Tumbuhkan Cintamu Terhadap Al-Qur'an..



Hari ini Teh Dea akan membahas materi tentang Mendidik Anak dalam Menghafal Al-Qur'an..

Pada pembahasan topik ini, Teh Dea bagi kedalam 2 materi, yaitu :

1️⃣. Tumbuhkan Cintamu Terhadap Al-Qur’an

2️⃣. Metode Menghafal Sesuai Usia ( In syaa Allaah akan kita bahas besok)

Bunda, sebelum kita mendidik anak kita untuk Menghafal Al-Qur’an, kita sebagai orang seorang ibu, harus terlebih dahulu berusaha untuk Menghafal Al-Qur’an..

Berikut Teh Dea kutip dari Rumaysho.com :

_“Kalau menginginkan anak yang shalih, orang tua juga harus memperbaiki diri. Bukan hanya ia berharap anaknya jadi baik, sedangkan ortu sendiri masih terus bermaksiat, masih sulit shalat, masih enggan menutup aurat. Sebagian salaf sampai-sampai terus menambah shalat, cuma ingin agar anaknya menjadi shalih.”_ 

Sa’id bin Al-Musayyib pernah berkata pada anaknya :
_“Wahai anakku, sungguh aku terus menambah shalatku ini karenamu (agar kamu menjadi shalih)”_
(Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 1: 467)

Bunda, agar bunda lebih bersemangat dalam *Membaca dan Menghafal Al-Qur’an*, berikut Teh Dea tuliskan 11 dalil *Keutamaan Pembaca dan Penghafal Al Qur’an* 
(sumber : Kitab At-Tibyan) : ⬇️

_1. "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Al-Qur’an) dan melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi"_
(QS Fathir : ayat 29)

_2. "Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an"_
(HR. Bukhari)

_3. Orang yang pandai membaca Al-Qur’an akan bersama pada malaikat yang mulia. Adapun orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata bata dan susah payah mendapatkan dua pahala"_
(HR. Bukhari dan Muslim)

_4. Permisalan orang yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya adalah bagaikan buah utrujah, rasa dan baunya enak. Orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya adalah bagaikan buah kurma, rasanya enak namun tidak beraroma. Orang munafik yang membaca Al Qur’an adalah bagaikan royhanah, baunya menyenangkan namun rasanya pahit. Dan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an bagaikan hanzholah, rasa dan baunya pahit dan tidak enak.”_ 
(HR. Bukhari, no. 5059)

_5. "Sungguh Allaah meninggalkan derajat sebagaian kaum dengan Al-Qur’an dan merendahkan derajat kaum yang lain dengannya"_
(HR Muslim)

_6. "Bacalah Al-Qur’an karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya"_
(HR Muslim)

_7. Tiada rasa iri yang dibenarkan kecuali dalam 2 hal : rasa iri terhadap orang yang diberi karunia pemahaman kandungan Al-Qur’an kemudian ia mengamalkannya siang malam, dan terhadap orang yang dikaruniai Allaah harta yang kemudian ia infakkan siang malam_
(HR. Bukhari dan Muslim)

_8. Barangsiapa yang membaca satu huruf saja dari kitabullah maka ia mendapatkan satu kebaikan, dan satu kebaikan itu akan dikalikan sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu dihitung satu huruf, akan tetapi alif dihitung satu huruf, lam satu huruf dan mim juga di hitung satu huruf"._
(HR Tirmidzi)

_9. Dikatakan kepada shahibul qur’an : Bacalah dan naiklah (kederajat yang lebih tinggi) Bacalah dengan tartil, sebagaimana sebagaimana kamu membacanya dengan tartil Ketika di dunia, tempat yang dijanjikan bagimu bertepatan dengan ayat terakhir yang kamu baca._
(HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Nasa'i)

_10. Siapa yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, ia akan mengenakan mahkota kepada kedua orang tuanya pada Hari Kiamat, yang cahayanya lebih baik baik daripada cahaya Mentari yang menerpa rumah-rumah dunia. Andai kata hal itu terjadi pada kalian, bagaimana menurut kalian jika hal tersebut didapatkan oleh orang yang mengamalkan Al-Qur’an ?_
(HR. Abu Daud)

_11. Bacalah Al-Qur’an karena Allaah benar-benar tidak akan mengadzab hati orang yang menghafal Al-Qur’an dan Al-Qur’an benar benar merupakan jamuan Allaah maka barang siapa yang mendatanginya ia akan aman, bergembiralah siapa saja yang sangat mencintai Al-Qur’an._

Bunda, jika kita renungi dan hayati dari dalil diatas, betapa Allaah Ta'ala dan Rasullullaah shallallaahu'alayhi wasallaam memberikan motivasi kepada kita untuk bisa : 

✅ *Istiqomah* 
✅ *Semangat*
✅ *Terus belajar untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an (baik membacanya maupun menghafalnya)..*

Dalam _Membaca dan Menghafal Al-Qur’an_ *Jangan Menunggu Waktu Luang* yaa Bun, tapi Bunda *Harus Meluangkan Waktu*. 

Karena syaithon tidak akan rela melihat Bunda berlama-lama dengan Al-Qur’an, Syaithon akan berusaha menyibukkan dengan hal-hal yang tidak bermanfaat bahkan membuat tipu daya, sehingga kita tidak menyadarinya kalau kita telah terjerumus ke perbuatan yang haram..
(Na'udzubillaahi min dzaalik)

Salah satu solusinya agar kita tidak lalai dan bisa *Meluangkan waktu untuk membaca dan menghafal Al-Qur’an* adalah dengan membuat *Rencana Jadwal Kegiatan Harian* yang ideal untuk bunda kerjakan/harapkan, sesuai dengan kegiatan bunda selama ini..


Ini adalah contoh rencana kegiatan yang Teh Dea harapkan, semoga dengan adanya jadwal kegiatan harian ini, Teh Dea akan lebih perhatian atas nikmat waktu yang telah Allaah berikan, Aamiin..

Jangan ragu untuk agendakan : ⬇️
↪️ Bangun sholat tahajud
↪️ Waktu khusus untuk membaca dan menghafal Al-Qur’an
↪️ Mendidik anak 
↪️ Mendengarkan kajian
↪️ dan kegiatan-kegiatan bermanfaat lainnya

Meskipun selama ini belum pernah kita lakukan, namanya juga cita-cita/harapan, harus kita rencanakan yaa Bun sebagai pemicu hati supaya kita ada niat untuk melakukannya, semoga Allaah mudahkan..

Jangan lupa dalam membuat jadwal kunsultasikan/komunikasikan dulu ke pak suami yaa bun, kalo ditanya kok jadwal melayani suaminya ngga ada?
Jawab aja "24 jam waktu aku untuk melayani kamu mas, jadi kapanpun mas panggil, In syaa Allaah aku hadhiroh" hehe :)

Bercanda yaa bun, biar ngga terlalu tegang :)

Yuuk aah kita kembali ke materi lagi..

Bunda, mendidik anak dapat meninggikan derajat bunda loh, dan anak juga bisa dijadikan sebagai investasi akhirat dengan amal jariyah yang tidak akan pernah terputus hingga kita berada di alam kubur nanti..

Oleh karena itu bun, usahakan orang pertama yang mengajarkan huruf-huruf hijaiyah, hafalan surat Al-Fatihah dan do'a-do'a harian itu bunda, karena kelak ketika mereka besar mereka akan selalu membacanya dan setiap mereka membaca yang kita ajarkan, bunda akan mendapatkan pahala yang sama..

*Berikut Tips Mendidik Anak dalam Menghafal Al-Qur’an :* ⬇️

1️⃣. *Menumbuhkan Kecintaan Anak Terhadap Al-Qur’an.*

Jika bunda ingin anak memiliki rasa cinta terhadap Al-Qur’an, maka jadikanlah rumah bunda sebagai *Qudwah atau Teladan* yang baik bagi anak untuk berinteraksi dengan Al-Qur’an. 

Sehingga jika bunda ingin menanamkan dalam jiwa anak rasa cinta terhadap Al-Qur’an, maka sudah seharusnya bunda menjadi teladan yang baik dalam berinteraksi dan mencintai Al-Qur’an, Jika bunda yang di cintai Anak mencintai Al-Qur’an maka anakpun akan mencintai Al-Qur’an..

Yuk Bunda, kita bulatkan tekad menjadi penghafal Al-Qur’an, karena anak membutuhkan keteladanan..

2️⃣. *Memanfaatkan Sarana dalam Menghafal Al-Qur’an.*

➡️ Menggunakan sarana audio, mp3, computer, dan video.
(Bunda perlu menyalakan mp3 murottal selagi anak dirumah, meski sambil bermain mereka akan terus mendengarkan murottal yang bunda nyalakan)

➡️ Menulis surat surat yang telah dihafal anak pada papan yang bunda tulis sebagus mungkin.

3️⃣. *Membuat Aktivitas dalam Menghafal Al-Qur’an yang Menyenangkan Hati Anak*

Karena hal tersebut akan memperkuat daya ingat anak, sehingga mampu membuat anak menyatu dengan Al-Qur’an dan berinteraksi dengan penuh kecintaan..

Aktivitas disini bisa bunda sesuaikan dengan kesenangan anak,
Misalnya anak suka jalan jalan dan mengajak bunda untuk jalan bersama, bunda beri syarat "tapi jalan-jalannya sambil murojaah yaa nak", atau "sambil baca surat An-Naba yaa",

Kalau anak bunda suka main lempar bola : bunda selipkan kata atau ayat Al-Qur'an agar anak juga menirukan saat melempar bola, dengan begitu anak merasa senang, dan tidak terasa lidahnya jadi terbiasa melafadzkan bacaan Al-Qur'an..

Hendaknya dalam aktivitas menghafal Al-Qur'an bunda tidak menekan anak-anak untuk menghafal Al-Qur’an, sehingga mereka ketakutan, karena khawatir akan berpengaruh negatif kepada anak..

4️⃣. *Memilih Waktu yang Tepat*

Bunda perlu mempunyai keterampilan dalam memilih waktu yang kondusif agar anak nyaman dalam menghafal Al-Qur’an..

Berikut waktu-waktu yang kondusif untuk menghafal Al Qur'an :
➡️ Waktu Sebelum Terbit Fajar
Waktu yang sangat baik dalam untuk menghafal aya ayat Al-Qur'an, karena selain memberikan ketenangan waktu ini mempunyai banyak keutamaan.

➡️ Setelah Fajar hingga Terbit Matahari
Waktu yang umumnya seseorang belum terlibat dalam berbagai kesibukan bekerja,

➡️ Setelah Bangun dari Tidur Siang
Waktu setelah bangun dari tidur siang baik untuk menghafal meskipun sedikit atau sekedar untuk murojaah

➡️ Setelah Sholat
Setelah sholat juga bisa bunda manfaatkan untuk murojaah atau menambah hafalan baru

➡️Waktu antara Magrib dan Isya
Pada waktu ini kebanyakan bunda memanfaatkannya untuk mengajarkan Al-Qur'an kepada anak-anaknya, baik itu menghafal, membaca Al-Qur'an atau murojaah hafalan.

5️⃣. *Memberikan Hadiah*

Bunda juga bisa memberikan hadiah saat anak berhasil menghafal 1 surat atau beberapa ayat. Atau misalnya selama ini bunda biasa memberi anak jajanan, meski harganya tidak seberapa sampaikan jika itu adalah bentuk hadiah bunda karena anak telah menghafal satu ayat atau sudah ngaji.. 

Jadi anak merasa mendapat penghargaan karena telah melakukan sesuatu kebaikan.

Berbeda jika bunda hanya sekedar membelikan jajanan/hadiah tanpa ada pengantar atas apresiasi anak, hadiah hanya sebatas pemberian, atau bisa jadi di pikiran anak, anak mendapatkan hadiah karena hasil usahanya memaksa atau merengek atau lainnya, sehingga jika ia ingin hadiah lagi dia bersikap seperti itu..

Oleh karena itu, yuk bunda sandarkan pemberian apapun ke anak merupakan bentuk hadiah atas prestasi atau karena doa anak ke Allaah dikabulkan..

Sehingga jika anak tiba tiba menginginkan sesuatu sedangkan budget tidak ada, bunda bisa sampaikan "coba udah doa belum nak sama Allaah?" atau "memangnya sudah hafal surat an-nas? udah murojaah?", dengan begitu fokus anak akan teralihkan dan menjadi otomatis jika dia pengen sesuatu anak sudah tahu dia harus ngaji dan setorkan hafalan dahulu.

*Hal Yang Perlu Dihindari Saat Mendidik Anak Dalam Menghafal Al-Qur’an :* ⬇️

*1. Ucapan Kasar dan Mengumbar Amarah*

Bunda, kata-kata dan ucapan bunda adalah harapan dan do'a untuk anak bunda, jangan ucapkan kalimat makian, kata kata kasar, kalimat negative, dan ungkapan buruk lainnya kepada anak..

Meski kadang tingkah anak sungguh menguji kesabaran kita, tahan jangan langsung luapkan, bunda boleh rubah posisi dari berdiri ke duduk atau sebaliknya, jika masih ngga bisa tahan amarah, bunda ambil wudhu, nasehati anak dengan jiwa keibuan..

Namun jika memang harus memarahi anak, gunakan kata kata yang positive yang membangun bukan merendahkannya dan mengintimidasinya..

Ada kisah nyata 
yang dialami oleh Syaikh ‘Abdurrahman Sudais _hafizhahullaah_ , Beliau adalah salah satu imam dan khatib Masjidil Haram, Makkah Al Mukarromah. Lihatlah suaranya begitu merdu dan lantunan Al-Qur’annya begitu syahdu. Beliau tidak hanya hafizh qur'an, namun beliau juga menjadi spesialis ilmu fiqih..

Ketika Syaikh Sudais dalam usia anak-anak, ibunya selalu mengatakan padanya, “Wahai ‘Abdurrahman, hafalkanlah qur’an, In syaa Allaah engkau akan menjadi imam Masjidil Harom.” 
Demikian dorongan motivasi dari ibunya agar Syaikh Sudais kecil bisa termotivasi menghafalkan Al-Qur’an..

Lalu setiap kali Syaikh Sudais kecil datang ke Masjidil Harom, ia melihat lebih dekat bagaimanakah tingkah laku imam di sana, kemudian di pikirannya terbayang, apakah mungkin dia akan seperti itu (menjadi imam Masjidil Harom) dari hari ke hari?

Kemudian pikiran Syaikh Sudais kecil akhirnya terpancing, dorongan dari ibunya tadi benar-benar memotivasinya..

Lalu ia terbayang lagi dalam pikirannya, “Mungkinkah saya bisa menghafalkan Al-Qur’an tanpa ada yang keliru?

Mungkinkah saya bisa melantunkan Al-Qur’an tanpa membuat kesalahan?”

Akhirnya dengan karunia Allaah, kita dapat lihat sendiri bagaimanakah bacaan beliau ketika memimpin shalat di Masjidil Harom, lihatlah pula ketika beliau membaca ayat, hafalan beliau begitu kuat, tidak kita temukan cacat di sana-sini..

Inilah karunia Allaah yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya..

*Dalam sumber lain diceritakan juga :* 
kala itu Syeikh Sudais kecil tengah asyik bermain tanah. Di saat yang sama, ibunya sibuk menyiapkan hidangan makanan untuk tetamu yang hendak berkunjung..

Ketika jamuan telah tersaji, lantaran para tamu belum datang, tiba-tiba tangan mungil Syeikh Sudais kecil dengan segenggam tanah ditaburkannya debu itu ke atas makanan. Sontak, melihat kelakuan sang anak yang seperti itu, ibu nya pun *Marah Besar* dan berkata ( *pergi kamu, biar kamu jadi Imam di Haramain*),” ujar sang ibu dengan nada marah..

Entah apakah ini do'a atau kutukan seorang ibu, yang pasti intinya ibunya memang menginginkannya menjadi orang yang bermanfaat bagi umat..

Dan dalam kesehariannya, sang ibunda kerap memanggil Syeikh Sudais kecil dengan sebutan “Ya Abdurrahman, ya hafidzal quran, ya imamal masjidil haram.” Rupanya lewat panggilan itulah do'a yang kerap diucapkan ibu kepadanya..

*2. Mengancam dan Menekan Anak*

Bunda, Al-Qur'an adalah kitab yang disampaikan Allaah melalui Malaikat Allaah yang paling Mulia kepada Manusia termulia, pemimpin para nabi, dan tak ada manusia yang lebih Mulia dari Rasulullaah Shallalaahu 'alayhi wa sallaam..

Disampaikan secara berangsur-angsur sebagai petunjuk, sebagai solusi dan sebagai pengubah dari jaman jahiliyah ke jaman yang keemasan.

Sehingga bunda, ketika menyampaikan Al-Qur'an ke anak kita, Hindari kata-kata ancaman agar anak mau menghafal Al-Qur’an, karena terkadang ancaman itu adalah kalimat yang buruk, sesuatu yang sebenarnya juga tidak kita inginkan terjadi.

Al-Qur'an akan susah diterima jika penyampaiannya dengan perilaku yang buruk, kata kata yang kasar, karena itu bertentangan dengan isi yang ada di dalam Al-Qur'an.

Bunda hanya perlu bersikap tegas, dengan kata-kata yang efektif sehingga mudah diterima anak..

*3. Terlalu Mengalah dan Toleransi*

Maksud nya gini bunda, misalnya ba'da maghrib adalah waktu yang telah bunda sepakati dengan anak untuk membaca Al-Qur’an, namun mereka enggan untuk membaca dan meminta toleransi nanti saja setelah isya, dengan alasan mereka lagi sibuk dengan hal-hal yang tidak bermanfaat..

Bunda jangan mengalah dengan memenuhi keinginan anak, bunda perlu tegas, bukan keras atau mengancam yaa bun..

Tegas kalau sekarang adalah waktu bunda dan anak bersama Al-Qur’an, hal ini bisa menjadikan bunda dan anak lebih disiplin..

Jangan biarkan rasa toleransi bunda mengalahkan kebiasaan baik yang seharusnya dilakukan anak, karena jika itu terjadi akan sulit memunculkan istiqoah dan disiplin pada anak.,

Namun jika memang kondisi dan situasinya tidak memungkinkan untuk menerapkan jadwal, bunda jelaskan ke anak jika "hari ini tidak mengapa karena sedang ada kegiatan, tetapi besok mulai seperti biasanya yaa", kemudian beri anak pujian karena selama ini sudah istiqomah membaca Al-Qur'an di waktu ba'da Magrib.

*4. Ingkar Janji*

Bunda, sebisa mungkin apabila kita berjanji usahakan untuk ditepati, meskipun itu kepada anak kita sendiri..

Jika bunda sering mengumbar janji, dikhawatirkan jika anak tidak percaya lagi terhadap kata-kata bunda.

Memberi alasan logis kepada anak kenapa bunda belum tepati janji lebih baik dari pada bunda hanya berjanji kemudian lupa trus memberi janji lagi dan lupa lagi.

📖 *Al-Qur’an itu Mudah Untuk di Hafal* : ⬇️

Bunda, yuk kita mulai menghafal jangan berat dan tunda lagi, Allaah Ta’ala telah menyampaikannya di dalam Al-Qur’an surat Al-Qomar yang artinya : 

_"Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk diingat (dihafal), maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?"_

Empat kali Allaah Ta’ala mengulang ayat ini pada Surat Al-Qomar, yaitu pada ayat : 17, 22, 32 dan 40..

Bunda, betapa banyak kita dengar nenek diusia lanjut, mereka berhasil menghafal Al-Qur’an, salah satunya adalah Ibu Siti Aisah beliau diwisuda sebagai penghafal Al-Qur’an diusia 80 tahun dan mulai menghafal Al-Qur’an di usia 77 tahun..

Ini mengingatkan kepada kita jika usia bukan sebagai alasan untuk bunda tidak mau atau merasa berat dalam menghafal Al-Qur’an..

Rasulullaah shallallaahu ‘alayhi wasallaam bersabda :

_“Sesungguhnya Allaah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka yaa Rasulullaah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al-Qur’an. Merekalah keluarga Allaah dan hamba pilihanNya”_ (HR. Ahmad)

Selagi Allaah masih memberi kita kesempatan untuk hidup hari ini, yuk bun kita baca, hafalkan, dan amalkan Al-Qur’an, mulai dari yang termudah, satu ayat dulu saja perhari, atau satu baris perhari, namun harus istiqomah, disiplin dan komitmen..

 Jika bunda sudah istiqomah dan bertekad *Membaca, Menghafal dan Mengamalkan Al-Qur'an* hingga tiba ajal kita datang, meski belum sampai 30 juz kita hafalkan, ada hujjah kita kepada Allaah Ta’ala jika kita adalah seorang pengahafal Al-Qur’an..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Endo

Kebersihan Menyeluruh

Desain Preparasi Pasak