan ilmu tentang sholat dan perintahkan sholat diusia 7 tahun.

4️⃣. Usia 10–14 Tahun

Metode :

Orang tua menjadi teman menghafal anak, sebelum menyetor ke ustadz, setorkan dahulu hafalannya ke bunda. 
Temukan metode menghafal yang sesuai dengan kemampuan anak bunda.
Menerapkan disiplin untuk menyetorkan hafalan pada waktu yang disepakati.
Rangsang dengan hadiah yang anak butuhkan, agar anak juga belajar berusaha ketika hendak menginginkan sesuatu.

Hal yang disarankan pada usia ini :

Memisahkan tempat tidur anak saat usia 10 tahun.
✅ Pelajari aturan memukul anak saat usia 10 tahun jika dia meninggalkan sholat.
Bangun kedekatan dengan anak, jelaskan tentang haid, mimpi basah, hak dan kewajiban saat anak baligh, dll.
Biasakan untuk anak laki-laki sholat di masjid.

5️⃣. Usia 15–18 Tahun

Metode :

✅ Bunda dapat menghafal  Al-Qur’an bersama dengan anak, saling menyetorkan hafalan, berlomba lomba dan saling memberikan semangat.
Buat anak terus mencintai Al-Qur’an dengan berbagai macam cara pendekatannya.
Membuat planning dan target setoran.
Anak sudah bisa mandiri menghafal Al-Qur’an, bunda terus memotivasi dan menjadi teman untuk sharing tatkala anak futur.

Hal yang disarankan pada usia ini :

✅ Perintahkan anak perempuan/laki laki untuk menutup aurat apabila telah baligh.
✅ Tempatkan anak kita pada lingkungan pertemanan/persahabatan dengan anak-anak penghafal Al-Qur’an dan penuntut ilmu agama.
Dukung anak untuk menekuni bidang keahlian yang sesuai dengan bakatnya.
Ajarkan/carikan sekolah yang mengajarkan anak ilmu agama, adab, baca tulis, bahasa arab, berbakti kepada orang tua, dll.

6️⃣. Usia Pranikah

Metode :

✅ Bunda dapat menghafal Al-Qur’an bersama dengan anak, saling menyetorkan hafalan, berlomba lomba dan saling memberikan semangat.
Berikan pemahaman akan keutamaan membaca dan menghafal Al-Qur'an.
Berikan pemahaman jika orang tua tidak akan bisa mengingatkan, menemani dan memotivasi anak terus, karena ajal bunda akan datang, dan pesankan jika bunda berharap anak bunda senantiasa mendoakan, menjadi anak penghafal Al-Qur’an.

Hal yang disarankan pada usia ini :

Percayakan tugas penting kepada anak.
Libatkan anak untuk mengerjakan pekerjaan dan tugas tugas IRT, mendaftarkan anak untuk ikut kelas @IRT Pro insyaallah jauh lebih baik, hehe :)
✅ Apabila datang lelaki yang shalih hendak melamar putri bunda, nikahkan segera.
Nikahkan anak laki-laki Bunda apabila dia ingin menikah dan telah mampu, jangan halangi karena rasa cemburu dan kekawatiran berlebih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Endo

Kebersihan Menyeluruh

Desain Preparasi Pasak