Mengatur Anggaran Keuangan dalam Rumah Tangga..

Mengatur Anggaran Keuangan dalam Rumah Tangga..
1️⃣. Pendapatan : ⬇

Pendapatan keluarga harus berasal dari sumber yang Halal, hati-hati jangan tergiur dengan pendapatan yang Haram, hindari sumber pendapatan yang Syubhat (meragukan)..

Rasulullaah shallallaahu ‘alayhi wa sallaam bersabda :
“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.”
(HR. Tirmidzi, no.3563)

Penanggung jawab dalam pendapatan keluarga ada pada Suami, karena kewajiban suami adalah Mencari Nafkah untuk keluarganya.. 

Adapun jika istri dengan kerelaannya bersedia membantu dan diijikan oleh suami maka diperbolehkan..

*Pendapatan ini bisa diperoleh dari :*⬇

✅ Gaji Suami : Gaji yang diperoleh setelah bekerja selama beberapa waktu tertentu

✅ Gaji Istri : Gaji yang diperoleh setelah bekerja selama beberapa waktu tertentu

✅ Bisnis/ Usaha Sampingan : Seluruh pendapatan ketika bekerja diluar pekerjaan utama

✅Lain-lain : Pendapatan yang didapat dari arah yang tidak disangka sangka, hadiah dari teman, warisan, dll

✅ Bagi yang belum menikah bisa memperoleh pendapatan dari : Pemberian orang tua, Beasiswa, dll

2️⃣. Pengeluaran : ⬇

Dalam pengaturan rencana pengeluaran, beberapa bunda menggunakan aturan 50-30-20 (50% untuk kebutuhan sehari-hari dan tagihan wajib, 30% hiburan dan keinginan lain, 20% tabungan dan investasi) aturan tersebut dipopulerkan oleh Elizabeth Warren dan putrinya Amelia Warren Tyagi, dalam buku All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan terbit tahun 2005..

Jika bunda selama ini sudah berjalan dengan menerapkan menggunakan aturan 50-30-20 atau metode lainnya, boleh banget untuk dilanjutkan yaa bun..

Pada kesempatan ini Teh Dea akan membahas contoh pengaturan pos pengeluaran dan alokasi persentase (%) nya : ⬇

Hutang/Cicilan : 0 – 30%
↪ Tabungan : 10% - 20%
Kebutuhan Rutin : 10% - 20%
↪ Konsumsi : 20% - 30%
Pendidikan : 10-20%
Kesehatan : 5-10%
Zakat/shodaqoh : 2% - 10%
↪ Dana Darurat : 2% - 5%

Dalam membuat pos pengeluaran dan alokasi persentase (%) tersebut, Teh Dea terinspirasi dari buku yang berjudul : Keluarga Muslim Cerdas Finansial yang ditulis oleh Yulia Pratiwhi Cleopatra terbit tahun 2019..

Namun ada pos pengeluaran yang Teh Dea tambahkan dan modifikasi alokasi persentase (%) nya sesuai dengan kondisi keuangan rumah tangga Teh Dea.. 

Bunda juga bisa menghapus/menambahkan pada pos pengeluaran dan alokasi persentasenya..

Agar mudah di pahami yuk, kita buat contoh cerita : ⬇

Contoh 1 :

Keluarga Bapak Fulanto, bekerja sebagai karyawan, Gaji bulanannya 2.500.000 rupiah, untuk menambah pendapatan keuangan keluarga, istri beliau menjadi marketing IRT Pro dan menjual aneka kaos kaki secara online  dalam sebulan bisa menghasilkan +/- 500.000 rupiah, Keluarga Bapak Fulanto masih mempunyai cicilan hutang 300 ribu perbulan..



Bagaimana jika pendapatan keluarga bunda bukan bulanan, apakah tetap bisa dikelola berdasarkan pos pengeluaran tersebut ?

Misal profesi suami bunda seorang Pedagang, supir, guru privat atau lainnya..

Pendapatannya bukan bulanan tetapi Harian atau Mingguan, bisa disiasati dengan cara berikut :

1. Awalnya bunda menabung dahulu sampai mencukupi kebutuhan sebulan (misalnya 3 juta), bunda nabung seminggu 200 ribu atau 100 ribu yang penting istiqomah sampai mencapai 3 juta..

Setelah mencapai 3 juta, bunda bisa praktekkan pos pengeluaran tersebut..

Selanjutnya untuk pemasukan harian berjalan terus bunda kumpulkan hingga berubah menjadi pemasukan bulanan..

2. Jika bunda sudah mempunyai tabungan yang cukup maka ambilah dan gunakan untuk keperluan sebulan..

Jika ada pemasukan harian maka kumpulkan dan anggarkan setiap awal bulan..

Nah, bagaimana jika pendapatan suami diperoleh ketika setiap pekerjaan selesai dikerjakan atau bisa 2 sampai 4 bulan atau lebih?
 
Misalnya profesi suami bunda kontraktor, konsultan, pemborong jasa, atau lainnya..

Cara menyiasatinya sebagai berikut : ⬇

Membagi pendapatan suami bunda dengan kebutuhan bunda sebulan..

Misalnya setelah bekerja 3 bulan suami mendapat 12 juta, sedangkan kebutuhan bunda sebulan 3 juta, bunda dapat gunakan pendapatan tersebut untuk 4 bulan ke depan, jika sebelum 4 bulan ternyata suami memperoleh pendapatan lagi, kelebihannya dapat bunda tabung atau bunda investasikan berupa emas atau lainnya..

Yuk bun, sekarang kita bahas pos pengeluaran alokasi persentasenya  satu persatu : ⬇

➡ Hutang/Cicilan : 0%-30%

Pos pertama yang Teh Dea sarankan ketika suami/bunda gajian adalah, bunda bersegera untuk membayar hutang/cicilan..

Oleh sebab itu, dalam urusan utang piutang bunda perlu mencatatnya yaa, sesuai dengan dalil dalam Surat Al-Baqarah ayat 282 :

"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya...."

Agar keuangan keluarga tetap sehat, maksimal bunda boleh menghutang/melakukan cicilan 30% perbulan dari pendapatan yang didapat..

Apabila melebihi 30% akan terjadi masalah dalam keuangan keluarga, jangankan untuk menabung, untuk kebutuhan rutin dan komsumsi bisa terasa kurang..

Namun apabila bunda sudah terlanjur, saran Teh Dea sebaiknya dilepaskan saja cicilan tersebut, meskipun akan terhitung rugi, tapi Bunda akan terasa tenang tidak terlilit hutang dan bunda bisa kembali merencanakan keuangan sesuai dengan kemampuan..

Apalagi jika akad cicilan Bunda merupakan cicilan yang mengandung Riba, maka saran Teh Dea langsung cepat-cepat segera lepaskan saja yaa Bun..

Karena dosa terkecilnya riba seperti dosanya seorang anak yang berzina dengan ibunya, dan yang lebih mengerikan adalah Allaah menantang perang bagi pelaku riba..
(Na'udzubillaahi min dzaalik)

Yuk bun, bertahap kita lunasi hutang hutang kita hingga pada tiap bulannya tak ada lagi pos hutang/cicilan yang kita alokasikan..

➡ Tabungan : 10% - 20%

Setelah hutang lunas, atau batas cicilan bunda 0-30% dalam perbulan, Bunda bisa mulai menabung..

Dalam islam juga dianjurkan untuk menabung untuk memenuhi kebutuhan disaat ditimpa kesulitan.. 

Tentang menabung terdapat Hadist Rasulullaah shallallaahu alayhi wasallaam :

Semoga Allaah merahmati seseorang yang mencari penghasilan secara baik, membelanjakan harta secara hemat, dan menyisihkan tabungan sebagai persediaan disaat kekurangan dan kebutuhannya"..
(HR. Muttafaqun ‘Alaih)

Agar menabungnya jadi semangat, bunda bisa lakukan dengan metode-metode menabung berikut :

1. Metode Sinking Funds

Sinking Funds adalah tabungan dana khusus yang disisihkan untuk pengeluaran di masa mendatang dengan waktu dan jumlah yang direncanakan diawal, misalnya bunda ingin berqurban tahun depan membeli kambing seharga 4 juta, bunda tentukan akan menabung berapa kali dan berapa banyak..

Berikut contoh menabung Sinking Funds : ⬇




2. Metode Menabung Kalender :

Jadi pada tanggal 1 bunda menabung sebesar Rp. 30.000, pada tanggal 2 menabung sebesar Rp. 29.000, tanggal 3 menabung sebesar Rp. 28.000 dan seterusnya..

Sampai pada akhir bulan tanggal 30 Bunda memasukan uang Rp1.000 ke dalam tabungan yang terah di isi sebulan penuh..

Dalam 30 hari, Bunda telah menabung sebesar Rp465.000..

Jika tanggal nya sampai 31, pada tanggal 1 bunda menabung 31.000..



3. Metode Uang Receh 

Jika menemukan uang receh, bunda bisa langsung tabung yaa, karena ketika bunda istiqomah uang yang sedikit itu akan menjadi bukit :)




4. Metode Challenge 20.000

Simpan dan masukkan ke dalam challenge setiap bunda menemukan uang pecahan 20.000


Bagi bunda yang ingin menyalurkan sedekahnya, tapi bingung mau kemana, bunda bisa menyalurkan melalui Rumah Qur'an Al-Fatih, in syaa Allaah di RQA ada beberapa agenda, seperti :

- Berbagi Makanan di Hari Jum'at
- Berbagi sembako dhuafa
- Berbagi untuk guru tahsin dan tahfidz
- dll

Untuk info selengkapnya boleh japri teh dea yaa bun :)

➡ Konsumsi : 20% – 30 %

Abu Bakar radhiyallahu'anhu pernah berkata : 
"aku membenci penghuni rumah tangga yang membelanjakan atau menghabiskan bekal untuk beberapa hari dalam satu hari saja"

Pada pos konsumsi dapat dialokasikan untuk : ⬇

↪ Belanja Bulanan :

Belanja yang kita lakukan setiap sebulan sekali dimana barang barang yang kita beli untuk keperluan 1 bulan, misalnya :

Kebutuhan Dapur :
- Minyak Kelapa
- Tepung Ladang Lima
- Gula Aren
- Garam/Seasalt
- Dll

✅ Kebutuhan Kebersihan :
1. Body Care
- Sabun mandi
- Shampoo
- Odol
- Deodorant
- Sikat Gigi
- dll

2. Laundry :
- Detergen
- Softener 
- dll

3. Home Care :
- Pencuci Piring
- Pembersih Lantai
- dll

✅ Kebutuhan Pribadi :
- Pampers
- Softex
- dll

✅ Kebutuhan Lainnya
- Kurma
- Madu
- Habbatussauda
- Probiotik
-Vitamin/Suplemen
- dll

↪ Belanja Mingguan :

Sesuai dengan jadwal menu mingguan yang kita bahas kemarin, namun tetap juga anggarkan berapa biaya untuk membeli daftar menu makanan dalam 1 minggu..

➡ Kebutuhan Rutin : 10% - 20%

Kebutuhan rutin adalah kebutuhan yang selalu rutin bunda keluarkan, misalnya :

✅ Tagihan listrik
✅ Air (PDAM)
Iuran RT, sampah
✅ Bayar kontrakan rumah
Rutin yang sifatnya tahunan pembayaran pajak motor, mobil, tanah dan bangunan, namun agar tidak terasa banyak dialokasikannya tiap bulan ya bun..
Pulsa,
✅ Wifi internet
Uang Saku Suami, istri, anak
dll

Bunda harus pintar-pintar mengatur keuangan, kedepankan tindakan untuk hemat dan tidak boros, misalnya pada penggunaan listrik dengan mematikan lampu saat siang hari, penggunaan air wudhu yang tidak berlebihan, penggunaan detergen secukupnya, dll..

➡ Kebutuhan Rutin : 10% - 20%

Kebutuhan rutin adalah kebutuhan yang selalu rutin bunda keluarkan, misalnya :

✅ Tagihan listrik
✅ Air (PDAM)
Iuran RT, sampah
✅ Bayar kontrakan rumah
Rutin yang sifatnya tahunan pembayaran pajak motor, mobil, tanah dan bangunan, namun agar tidak terasa banyak dialokasikannya tiap bulan ya bun..
Pulsa,
✅ Wifi internet
Uang Saku Suami, istri, anak
dll

Bunda harus pintar-pintar mengatur keuangan, kedepankan tindakan untuk hemat dan tidak boros, misalnya pada penggunaan listrik dengan mematikan lampu saat siang hari, penggunaan air wudhu yang tidak berlebihan, penggunaan detergen secukupnya, dll..


➡ Pendidikan : 10% - 20%

Kebutuhan akan Pendidikan sangatlah penting untuk semua anggota keluarga, dari pendidikan kita akan mendapatkan ilmu, pengetahuan, meningkatkan kualitas dan kesejahteraan seseorang, seperti pengembangan keterampilan, peluang kerja, hingga peningkatan karir..

Didalam Anggaran pendidikan meliputi :
Biaya Kursus Suami/Istri 
Kursus Anak
✅ SPP Anak
✅ Buku
Mainan edukasi
dll

Jika terdapat sisa dari anggaran Pendidikan, kita dapat masukkan anggaran Pendidikan tersebut kedalam tabungan Pendidikan anak..

➡ Kesehatan : 5%-10%

Selain Pendidikan, factor Kesehatan juga perlu kita jaga, apalagi Bunda jam kerjanya 7 hari 24 jam, mulai bagun tidur, mau tidur, dan saat tidur, untuk itu bunda perlu buat anggaran kesehatan, contohnya : 
✅ Bekam
✅ Pijat 
✅ Perawatan tubuh
dll

➡ Shadaqoh : 2-10%

 Disini seperti :
✅ Dana social
Infaq sukarela
✅ Memuliakan tamu
✅ dll

➡ Dana Darurat : 2% - 5%

Dana darurat adalah dana yang disiapkan untuk menghadapi keadaan darurat di masa mendatang, misalnya :

✅ Tiba-tiba suami kehilangan pekerjaan
✅ Dimana ada kondisi tak terduga saat kita harus mengeluarkan dana yang besar
✅ dll

Berikut contoh perencanaan keuangan keluarga : ⬇




Gambar ini hanya contoh yaa bun, silahkan ketika bunda menulis rencana keuangan bunda tulis juga nominalnya, misal :

Bayar Kontrakan : 1.000.000
Cicilan : 500.000

Jika bunda sudah menjalankan perencanaan keuangan dan berbeda dengan ini, silahkan diteruskan saja yaa bun :)
Tidak harus sama dengan contoh diatas..
*Pesan dalam Membelanjakan Harta :*⬇

Bunda, sebaiknya dalam menjaga Amanah Harta yang dititipkan Allaah, kita bisa berhemat, ekonomis, tidak bersifat boros..

Dalam QS Al-Isrā` Ayat 26 -27 yang artinya :
"Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros pemboros itu adalah saudara saudaranya syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya".

Selain berhemat, dalam membelanjakan harta perlu bersikap pertengahan dengan tidak berfoya-foya dan juga tidak kikir..

Dalam QS. Al-Furqan ayat 67 yang artinya :
"Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar".

Yuk bun, kita tekadkan mulai sekarang kita atur urusan keuangan dalam rumah tangga kita..

Yang masih punya hutang terutama hutang riba, prioritaskan untuk segera bertaubat dan melunasi hutang tersebut..

Kalau Teh Dea jika menginginkan sesuatu, lebih baik menabung terlebih dahulu daripada harus berhutang atau menyicil, kecuali memang dalam keadaan darurat yang mengharuskan teh Dea berhutang.. 

Karena jika bunda tidak atur keuangan dengan baik, dampak yang ditimbulkan bisa lebih berbahaya, mulai dari hutang semakin menumpuk bahkan hingga menyebabkan perceraian..
(Na'udzubillaahi min dzaalik)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Endo

Kebersihan Menyeluruh

Desain Preparasi Pasak